Kebahagiaan Pernikahan
Pada zaman dahulu, saat keluarga berkecukupan menyelenggarakan pernikahan, mereka diwajibkan untuk membuat kue khusus.
Kue tersebut tidak hanya disajikan selama pesta pernikahan pengantin dan jamuan makan bersama, tetapi juga dihidangkan kepada para tamu yang diundang untuk menikmati kue tersebut.
Di Eropa, tamu undangan dalam pesta pernikahan memiliki kebiasaan untuk membawa kue mereka sendiri untuk ditempatkan di atas "Gunung Roti" yang ditumpuk tinggi di atas meja. Hal ini dilakukan sehingga pengantin dapat mencium satu sama lain melintasi gunung roti. Pada masa itu, gunung roti juga melambangkan kebahagiaan.
Pada awalnya, praktik kue dan roti tidak memiliki perbedaan, dengan campuran susu dan tepung diolah menjadi lingkaran datar yang disebut sebagai kue. Kue pengantin menjadi semakin rumit dan mewah, dengan sentuhan dekoratif yang mencakup lapisannya dengan cokelat, penggunaan pengikat karet, tambahan bumbu, bunga, dan lainnya.
Salah satu cara terbaik untuk mempengaruhi gaya kue adalah melalui hiasan bunga, yang dapat mengubah kesan yang dihadirkan oleh kue dan memberikan nuansa baru. Semakin eksotis jenis bunga yang digunakan, semakin tinggi harga kuenya. Pemilihan kue pengantin telah bertahan sejak zaman Kekaisaran Romawi hingga era modern, dengan kue pengantin tradisional terus mempertahankan popularitasnya.
Kue pengantin menjadi semakin populer dengan berbagai gaya, bentuk, dan dekorasi yang berbeda. Keunikan kue-kue tersebut mendominasi pesta pernikahan dan mencerminkan persepsi pasangan tentang pernikahan yang dipersonalisasi. Terlepas dari gaya kue yang dipilih, kue tersebut seharusnya mencerminkan kepribadian pasangan dan sesuai dengan tema dan warna pernikahan.
Klasifikasi kue pengantin dapat dibagi menjadi single-tier, two-tier, dan multi-tier. Kue two-tier dan multi-tier memberikan kesan yang lebih mewah dibandingkan dengan kue single-tier. Pemilihan kue harus memperhatikan faktor-faktor seperti lingkungan pernikahan, keahlian tukang roti, warna kue, dan dekorasi kue. Perlu diperhatikan bahwa kondisi cuaca pada hari pernikahan dapat mempengaruhi pemilihan jenis frosting yang digunakan pada kue, dan pemilihan warna kue sebaiknya dihindari jika dapat menodai bibir dan lidah para tamu. Dekorasi kue juga harus seimbang, tidak terlalu banyak elemen, dan dapat mencerminkan tema dan warna pernikahan dengan sederhana. Fokus pada satu atau dua elemen dalam desain kue dianggap sebagai pilihan yang ideal.