Antelop Di Afrika
Sebagian besar hewan yang dapat banyak dilihat di sabana Afrika ialah semua jenis antelop. Namun hanya sedikit orang yang dapat membedakan spesies antelop.
Berikut adalah spesies antelop yang paling umum di Afrika. Mari kita pelajari makhluk yang paling elegan dan indah di padang rumput Afrika.
1. Antelope Giant-Eland
Eland adalah salah satu bovid terbesar di Afrika, dan beratnya bisa mencapai lebih dari 900 KG dan lebih besar dari rata-rata hewan ternak. Eland jantan ukurannya cukup besar dan kuat, dengan pial tebal tumbuh dari lehernya. Eland sebenarnya adalah anggota subfamili sapi yang hubungannya juga lebih dekat dengan jenis lembu.
2. Sudut tajam ramping dan lurus-Gemsboks
Meskipun gemsboks tidak sebesar eland, sepasang tanduk lurus seperti pedang selalu dapat meninggalkan kesan yang mendalam pada orang-orang. Gemsboks adalah anggota antelop subfamili.
Untuk kedua jenis kelamin jenis kijang ini memiliki tanduk yang panjang. Apakah itu digunakan untuk melawan jenis yang sama maupun untuk bertahan melawan musuh alami, itu merupakan senjata mereka yang menakutkan.
3. Waterbucks yang mengembara di tepi danau
Waterbucks juga memiliki sepasang ramping, tanduk yang runcing, tetapi tidak selurus seperti longhorns, dan hanya waterbucks laki-laki yang memiliki tanduk. Waterbucks umumnya hidup di danau dan rawa-rawa dekat air serta suka makan tanaman di pinggir air seperti alang-alang.
Waterbucks termasuk dalam subfamili reedbuck, dan banyak dari kelompok antelop ini memiliki kebiasaan serupa yakni dekat dengan air. Kelenjar di waterbucks dapat mengeluarkan bau musky aneh yang dapat membuat banyak predator merasa tidak nyaman, sehingga merekapun jarang memangsa waterbucks.
4. Simbol Afrika Timur-rusa kutub
Meskipun rusa kutub terlihat seperti sapi, mereka sebenarnya adalah anggota subfamili homo antelope. Setiap tahun ketika musim kemarau tiba, rusa kutub di Afrika Timur harus meninggalkan padang rumput yang telah mengering. Setelah perjalanan panjang dan migrasi untuk mencari sumber makanan baru, ini juga menjadi lanskap ikonik Afrika Timur.
Rusa kutub ekor hitam di Afrika Selatan dan Afrika Barat Daya berbeda dari rusa kutub di Afrika Timur karena rambut panjang di bawah leher mereka berwarna hitam dan mereka tidak memiliki perilaku migrasi musiman.
Ciri khas dari kelompok rusa kutub subfamili antelop ini ialah tanduk ganda pendek dan keriting. Selain rusa kutub, ada terdapat banyak lagi spesies lainnya yang ditemukan di padang rumput Afrika.
5. Juara lompat tinggi antara antelop-Impala
Impala merupakan satu-satunya spesies dalam keluarga Impala, dan di antara antelop berukuran besar dan sedang di Afrika, mereka memiliki jumlah kelompok terbesar. Diperkirakan ada lebih dari 2 juta Impala berkeliaran bebas di padang rumput Afrika.
"Tingkat paparan" yang begitu tinggi membuat Impala sering menjadi sasaran mangsa predator seperti singa dan macan tutul. Namun, kemampuan atletik yang luar biasa membuat impala sering berhasil melarikan diri dari pengejaran predator, terutama ketika melompat dengan ketinggian 3 meter, sehingga dapat digambarkan sebagai pelompat tinggi di antara antelop.
6. Berlari untuk bertahan hidup-Gazelle
Gazelle merupakan salah satu jenis perwakilan dari antelop subfamili, jenis antelop ini cenderung memiliki tubuh yang relatif kecil dan ringan, dan kecepatan berlari yang cepat. Gazelle dapat berlari dengan kecepatan 80-90 kilometer per jam. Mereka dan cheetah masing-masing mewakili kecepatan tertinggi di antara herbivora dan karnivora Afrika.
7. Gerenuk dengan tubuh yang aneh
Di daerah perhutanan di Afrika Timur sering ditemukan antelop dengan bentuknya yang terlihat tampak aneh. Mereka termasuk dalam subfamili antelop yang sama dengan rusa, tetapi morfologi mereka telah mengalami perubahan besar.
Gerenuk memiliki leher yang memanjang secara proporsional, ini dapat membantu mereka memakan dedaunan semak yang letaknya lebih tinggi. Ketika mereka menemukan dedaunan yang tidak dapat dijangkau bahkan dengan meregangkan leher mereka, mereka dapat melakukan serangkaian "trik sulap". Generuk dapat berdiri di tanah dengan dua kaki belakang, dan menggunakan kuku depan mereka untuk mengambil cabang sehingga mereka dapat berdiri tegak untuk mendapatkan makanan. Pada saat inilah, ketinggian kepala mereka dari tanah sudah cukup untuk mencapai sekitar 2 meter.