Sejarah Kereta Api
Penemu kereta api adalah George Stephenson. Pada awalnya, mesin kereta api sebagian besar berupa mesin uap dan oleh karena itu juga dikenal sebagai kereta uap.
Setelah bertahun-tahun dikembangkan, akhirnya kereta uap berhasil ditemukan pada tahun 1814 dan dinamai Voyager. Ia disebut kereta api karena adanya uap api yang terus-menerus keluar dari cerobong asap saat bergerak maju. Sumber tenaga utama untuk kereta ini adalah mesin uap, biayanya cukup mahal dan punya banyak kelemahan. Oleh karena itu, dengan datangnya revolusi energi, listrik diperkenalkan dan kereta uap versi awal kembali diperbaiki. Pada periode ini, perusahaan Jerman, Siemens Electric, berhasil meluncurkan kereta listrik pertama.
Namun, kereta listrik ini tidak dapat mengangkut banyak beban dan hanya dapat mencapai kecepatan tertentu. Oleh karena itu, setelah lahirnya mesin pembakaran internal, kereta api diperbarui dan secara resmi memasuki era mesin pembakaran internal.
Salah satu kereta bermesin pembakaran internal yang paling awal adalah kereta bensin yang ditemukan oleh Jerman. Namun, penggunaannya masih mahal, sehingga kemudian diganti dengan kereta diesel.
Munculnya kereta api telah membawa kenyamanan yang sangat besar bagi kehidupan masyarakat. Pada periode awal, fungsi utamanya ialah untuk membantu transportasi barang, dan ini membantu dalam menambah lowongan pekerjaan, sekarang tujuan utamanya ialah untuk membuat layanan transportasi agar lebih nyaman. Kereta api memiliki karakteristik kecepatan cepat, energi kinetik, serta tingkat bahaya yang rendah, membuatnya jadi salah satu alat transportasi yang paling cocok untuk perjalanan.
Popularitas kereta api adalah salah satu penanda akan kemajuan transportasi. Ini telah memfasilitasi komunikasi antar kota dan telah mengurangi cukup banyak konsumsi energi, memberikan kontribusi yang cukup besar untuk perlindungan lingkungan, dan juga telah menyebabkan perkembangan pariwisata yang cepat, dan sejak munculnya kereta api, mobilitas orang di mana-mana telah meningkat secara dramatis.
Penemuan Stevenson membawa pentingnya tranportasi kereta api menjadi kenyataan, dan setelah meninggalkan lokomotif traksi asli, transportasi jenis ini jadi lebih fleksibel dan terkendali.
Kereta api telah berubah secara bertahap selama bertahun-tahun dan telah memasuki masa kereta api berkecepatan tinggi. Kereta api berkecepatan tinggi di berbagai negara dapat bergerak dengan sangat cepat dan dapat mencapai sekitar 200 km per jam. Kebijakan ini, tergantung pada jenis dan model kereta yang berbeda, berjalan pada kecepatan yang berbeda. Berkat usaha mereka, perjalanan telah menjadi begitu mudah dan nyaman. Oleh karena itu, kita harus mengingat kontribusi mereka dan memberikan penghormatan tertinggi kepada mereka.