Sahabat Umat Manusia
Singa gunung juga dikenal sebagai kucing emas Amerika, ukurannya mirip dengan macan tutul, akan tetapi tidak memiliki pola dan ukuran tengkoraknya yang lebih kecil.
Singa gunung memiliki panjang total hampir 2 meter, tinggi bahu 65 cm dan berat 30 hingga 110 kg. Ini adalah yang terbesar di subfamili kucing.
Dari namanya, mudah untuk mengira bahwa mereka adalah sejenis singa yang hidup di benua Amerika. Sebenarnya, ini adalah persepsi yang salah. Singa Gunung asli hanya tersebar di wilayah Asia dan Afrika.
Singa Gunung bukanlah singa dan merekapun bahkan berkerabat jauh. Singa adalah spesies dalam subfamili panthera, sedangkan Singa Gunung adalah spesies dalam subfamili feline. Meskipun mereka bukan spesies yang sama, mereka serupa dalam beberapa hal. Misalnya cougar atau singa yang ditubuhnya terdapat bintik-bintik hitam. Bintik-bintik ini secara bertahap akan memudar saat tumbuh dewasa, sehingga tidak mudah dideteksi dengan mata telanjang.
Singa Gunung menghuni di berbagai lingkungan kecuali hutan hujan tropis. Mereka pandai dalam memanjat, melompat dan dapat aktif sepanjang hari. Singa Gunung suka hidup sendiri. Singa Gunung memburu hewan liar seperti kelinci, domba, rusa, dan juga dapat mencuri ternak dan unggas saat mereka sedang lapar. Jika Singa Gunung mendapat lebih banyak makanan, mereka akan menyembunyikan sisa makanannya di pohon dan memakannya nanti saat mereka kembali.
Banyak ilmuwan telah menemukan bahwa kucing ini sangatlah kesepian. Mereka tidak berburu secara berkelompok, namun selalu berjuang sendirian. Tapi itu tidak seperti yang kita pikirkan, karena Singa Gunung tidaklah sendirian. Mereka memiliki kelompok sosial yang berbeda dari kita, dengan hierarki mereka yang unik.
Singa Gunung adalah hewan soliter dan mereka hampir tidak memiliki sosialitas, akan tetapi para peneliti telah menemukan bahwa Singa Gunung berkembang secara sosial. Saat Singa Gunung sedang makan, mereka akan berbagi makanannya. Secara umum, hewan penyendiri suka makan sendirian dan tidak suka mendekati hewan asing lainnya, tetapi Singa Gunung benar-benar berbeda. Saat Singa Gunung makan, mereka membiarkan anggota lain dari spesiesnya makan bersama. mereka memiliki semangat berbagi yang tinggi. Kita harus tahu bahwa ketika persediaan makanan terbatas, Singa Gunung dengan sifat berbaginya ini akan memungkinkan membuat populasi bertahan hidup lebih baik.
Singa gunung sering hidup bersama di lembah dan hutan, terutama suka bergerak di atas pohon. Mereka memiliki kemampuan melompat yang kuat dan bisa melompat hingga 9 meter. Di Amerika, mereka adalah yang kedua setelah jaguar, tetapi memiliki sifat yang lebih jinak. Dalam keadaan normal, ia tidak secara aktif menyerang orang, tetapi ketika orang menyerangnya, ia akan melawan penyerang sebagai tindakkan membela diri. Di Amerika, beberapa orang akan menangkap Singa Gunung kecil untuk domestikasi. Ketika mereka dewasa, merekapun juga dapat hidup damai berdampingan dengan kucing dan anjing, Singa Gunung juga akan menjaga pintu seperti anjing, sehingga mereka mendapatkan reputasi sebagai "sahabat umat manusia".
Karena dkemampuan daya adaptasi Singa Gunung terhadap lingkungan dan alasan lainnya cukup baik, sehingga jumlahnya sangat banyak. Tdak ada hewan di alam liar yang bisa memangsa Singa Gunung dewasa, jadi tidak perlu khawatir akan terancam punah.