Bangau Mahkota Merah
Bangau Jepang atau bangau mahkota merah adalah jenis bangau berukuran besar dan juga menjadi jenis bangau paling langka ke-2 di dunia.
Bangau Jepang atau Tanchou adalah spesies burung langka nan anggun yang berasal dari daerah Hokkaido, Jepang. Burung ini juga dikenal dengan sebutan Bangau Mahkota Merah atau Bangau Manchuria. Ciri khas dari burung ini adalah dahi berwarna merah yang tampak seperti mahkota, yang muncul pada burung dewasa. Masyarakat Jepang mengira bahwa Bangau Mahkota Merah telah hilang pada abad 20, namun nyatanya burung ini masih ada di daerah Hokkaido. Awalnya, pada tahun 1926 hanya terdapat 20 ekor burung. Pemerintah Jepang telah mengambil berbagai tindakan untuk menyelamatkan spesies langka ini. Kini terdapat sekitar 1000 ekor yang hidup di Hokkaido.
Bagi masyarakat Asia Timur bangau ini menjadi simbol keberuntungan dan kesetiaan. Dengan tinggi 140 cm, memiliki habitat di rawa-rawa. Saat dewasa, bangau bermahkota merah berwarna putih salju dengan bulu di kepala berwarna merah. Warna tersebut berubah menjadi merah terang ketika mereka menjadi agresif atau gembira. Bangau terberat yang pernah tercatat adalah bangau rmahkota merah jantan dengan berat 15 kg, walaupun jenis Sarus Crane berukuran lebih tinggi.
Bangau Mahkota Merah hanya terdapat di daerah Hokkaido, tepatnya Kota Kushiro. Hal ini dikarenakan cuaca di Hokkaido yang dingin bahkan saat musim panas cocok sebagai habitat mereka. Pada umumnya Bangau Mahkota Merah tidak melakukan migrasi. Migrasi dilakukan karena perubahan cuaca dan musim kawin. Namun karena Hokkaido merupakan tempat paling aman bagi spesies ini untuk hidup, maka migrasi tidak dilakukan. Musim kawin Bangau Mahkota Merah dimulai pada bulan April hingga Mei. Untuk memikat betina, para jantan melakukan tarian yang kemudian dilakukan bersama apabila betina tertarik. Di Jepang, Bangau Mahkota Merah melambangkan umur panjang, keberuntungan dan kebahagiaan. Burung ini juga sering muncul di berbagai karya seni seperti lukisan, kipas bahkan cerita rakyat. Konon ada kelompok masyarakat adat yang melakukan tarian tradisional bangau di Hokkaido.
Pada musim semi dan musim panas, bangau mahkota merah berkembangbiak di Siberia dan jarang-jarang di wilayah Mongolia (seperti di Wilayah Perlindungan Mongol Daguur). Secara normal bangau ini menelurkan 2 buah telur, dan hanya satu yang akan bertahan. Lalu pada musim gugur, mereka bermigrasi untuk bertahan dari musim dingin ke negara-negara di Asia Timur seperti Korea, Jepang, Cina, dan Taiwan. Sebagian besar bangau mahkota merah bermigrasi ke selatan, namun ada kawanan yang menjadi penghuni tetap di Hokkaido. Makanan bangau mahkota merah adalah amfibi kecil, mahluk invertebrata di sekitar perairan, serangga dan tanaman yang tumbuh di rawa-rawa. Habitat bangau mahkota merah ada di rawa-rawa, pinggir sungai, persawahan dan lahan-lahan basah.
Populasi yang masih bertahan diperkirakan hanya 1.700 - 2000 ekor di alam liar, membuatnya menjadi salah satu spesies burung terlangka di dunia. Penangkaran Nasional (National Aviary) di Pittsburgh, Pennsylvania, Amerika Serikat menjalankan program penangkaran dari bangau ini dan dikembalikan ke Rusia untuk di kembangbiakkan di Cagar Alam Khinganski untuk dilepaskan ke alam liar. Program ini telah mengirimkan sebanyak 150 buah telur sepanjang 1995-2005. Program ini ditangguhkan untuk berkonsentrasi pada program konservasi jenis bangau lainnya di Rusia, selain pendidikan dan pengendalian bencana kebakaran.
Demikian informasi mengenai bangau jepang atau bangau mahkota merah. Semoga bermanfaat!