Jalan Geyser Passage
Kita semua mengerti bahwa pembangunan jalan raya umumnya menuntut aspek keselamatan dan ketahanan yang tinggi.
Namun, adakah pertimbangan khusus terkait dengan pembangunan Geyser Passage yang sering disebut sebagai jalan raya paling berbahaya?
Geyser Passage adalah jalur yang menghubungkan Bois-Maritime di Perancis dengan pulau-pulau terluar, yang sering terendam air laut. Karena karakteristiknya tersebut, Geyser Passage dikenal dengan sebutan "jalan raya gila" di Perancis.
Riwayat mencatat bahwa jalur ini pertama kali dikenal pada awal abad ke-18 dan mulai ditandai di peta. Namun, dibutuhkan lebih dari 100 tahun sebelum Geyser Passage resmi dibuka untuk lalu lintas. Bahkan pada abad ke-19 ketika mobil pertama muncul, jalur ini masih banyak dilalui oleh kereta kuda atau penunggang kuda.
Meskipun panjang Geyser Passage hanya 4.200 meter, pengemudi harus menempuhnya dengan cepat untuk menyeberangi, dengan waktu tempuh rata-rata hanya 70 detik. Efisiensi transportasi meningkat secara signifikan dengan jalur ini. Kecepatan maksimum di jalan raya hanya 120 kilometer per jam atau sekitar 33 meter per detik. Namun, Geyser Passage tidak membutuhkan kecepatan yang tinggi, sehingga beberapa pengemudi dapat mencapai 100 meter per detik. Hal ini menjadi pengalaman langka bagi kebanyakan pengemudi.
Namun, mengapa pengemudi harus melewati Geyser Passage dengan cepat, dan mengapa jalur ini dianggap sebagai jalan raya paling berbahaya di dunia? Hal ini disebabkan oleh pengaruh pasang surut air laut, terutama saat pasang surut. Pada pagi dan sore hari, jalur tersebut hanya bisa dilewati oleh dua mobil dari arah berlawanan. Pasang surut air laut sangat dipengaruhi oleh musim, membuat sulit bagi pengemudi untuk memprediksi apakah mereka akan terjebak dalam air pasang.
Masyarakat terkejut ketika menemukan jalur ini pada awal abad ke-17, karena pada saat itu mereka lebih sering menggunakan perahu untuk mencapai sisi lainnya. Namun, untuk waktu yang lama, tidak ada yang berani melewati jalur tersebut. Baru setelah lebih dari seratus tahun, seorang pemuda menunggang kuda berhasil melewati jalur tersebut dalam lima menit. Lambat laun, jumlah orang yang menunggang kuda melintasi jalur di laut semakin bertambah, meskipun banyak yang tenggelam karena kurangnya pemahaman tentang air pasang.
Ketika masyarakat setempat semakin memahami jalur tersebut, semakin banyak yang berani menantangnya. Meskipun pemerintah Perancis membangun jembatan laut pada tahun 1970-an, masih banyak yang memilih melewati Geyser Passage karena jembatan tersebut dianggap terlalu jauh. Setiap hari, terutama pada pagi dan sore hari, pemandangan mobil menunggu bergantian menarik perhatian wisatawan dari seluruh dunia yang ingin melihat fenomena kemacetan di sini.
Menurut penduduk setempat, pengemudi harus menjaga kecepatan tinggi untuk mengatasi risiko air pasang yang bisa menyebabkan mobil tenggelam di laut. Kemacetan lalu lintas adalah masalah serius, dan setiap tahunnya beberapa mobil terendam di laut.