Raja Para Binatang
Harimau dan singa sudah lama dikenal sebagai "Raja" dalam dunia hewan.
Singa dikenal sebagai penguasa di padang rumput, sedangkan harimau lebih dikenal sebagai raja hutan.
Berdasarkan habitatnya, kedua hewan tersebut memang tidak pernah bertemu satu sama lain sehingga sangat mustahil untuk melihat kedua hewan ini saling bertarung secara langsung.
Namun orang-orang sering membandingkan kedua hewan ini, sebagian besar orang percaya bahwa harimau lebih kuat dibandingkan singa, karena harimau berburu mangsa nya sendirian, sedangkan singa hidup dalam berkelompok, sehingga orang-orang menganggap bahwa harimau lebih kuat, selain itu untuk bertahan hidup ditengah hutan lebih sulit dibandingkan di padang rumput.
Itulah mengapa harimau merupakan penguasa sejati diantara para binatang.
Akan tetapi, gelar ini diberikan kepada harimau bukan hanya karena kekuatannya saja.
Mari kita lihat perkembangan sejarah dari harimau.
Harimau merupakan evolusi dari hewan karnivora pada zaman purba. Pada awal abad ketiga, hewan karnivora dari bangsa kucing dibagi menjadi 4 spesies.
Yang pertama adalah jenis harimau purba dengan gigi taring yang panjang atau disebut smilodon (harimau gigi pedang). Jenis kedua yaitu citah purba. Yang ketiga yaitu jenis kucing gigi pedang palsu (Dinictis Nimravidae) yang mirip dengan jenis Smilodon namun memiliki taring yang lebih pendek dari Smilodon. Jenis keempat yaitu kucing purba.
Pada periode tersier, jenis smilodon dan harimau taring palsu punah disebabkan oleh kondisi lingkungan yang tidak mendukung.
Jenis citah purba berkembang menjadi citah seperti saat ini. Kelompok terakhir yaitu kucing purba telah berkembang menjadi harimau, namun terbagi menjadi dua level cabang.
Untuk kucing purba berkembang menjadi tiga cabang. Yang pertama yaitu kucing (felidae) dan yang kedua yaitu dinofelis. Yang ketiga yaitu kucing bergigi pedang. Jenis dinofelis dan kucing bergigi pedang sudah punah selama periode kuarter zaman es.
Hanya keluarga kucing (felidae) yang bertahan hingga saat ini, dan jenis ini terbagi menjadi dua kelompok besar yaitu kucing dan macam tutul.
Harimau termasuk dalam kelompok macan tutul.
Selama proses evolusi yang panjang, harimau berkembang menjadi beberapa subspesies, seperti harimau Benggala, harimau Tiongkok Selatan, harimau Siberia, harimau Malaya, harimau Indocina, harimau Bali, harimau Jawa, dan harimau Sumatera.
Harimau Siberia merupakan jenis harimau yang sering kita jumpai saat ini, sebagian besar ditemukan di Propinsi Heilongjiang, Tiongkok.
Harimau Siberia dapat dikatakan sebagai perwakilan harimau di dunia dalam kategori kekuatan bertarung.
Harimau Siberia merupakan kategori harimau terbesar, dimana ukuran harimau jantannya dapat mencapai lebih dari 3 meter dengan berat 350 kg.
Harimau ini merupakan karnivora terbesar dari bangsa kucing hingga saat ini. Harimau Siberia memiliki tatapan seperti api, badan yang tebal dan sempurna, dengan otot yang kuat pada anggota tubuhnya. Harimau Siberia dewasa juga memiliki gigi yang besar, umumnya memiliki 30 jumlah gigi yang terdiri dari gigi seri, gigi taring, gigi geraham depan, dan gigi geraham belakang yang memiliki kekuatan menggigit yang luar biasa.
Bukan hanya sebagai hewan terkuat di hutan, bahkan bulu harimau juga berbeda dengan hewan-hewan lainnya.
Seperti yang kita ketahui, harimau memiliki corak loreng pada bulunya. Namun, jika Anda mencukur bulunya, Anda akan mendapati corak tersebut pada kulitnya juga, seolah-olah terdapat tatto pada tubuhnya.
Jika, kita mengambil hewan lain seperti singa dan beruang sebagai perbandingannya, setelah bulu hewan tersebut dicukur, maka ukuran badan mereka akan menyusut drastis dan juga akan terlihat langsung perbedaan warna kulit dengan bulu hewan tersebut.
Namun berbeda dengan harimau, warna kulit harimau tetap sama seperti bulunya. Tentu saja, ini hanya satu sisi dari penampilan harimau saja.
Alasan utama mengapa harimau tetap berada di posisi "Raja" diantara hewan-hewan yaitu tentu saja kekuatan bertarungnya.
Dalam dunia hewan, menantang harimau bertarung hanya akan mendapatkan hasil yang nihil, dan hewan-hewan tersebut hanya akan mempercepat kepunahan mereka saja.