Sejarah Waffle
Waffle adalah sejenis camilan yang sering jadi jajanan bagi anak-anak maupun orang dewasa.
Waffle adalah salah satu kudapan yang membuat negara Belgia terkenal, selain dari cokelat. Istilah Belgian waffle atau waffle khas Belgia, mungkin tidak asing atau pernah kita dengar sebelumnya.
Menurut catatan sejarah, cikal bakal waffle sudah ada dari zaman Yunani Kuno. Namun dahulu kala, kue ini dikenal dengan nama obleios. Masyarakat Yunani Kuno membuat obleios dengan cara menuangkan adonan di antara dua piringan logam yang kemudian dipanggang di bara api. Pada saat itu, kue yang dibuat cenderung datar dan disajikan dengan keju serta rempah-rempah sehingga rasanya gurih. 
Waffle disebut merupakan bentuk lain dari wafer yang populer dan digemari di Eropa pada sekitaran abad-13. Orang-orang Inggris kala itu menyebutnya dengan 'waferers', orang Perancis menyebut kudapan ini dengan gaufriers, sedangkan orang Belanda menyebutnya dengan wafles. Pada 1735, wafles diberi tambahan huruf 'f' menjadi 'waffle' yang dikenal dan populer hingga hari ini.
Dari tahun ke tahun, makin banyak variasi waffle yang dapat kamu temukan. Mulai dari bentuk, motif, rasa, hingga cara penyajiannya. Jenis waffle yang paling populer hingga sekarang ini adalah: American waffle, Belgian waffle, Scandinavian waffle, Liege waffle, Hong Kong waffle, dan Dutch stroopwafels. Tentu waffle bakal semakin berkembang di masa mendatang. 
Hidangan waffle ini sampai punya hari besar, lho. Bukan cuma satu, tapi sekaligus dua. Bermula dari Cornelius Swarthout yang mendapat paten atas cetakan besi waffle pada 1869, sehingga setiap tanggal 24 Agustus dirayakan Hari Waffle Nasional di Amerika Serikat. Swedia juga merayakan Våffeldagen atau Hari Waffle setiap tanggal 25 Maret. 
Semoga informasi ini bermanfaat!