Asal Usul Pizza
Pizza, seperti hidangan yang kita kenal sekarang, berasal dari Napoli dan ditemukan pada akhir abad ke-18. Kota yang berada di bawah kekuasaan dinasti Bourbon ini menjadi salah satu yang terbesar di Eropa dan berkembang pesat karena perdagangan luar negeri dan masuknya para petani pedesaan.
Ketika ekonomi urban berjuang untuk tetap stabil, banyak penduduk yang jatuh miskin serta mencari makanan yang murah dan sederhana untuk dapat mengisi perut mereka, yang mengarah pada popularitas pizza. Pizza pertama dibuat dengan bahan dasar seperti bawang putih dan garam, dan terkadang ditambahkan topping tambahan seperti keju Caciocavallo, Cecenielli, atau kemangi. Namun setelah kunjungan Raja Umberto dan Ratu Margarita ke Napoli pada tahun 1889, pizza mulai dikenal sebagai hidangan yang cocok untuk keluarga kerajaan.
Raffaele Esposito, seorang pembuat pizza lokal, diminta untuk menyiapkan beberapa makanan khas setempat untuk Ratu dan membuat tiga jenis pizza, salah satunya - pizza dengan tomat, mozzarella, dan kemangi, yang diberi nama sesuai namanya dan dikenal sebagai Pizza Margherita. Peristiwa ini menandai perubahan penting bagi perkembangan pizza, mengangkat derajatnya dari makanan yang hanya cocok untuk orang kurang mampu menjadi hidangan yang dapat dinikmati oleh semua orang dan mengukuhkan statusnya sebagai hidangan nasional Italia, mirip dengan spageti atau polenta.
Sekarang, waralaba pizza paling terkenal di dunia adalah Pizza Hut, yang didirikan di Kansas pada tahun 1958. Dengan lebih dari 12.300 gerai di lebih dari 90 negara, Pizza Hut melayani lebih dari 4 juta pelanggan setiap harinya dan memanggang lebih dari 1,7 juta pizza. Saat ini, pizza menjadi makanan favorit banyak orang dan telah berevolusi menjadi berbagai macam topping dan kombinasi rasa, seperti pizza durian dan lobster.
Pizza telah menjadi fenomena global dan dinikmati oleh orang-orang dari berbagai budaya dan latar belakang. Kesederhanaan bahan-bahan tradisionalnya (tepung, ragi, dan saus tomat) membuatnya menjadi makanan yang mudah untuk disesuaikan, dimana telah beradaptasi dengan selera dan preferensi yang berbeda. Crust atau pinggiran di pizza juga telah berevolusi, dengan variasi seperti pinggiran yang tipis, isian dalam pinggiran, dan bahkan pilihan bebas gluten juga tersedia. Penggunaan keju, daging, sayuran, dan rempah-rempah yang berbeda sebagai topping telah memungkinkan variasi rasa yang tak terbatas. Industri pizza juga telah berkembang dengan berbagai pilihan, mulai dari waralaba restoran cepat saji hingga restoran pizza gourmet dan bahkan layanan pesan antar ke rumah.
Dalam beberapa tahun terakhir, industri pizza telah melihat tren ke arah teknik pembuatan pizza yang artisan dan otentik, yang fokus pada penggunaan bahan-bahan berkualitas tinggi dan metode tradisional. Hal ini telah menyebabkan popularitas pizza gaya Neapolitan, yang dikenal dengan pinggirannya yang lembut dan empuk serta topping yang sederhana dan menyegarkan.
Secara keseluruhan, pizza telah berkembang pesat sejak awal mula kemunculannya di Napoli pada abad ke-18. Kesederhanaan dan kemampuannya dalam menyesuaikan selera setiap orang telah membuatnya menjadi makanan yang dicintai di seluruh dunia, dimana evolusinya terus membuatnya tetap relevan dan menarik.