Manfaat Bunga Lobelia
Lobelia merupakan genus tanaman berbunga dari Amerika yang dipercaya memiliki manfaat kesehatan. Potensi manfaat lobelia termasuk untuk meredakan depresi, asma, hingga gangguan penyalahgunaan obat.
Lobelia ( lobelioideae ) merupakan sejenis tanaman yang banyak dari bagiannya digunakan sebagai bahan-bahan pembuatan obat. Spesies ini memiliki batang hijau yang tinggi, dedaunan yang panjang, dan bunga berwarna ungu violet berukuran kecil. Masyarakat asli Amerika di wilayah New England telah lama memanfaatkan Lobelia inflata dalam seremonial maupun sebagai obat herbal.
Berikut manfaat dari Lobelia :
• Asma dan gangguan pernapasan lainnya
Lobelia terkadang digunakan bersamaan dengan pengobatan konvensional untuk membantu mengurangi gejala serangan asma, seperti mengi, batuk tak terkendali, dan sesak dada.
Hal ini dikarenakan lobelia dapat mengendurkan saluran udara, merangsang pernapasan, dan membersihkan lendir dari paru-paru. Tanaman satu ini juga bisa digunakan untuk meredakan pneumonia dan bronkitis, yakni dua jenis infeksi paru-paru yang mengakibatkan batuk serta kesulitan bernapas. Meskipun lobelia sering direkomendasikan oleh dokter, namun belum ada penelitian pada manusia mengenai efeknya untuk penyakit pernapasan.
• Mengatasi gangguan penyalahgunaan obat
Tanaman bunga lobelia juga sudah dikaji sebagai penanganan untuk penyalahgunaan obat dan zat. Misalnya, lobeline dalam lobelia memiliki efek alkaloid yang mirip dengan nikotin – sehingga berpotensi untuk membantu orang-orang berhenti merokok.
Sayangnya, temuan riset terkait manfaat ini belum konklusif. Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat bahkan melarang penggunaan lobeline dalam penanganan kecanduan merokok pada tahun 1993. Pasalnya, masih belum cukup bukti yang bisa menguatkan efektivitas lobeline untuk penanganan berhenti merokok. Studi lain mengindikasikan bahwa lobeline berpotensi untuk mengatasi kecanduan obat lain.
• Memiliki efek antioksidan
Senyawa dalam Lobelia cardinalis memiliki efek antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas pemicu kerusakan sel dan penyakit. Lobinaline juga berpotensi bermanfaat untuk meredakan penyakit otak yang berakar dari efek radikal bebas seperti penyakit Parkinson.
Meski berpotensi aman digunakan, Lobelia juga memiliki efek samping, diantaranya mual, mati rasa pada mulut, aritmia jantung, peningkatan tekanan darah, dan meninggalkan sensasi pahit di mulut setelah dikonsumsi.
• Mengatasi gejala depresi
Senyawa yang terkandung dalam tanaman dan bunga lobelia juga berpotensi untuk meredakan gejala gangguan psikologis, termasuk depresi. Misalnya, sebuah studi pada tikus menyebutkan bahwa lobeline dapat menghambat reseptor di otak yang berkontribusi memicu depresi.
Studi-studi lain pada tikus melaporkan bahwa lobeline secara signifikan mengurangi perilaku depresif, menurunkan level hormon stres dalam darah, dan meningkatkan efek dari obat antidepresan. riset pada manusia masih diperlukan untuk mengkaji efek lobelia terhadap depresi dan belum bisa dijadikan penanganan untuk kondisi psikologis.
Lobelia adalah kelompok tanaman berbunga yang telah dimanfaatkan dalam pengobatan herbal sejak lama. Walau berpotensi bermanfaat, penggunaan lobelia harus dilakukan setelah berkonsultasi dengan dokter untuk hindari risiko efek racunnya dan bahaya vital bagi tubuh. Semoga informasi ini bermanfaat!