Proses Terjadinya Kabut
Kabut adalah awan yang turun mengenai daratan. Kabut bisa tipis atau tebal.
Seperti diinfokan National Geographic, kabut adalah awan yang menyentuh tanah. Sejenis awan yang berada lebih dekat ke permukaan bumi dibandingkan awan yang letaknya lebih tinggi. Kabut ialah gejala alam yang terjadi karena proses kondensasi uap air di daerah yang berdekatan dengan daratan atau permukaan tanah. Kabut tercipta pada ketinggian yang relatif rendah daripada awan yang tercipta di wilayah yang tinggi dan jauh dari permukaan tanah.
Kabut ini merupakan uap air yang berada dekat permukaan tanah berkondensasi serta juga menjadi mirip awan. Hal tersebut umumnya terbentuk disebabkan oleh karna hawa dingin membuat uap air berkondensasi serta juga kadar kelembapan mendekati 100%. Kabut ini adalah kumpulan tetesan air yang sangat berukuran sangat kecil serta juga melayang-layang di udara. Kabut ini mirip dengan awan, akan tetapi kabut itu menyentuh tanah sedangkan untuk awan itu tidak. Kabut biasanya itu terlihat didaerah yang dingin atau juga daerah dataran tinggi.
Terbentuk pada saat uap air atau air dalam wujud gas mengalami kondensasi. Pada saat itulah, molekul-molekul yang terdapat di dalamnya akan menyatu dan menghasilkan titik-titik air yang melayang-layang di udara. Tidak seperti uap air yang tidak terlihat, perubahan menjadi titik-titik air inilah yang membuat kita dapat melihat kabut. Nah, proses ini biasanya karena adanya peningkatan kelembapan udara atau pada saat suhu udara menurun. Maka, sering terbentuk pada pergantian malam ke pagi hari, saat di mana suhu udara biasanya ada di titik paling rendah. Udara yang lembap mengandung banyak uap air di dalamnya.
Kabut terbentuk dari pertemuan udara dengan suhu yang berbeda, misalnya udara sejuk bertemu dengan udara hangat. Setelah terbentuk, ada yang terus naik hingga akhirnya menjadi awan dan ada pula yang jatuh ke permukaan bumi karena lebih berat. Nah, yang tetap berada di permukaan bumi inilah yang akan menempel di berbagai tempat, misalnya tumbuhan, sebagai embun, dan akan menghilang setelah titik-titik air di dalamnya menguap karena ditembus oleh sinar matahari. Tempat yang paling berkabut di dunia adalah Grand Banks di lepas pantai pulau Newfoundland, Kanada. Hal ini dikarenakan tempat ini merupakan pertemuan arus Labrador yang dingin dari utara dengan arus Teluk yang hangat dari selatan. Daratan yang paling berkabut di dunia terletak di Point Reyes, California dan Argentia, Newfoundland, yang diselimuti kabut lebih dari 200 hari dalam setahun.
Selain itu, kabut juga berbahaya jika terjadi di jalan raya, dunia penerbangan, dan kelautan. Keterbatasan jarak pandang akan membuat oengemudi sulit memprediksi jika ada bahaya atau kendaraan lain di depannya. Kabut muncul ketika air menguap, kemudian menjadi titik-titik air dan memadat. Kabut terdiri dari uap air, maka dari itu kabut akan terasa sangat lembab. Selain air, kabut juga mengandung unsur polutan lainnya seperti debu, asap, atau bahkan garam jika kabut terjadi di dekat laut. Berdasarkan tingkat kelembaban dan suhunya, kabut bisa muncul dan hilang secara tiba-tiba.
Demikian informasi mengenai kabut. Semoga bermanfaat!