Pengertian Bintang
Bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahaya yang disebabkan oleh reaksi fusi nuklir yang menghasilkan energi.
Dikutip dari situs resmi National Aeronautics and Space Administration (NASA), bintang adalah obyek astronomi yang paling dikenal luas dan mewakili blok bangunan dan galaksi yang paling mendasar. Bintang adalah bola gas bercahaya di mana sebagian besar unsur pembentuk bintang adalah hidrogen dan helium yang disatukan oleh gravitasinya sendiri. Temperaturnya sangat tinggi di intinya sehingga terjadi fusi nuklir, menghasilkan energi. Tekanan luar gas yang dipanaskan oleh fusi diimbangi oleh tarikan gravitasi ke dalam, membuat bintang berada dalam keseimbangan hidrostatik. Keseimbangan kekuatan hidrostatik ini berlangsung selama sebagian besar kehidupan bintang, mempertahankan suhu tetapnya.
Salah satu hal istimewa yang membedakan bintang dari benda-benda langit lainnya, seperti planet, bulan, dan asteroid, adalah kemampuannya untuk menghasilkan cahaya. Encyclopedia Britannica pun mengartikan bintang sebagai semua benda-benda gas di angkasa yang karena energi internalnya dapat menghasilkan cahaya. Bintang sendiri terdiri dari berbagai macam gas, seperti nitrogen, oksigen, besi, hidrogen dan helium. Tapi jumlah gas yang paling mendominasi adalah hidrogen (H) dan helium (He). Sehingga pada umumnya unsur bintang yang paling dikenal oleh orang adalah kedua gas tersebut. Menurut ilmu astronomi, definisi bintang sendiri adalah semua benda masif (bermassa antara 0,08 hingga 200 massa matahari) yang sedang dan pernah melangsungkan pembangkitan energi melalui reaksi fusi nuklir. Sederhananya, bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahaya yang disebabkan oleh reaksi nuklir. Inilah yang membuat benda langit yang satu ini dapat menghilkan atau memancarkan cahaya sendiri.
Meskipun bintang-bintang mungkin terlihat diam di tempat (statis), bintang-bintang berputar dan tingkat luminositas (cahaya) bintang bervariasi. Oleh sebab itu bintang katai putih dan bintang neutron yang sudah tidak menghasilkan energi tetap disebut sebagai bintang. Bintang terdekat dengan Bumi adalah Matahari pada jarak sekitar 149,680,000 kilometer, diikuti oleh Proxima Centauri dalam rasi bintang Sentaurus berjarak sekitar empat tahun cahaya. Bintang bersinar sangat terang akibat produksi energi pada intinya, yang menggabungkan dua atau lebih inti atom dan membentuk inti atom tunggal unsur yang lebih berat serta melepaskan foton sinar gama dalam prosesnya. Begitu energi ini mencapai lapisan luar bintang, energi ini diubah ke dalam bentuk lain sebagai energi elektromagnetik yang berfrekuensi lebih rendah, misalnya cahaya tampak. Warna bintang, yang ditentukan oleh frekuensi cahaya tampaknya yang paling kuat, tergantung pada suhu lapisan luar bintang, termasuk fotosfernya.
Dalam proses pembakarannya, bintang-bintang mengubah gas hidrogen yang ada di dalam dirinya menjadi helium melalui proses nuklir. Proses ini sama sekali tidak memerlukan oksigen. Pembakaran inilah yang menyebabkan bintang-bintang bercahaya. Karena terus menerus dibakar, tentu saja kandungan hidrogen di dalam bintang akan habis suatu hari. Lantas apa yang akan terjadi? Hal ini benar-benar bergantung pada ukuran bintang tersebut. Bila bintang tersebut berukuran beberapa kali lipat matahari, bintang tersebut akan meledak dengan kekuatan yang maha dahsyat (supernova) dan kemudian berubah jadi black hole atau bintang neutron. Bila bintang tersebut berukuran sama persis seperti matahari, bintang tersebut akan menggembung menjadi raksasa merah (red giant), membakar semua benda langit di dalam jangkauannya, dan kemudian berubah menjadi sebuah benda sangat massif yang dikenal sbg katai putih (white dwarf). Sementara bintang-bintang yang berukuran lebih kecil dari matahari akan langsung berubah menjadi katai putih ataupun menguap begitu saja ketika kehabisan bahan bakarnya.
Demikian pembahasan tentang bintang. Semoga bermanfaat!