Fakta Tentang Apel
Apel memiliki banyak khasiatnya. Apel merupakan buah yang lazim dikonsumsi orang-orang, namun tetap saja ada beberapa rumor tidak jelas mengenai apel.
Mari kita bahas fakta apel yang sebenarnya.
1. Kulit apel memiliki banyak nutrisi, lebih baik untuk memakan apel dengan kulitnya.
Faktanya, kulit apel memang mengandung nutrisi yang cukup tinggi, tetapi orang-orang lebih menyukai memakan apel yang dikupas kulitnya.
Padahal, kulit apel mengandung zat antioksidan yang tinggi dibandingkan daging buahnya.
Studi menunjukkan bahwa zat antioksidan pada kulit apel seperti fenol dan flavon lebih tinggi 2-6 kali lipat dibandingkan pada daging buah apel itu sendiri.
2. Satu apel dalam sehari, menjauhkan Anda dari kanker.
Faktanya sejauh ini masih belum ada kesimpulan yang pasti mengenai ini.
Pada tahun 2017 dalam majalah Public Health Nutrition mempublikasikan sebuah hasil analisa dari 41 studi. Dan riset menunjukkan bahwa memakan apel dapat mengurangi resiko kanker paru-paru, kanker mulut, kanker usus besar, kanker payudara serta kanker pada sistem pencernaan.
Namun, hasil studi tersebut bisa saja dipengaruhi oleh beberapa faktor. Misalnya, target penelitian juga mengonsumsi buah-buahan lainnya, atau jumlah apel yang dikonsumsi hanya berdasarkan ingatan si target penelitian bukan berdasarkan catatan yang konkret, sehingga ingatan si target penelitian tidak dapat diandalkan.
Dengan kata lain, tidak memungkinkan untuk menarik kesimpulan 100% bahwa memakan apel dapat mempengaruhi tinggi rendahnya resiko terkena kanker.
3. Apakah mengkonsumsi apel sebelum makan nasi bagus untuk menurunkan berat badan?
Apel kaya akan kandungan pektin, yang dapat meningkatkan perasaan kenyang lebih lama, sehingga dapat membantu dalam menurunkan berat badan.
Jadi, jika Anda mengkonsumsi apel sebelum makan nasi, maka Anda akan merasa kenyang duluan, dan tidak akan mengonsumsi banyak nasi setelahnya.
Jika, Anda ingin mengonsumsi buah untuk kenyang yang lebih lama, maka Anda dapat memilih apel sebagai makanan rendah kalori. Selain apel, Anda juga dapat memilih timun dan tomat untuk dikonsumsi sebelum makan.
4. Lapisan lilin pada apel bisa dikonsumsi.
Faktanya lapisan lilin tersebut memang bisa dikonsumsi jika Anda menyukai rasanya.
Sebenarnya, bahkan tanpa lapisan lilin tambahan, apel sendiri akan memproduksi lapisan lilin alami pada kulitnya. Dan lapisan alami tersebut sangat tipis, jadi Anda pun akan sulit merasakan ketika memakannya.
Setelah apel dipetik, apel-apel tersebut perlu dipilih dan dicuci, sehingga lapisan lilin alami tersebut dapat hancur dengan sendirinya.
Maka, untuk mencegah kontaminasi bakteri dan menjaga kelembaban buah apel, ketika proses distribusi ke kota-kota lainnya untuk dijual, perlu dilakukan lapisan lilin tambahan untuk menjaga apel lebih tahan lama.
Standar nasional yang digunakan dalam penambahan zat aditif untuk bahan pangan mengizinkan penggunaan jenis lilin dalam bahan makanan yang boleh digunakan yaitu lilin buah dan lilin karnauba.
Tetapi, jika Anda tidak suka dengan rasa lilin tersebut, maka kupas saja kulit buah apelnya.
Meskipun, apel tidak disangka dapat mencegah kanker, namun apel mengandung zat antioksidan, polifenol dan flavon yang tinggi. Dan juga harganya yang terjangkau, membuat Anda dapat mengonsumsi lebih banyak apel di kehidupan sehari-hari.