Sejarah Dayung
Mendayung merupakan sebuah olahraga yang menggunakan dayung dan berlangsung di atas sungai, danau, dan laut. Dalam teknik mendayung dengan alat dayung, hanya dikenal dua macam kayuhan yaitu dayung maju dan dayung mundur.
Jika menginginkan perahu bergerak kedepan maka digunakan dayung maju sedangkan dayung mundur untuk menghentikan perahu yang sedang bergerak maju atau memang menginginkan perahu bergerak mundur. Jika ingin membelokkan perahu ke kanan maka tangan kiri mendayung maju dan tangan kanan mendayung mundur,dan sebaliknya jika ingin membelok ke kiri.
·Sejarah dayung kuno
Olahraga Canoe dan kayak adalah secara relatif baru. Meskipun penggunaan perahu jenis ini sudah ada sejak Zaman Batu. Kayak itu mungkin berasal dari Greenland. Di mana orang Eskimo menggunakannya untuk berburu.
·Sejarah Olahraga Dayung Modern
Olahraga Dayung sudah dikenal sejak zaman sebelum masehi, tetapi baru pada abad ke-16 diresmikan sebagai bentuk olahraga. Kemudian munculnya berbagai perlombaan untuk memperebutkan gelar-gelar pendayung terbaik selanjutnya, berkembang kegiatan ini menjadi suatu cabang olahraga. Perlombaan-perlombaan mulai menjamur. Sekitar abad ke-19, para mahasiswa Inggris mulai tertarik dengan olahraga ini. Asal mula Kano dan Kayak dimulai dari beberapa abad yang lalu di sebelah Utara dan Selatan Amerika. Pada saat itu, penduduk lokal (orang Eskimo dan orang Indian) biasa membuatnya untuk keperluan transportasi, memancing dan bertarung.
·Sejarah Olahraga Dayung di Indonesia
Jenis olahraga dayung pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh Belanda. Ketika itu jenis olahraga ini hanya dikenal di kota-kota besar seperti Jakarta, Semarang, dan Surabaya. Klub yang ada masih dimiliki secara pribadi oleh orang Belanda, tetapi berangsur-angsur orang Indonesia boleh masuk menjadi anggota. Klub dayung yang terkenal kala itu adalah “Roli-Vereniging Brantas” di Surabaya, yang kelak menelurkan Klub Dayung PORAS, Surabaya.
Cabang kano di Indonesia lahir dari kompetisi tradisional. Di Indonesia terdapat beberapa jenis ras tradisional, seperti bidar di selatan jukung di tengah dan lepa-lepa selatan di selatan Sulawesi dan yang ada di Maluku. Teknik mendayung perahu tradisional Indonesia memiliki.
Tahun 1956, Persatuan Olahraga Air (Peropi) iahir di Indonesia, membawahkan olahraga layar, dayung, selam, ski air, dan power boating. Cabang dayung diperlombakan pertama kali di PON VII Surabaya tahun 1969. Selanjutnya nama Peropi diganti setelah keempat cabang lainnya memiliki induk organisasi sendiri.
Setelah pengenalan di atas, apakah Anda memiliki sedikit pemahaman tentang olahraga dayung? Jika Anda tertarik, Anda dapat mempelajarinya lebih lanjut.