Arti Fotografi
Berapa banyak waktu indah berlalu dengan tenang saat matahari terbit dan terbenam, hanya fotografi yang dapat menyimpan momen indah itu. Ini bukan hanya tentang berada di jalan menuju suatu tempat. Ini juga mewakili jalur pertumbuhan setiap orang. Dalam proses ini, jalan yang kita lalui, buku yang kita baca, dan orang-orang yang kita temui pada akhirnya akan tercermin dalam karya fotografi kita.
Apakah Anda bepergian untuk bekerja keras karena impian Anda, atau dalam perjalanan untuk mencuci pikiran dan membebaskan diri Anda di jalan. Orang-orang, benda-benda, dan pemandangan indah yang kami temui selama periode ini semuanya layak direkam dengan kamera kami untuk membekukan momen-momen indah itu. Setiap foto akan memiliki keunikannya masing-masing, karena orang yang berbeda akan memiliki interpretasi yang berbeda dari pemandangan yang sama.
Makna fotografi memiliki manifestasi yang berbeda dalam waktu yang berbeda, dan juga memiliki makna yang berbeda untuk individu yang berbeda. Apalagi di era personalisasi dan keragaman seperti itu, makna fotografi juga sangat beragam.
Fotografi adalah pembekuan waktu; itu bisa membuat momen abadi. Roman Barth percaya bahwa sebuah foto adalah "saksi dari suatu momen yang berlalu dengan cepat", hasil dari suatu peristiwa, suatu bukti bahwa suatu momen tertentu dalam waktu yang telah berlalu ada dan telah berlalu, dan bekas-bekas peristiwa tersebut tertinggal pada foto tersebut. Namun, momen selalu berumur pendek dan tidak mewakili fragmen kehidupan yang berkelanjutan. Frank menyajikan beberapa gambar keren dan ironis dari momen-momen singkat kehidupan biasa dalam buku fotonya The American. Saat-saat menentukan yang dibawa Bresson juga terkait dengan momen, momen-momen kebetulan yang menarik perhatian kita pada drama kehidupan. Emosi seperti merenung, sedih, menyentuh, ironi, dll. langsung tercermin dalam gambar yang membeku, dan bukankah hidup kita terdiri dari emosi yang berwarna-warni ini.
Recall adalah proses pemulihan memori pengalaman masa lalu, memori akan memudar dari waktu ke waktu, dan foto dapat mengenali atau mengingat materi pada saat memori perlu dipanggil kembali. Kehidupan sosial manusia dan sungai panjang kehidupan berubah mengikuti arus waktu. Namun, ingatan manusia sangat terbatas, dan ingatan yang dapat direkam dengan kata-kata sangat tipis. Fotografi lahir dengan keinginan dan kebutuhan ini.
Dibandingkan dengan gambar, kredibilitas yang disampaikan oleh deskripsi teks sederhana relatif rendah. Foto memiliki objektivitas dan keaslian, sehingga hal-hal yang disajikan dalam beberapa foto dapat membuat pemirsa merasa dekat dengan kebenaran meskipun tidak ada teks untuk membantu pemahaman narasi. Karena orang yang terlibat dalam acara tersebut tidak dapat dianggap sebagai penonton, foto itu sendiri juga bersifat objektif. Dalam foto jurnalistik, fotografi mereproduksi hal-hal dengan presisi, dan foto-foto disajikan sebagai bukti.
Fotografi adalah cara pengamat melihat melalui mata kamera yang terfokus secara terpusat, cara melihat yang telah dibentuk selama dua abad. Fotografi dapat mengkonfirmasi bahwa kita benar-benar terhubung dengan dunia, tidak hanya dapat mewakili di mana kita berada, tetapi juga menangkap pengalaman nyata kita. Fotografi adalah cara bagi individu untuk memahami dunia pengalaman eksternal, dan juga merupakan cara untuk mengekspresikan dunia batin mereka ke dunia luar.
Beberapa orang suka menemukan keindahan dalam detail, memotret tetesan air yang menetes di dedaunan, mencari kupu-kupu yang tersembunyi di bunga, atau dua kucing yang mereka temui di sudut jalan. Beberapa orang suka memotret cerita orang, seperti kehidupan sehari-hari yang hangat dari sebuah keluarga, orang asing di jalan, dan sebagainya. Beberapa orang menyukai pemandangan besar seperti mobil datang dan pergi di kota, atau gunung dan sungai yang indah...
Pemandangan alam, adat istiadat rakyat, dan karakter dokumenter yang ditemui di jalan, semuanya mencerminkan pengamatan tajam fotografer terhadap kehidupan dan merupakan ekspresi diri yang luar biasa.