Perawatan Bunga Segar
Banyak orang menyukai bunga segar, namun umur bunga segar terbilang pendek.
Setiap kali kami menerima bunga, kami berharap bunga itu dapat bertahan lebih lama.
Hal ini memperluas kegembiraan dan memungkinkan kami membenamkan diri dalam kasih sayang selama beberapa hari lagi. Tiga teknik utama merawat bunga segar adalah memangkas, membuang sisa daun, dan mengawetkan.
1. Gunakan vas yang bersih:
Pastikan vas yang digunakan bersih. Bersihkan vas secara menyeluruh setiap kali Anda mengganti air, dan pastikan air yang digunakan jernih dan segar.
2. Pangkas batang secara miring:
Sebelum memasukkan bunga ke dalam vas, potong kembali batangnya. Ketika bunga dipotong dari tanaman, mereka membentuk “segel” pada “luka” untuk melindungi dirinya sendiri. Namun jika segel ini tetap utuh dapat menghambat penyerapan air bunga dari vas sehingga menyebabkan bunga cepat layu.
Selain itu, bakteri dapat menumpuk di “luka” bunga. Dengan memotong batang pada sudut 45 derajat, pendeknya sekitar
2-3 sentimeter, Anda membuka kembali segel dan menghilangkan bakteri, memastikan bunga dapat menyerap air dengan baik dan bertahan lebih lama.
3. Buang sisa daun:
Beberapa orang berpendapat bahwa daun tanaman membantu fotosintesis dan bermanfaat bagi bunga, bahkan ketika ditempatkan dalam vas. Namun, hal ini tidak benar. Setelah dipotong dari tanaman, fungsi fotosintesis daun berkurang secara signifikan, dan daun tidak lagi diperlukan dalam jumlah banyak.
Selain itu, daun yang berlebihan dapat menghabiskan nutrisi dan air sehingga mempengaruhi umur panjang bunga. Jika daun terendam air, daun dapat membusuk dan menjadi sarang bakteri, sehingga memperpendek umur bunga. Oleh karena itu, setelah membawa pulang bunga, disarankan untuk membuang beberapa daun, terutama yang dekat batang, untuk memperpanjang masa penampilan bunga.
4. Memberi pengawet bunga yang sesuai:
Tambahkan pengawet bunga yang sesuai. Anda dapat memilih pengawet bunga khusus dan mengikuti petunjuk penggunaan. Untuk memastikan pengawetan yang optimal, bunga yang berbeda mungkin memerlukan bahan pengawet khusus yang disesuaikan dengan kebutuhannya, seperti bahan pengawet khusus mawar atau khusus bunga bakung.
Selain itu, desinfeksi dan sterilisasi air dapat dilakukan dengan menambahkan zat seperti alkohol, kalium permanganat, kapur barus, boraks, asam sitrat, garam, atau tawas, yang dapat membunuh bakteri dan mencegah pembusukan air. Namun, penting untuk melarutkan zat-zat ini dalam air sebelum digunakan, dan kehati-hatian harus dilakukan untuk menghindari penambahan terlalu banyak, terutama dengan garam, untuk menghindari menghasilkan larutan yang terlalu pekat.
Buket bunga juga bisa dibuat menjadi bunga kering:
Saat bunga dalam karangan bunga mulai layu, bunga tersebut dapat diubah menjadi bunga kering untuk pengawetan permanen. Cara pembuatan bunga kering bermacam-macam, yang paling sederhana adalah pengeringan udara alami.
Sebelum bunganya benar-benar layu, keluarkan dari vas, keringkan, buang daun yang layu atau berubah warna, dan potong batangnya secara miring. Gantungkan di tempat dalam ruangan yang kering dan hangat agar kelembapannya cepat menguap. Pengeringan cepat dengan udara panas lebih disukai untuk mencegah penyusutan jaringan dan mempertahankan warna alaminya.
Gantung bunga secara terbalik selama pengeringan agar ujung batang tetap kaku, baik di kawat atau rak. Hindari penggunaan kantong plastik karena dapat mendorong pertumbuhan jamur. Bunga kering sebaiknya dibuat pada hari kering. Biarkan batang yang lebih panjang dan buang daunnya, karena daun akan memperpanjang dehidrasi dan sering kali menjadi keriput sehingga kehilangan nilai dekoratifnya.
Bunga potong besar harus digantung satu per satu untuk dikeringkan guna mencegah kerusakan. Setelah beberapa hari, bunga potong secara bertahap akan mengering, terasa rapuh saat disentuh, dan kelopak menjadi berserat. Pada tahap ini, mereka bisa digunakan untuk dekorasi.