Struktur Mercusuar
Sebuah mercusuar adalah struktur tinggi berbentuk menara yang dilengkapi dengan peralatan pencahayaan di bagian atas menara.
Lokasinya harus mencolok, dan perlu diperhatikan bahwa mercusuar harus memiliki desain arsitektur yang khas agar mudah dikenali oleh kapal, serta menjadi salah satu titik tertinggi di pelabuhan.
Karena permukaan bumi melengkung, mercusuar harus memiliki ketinggian yang mencukupi agar cahayanya dapat terlihat oleh kapal dari jarak jauh, dengan jarak pandang biasanya berkisar antara 15 hingga 25 mil laut. Namun, cahaya tidak boleh terlalu tinggi agar tidak disamarkan oleh awan tinggi. Berdasarkan ukuran dan karakteristik lokasinya, mercusuar bisa dijaga atau tidak dijaga, meskipun mercusuar yang penting umumnya dijaga.
Mercusuar terutama terdiri dari menara dan lampu penerangan. Menara mercusuar dapat dibangun dari berbagai bahan bangunan, terutama untuk menyesuaikan dengan kondisi alam yang keras seperti angin dan gelombang agar tetap kokoh dan tahan lama.
Ketinggian menara harus disesuaikan dengan persyaratan jangkauan cahaya. Lampu penerangan mercusuar terdiri dari dua bagian utama: lampu dan pemancar cahaya. Energi yang dipancarkan oleh lampu mercusuar modern sebagian besar berasal dari listrik. Sumber cahaya mercusuar modern biasanya terletak di pusat lensa sorot untuk memancarkan cahaya dalam bentuk balok sejajar dengan sudut penyebaran tertentu.
Jangkauan cahaya mercusuar dapat mencapai sekitar 30 mil laut, dengan intensitas cahaya mencapai ratusan juta lilin. Cahaya mercusuar bisa memiliki kilatan, gemerlap, serta pola cahaya dan gelap yang berbeda. Warna cahaya mercusuar biasanya merah, putih, atau hijau. Cahaya merah dan hijau biasanya digunakan untuk menunjukkan adanya rintangan di sekitar lingkungan cahaya.
Mercusuar pertama kali melambangkan harapan karena dinyalakan oleh cahaya api. Dibandingkan dengan menara, cahaya adalah inti dari mercusuar. Sumber cahaya tradisional yang digunakan dalam mercusuar adalah lemak tumbuhan dan hewan, yang dibakar di mangkuk api yang diletakkan di atas merkuri untuk menjaga stabilitasnya.
Pada awalnya, pekerja mercusuar menggunakan mesin jam untuk menggerakkan cermin di belakang sumber api agar berputar dengan kecepatan konstan, sehingga cahaya dapat tersebar ke segala arah. Pada tahun 1782, Amy Algonquin menemukan lampu Algonquin, sebuah tabung kaca yang menutupi nyala api untuk menjaga stabilitasnya, memecahkan masalah api yang tidak teratur dan berkedip-kedip.
Setelah sumber cahaya menjadi lebih stabil, insinyur mengganti cermin di belakang sumber api dengan lensa cembung di depannya, memungkinkan cahaya mencapai jarak yang lebih jauh.