Tugas Rumah Tangga
Mengurus rumah sudah menjadi tugas ibu rumah tangga. Tetapi bukan berarti suami cuma diam saja melihat istrinya mengerjakan semuanya. Alangkah baiknya apabila suami ikut membantu. Selain untuk meringankan beban sang istri, pekerjaan rumah pasti cepat terselesaikan. 
Lantas, bagaimana cara agar pembagian tugas rumah antara istri dan suami adil? Yuk, lakukan beberapa tips berikut ini.
1. Luangkan waktu untuk berdiskusi
Salah satu permasalahan yang kerap kali terjadi dalam kehidupan rumah tangga adalah kurangnya diskusi atau komunikasi antara suami dan istri.
Jika kamu selaku istri merasa kewalahan untuk mengerjakan seluruh tugas rumah tangga, apa salahnya untuk jujur kepada suami. Katakanlah kalau kamu butuh bantuan, jangan hanya diam karena suami tak selalu paham arti diammu itu. 
Diskusikan apa saja tugas yang suami dapat lakukan. Jadi kamu tidak capek sendirian. Mintalah dengan lemah lembut, jadi suami ringan tangan membantu. 
2. Mulai membagikan pekerjaan
Selanjutnya adalah mulai membagi pekerjaan berdasarkan kemampuan masing-masing. Jika istri sudah mengurus anak, memasak, mencuci piring, dan menyapu. Suami diberi tugas mengepel, mencuci baju dan menjemurnya. 
Pembagian tugas ini sifatnya bebas. Namun sebaiknya didiskusikan bersama untuk menemukan titik tengahnya.
Bagi pekerjaan sama rata. Apabila suami harus bekerja dari pagi sampai sore, sebaiknya kurangi pembagian tugas rumah tangga agar tidak terlalu capek. Suami dapat totalitas membantu pekerjaan di rumah di waktu libur. 
3. Saling memahami kesibukan masing-masing
Tidak semua istri memilih menjadi ibu rumah tangga, kan? Sebagian justru mengambil jalan sebagai wanita karier. Jadi hari-harinya tidak selalu dihabiskan di rumah. Sebagai suami, jangan menyalahkan istri apabila ada pekerjaan rumah yang terbengkalai. Toh, istri bekerja untuk membantu perekonomian keluarga juga.
Kamu harus paham kalau istri juga harus bekerja, sama sepertimu. Kalau tidak suka melihat rumah berantakan, lebih baik pakai jasa asisten rumah tangga (ART).
Setidaknya ada yang beres-beres rumah, memasak, dan mencuci selama kalian berdua kerja. Jadi begitu sampai di rumah, semuanya sudah bersih dan rapi.
4. Tahu menentukan skala prioritas
Pembagian tugas rumah tangga bisa dikatakan adil apabila persentasenya 50:50. Ini bukan tolak ukur utama. Terlebih bila suami dan istri harus bekerja dari pagi sampai sore.
Jika istri bisa pulang lebih cepat, kamu dapat mengerjakan pekerjaan rumah tangga terlebih dahulu, seperti memasak untuk makan malam atau beberes rumah.
Hal sebaliknya juga untuk suami. Jika istri harus lembur atau meeting dadakan, suami yang membersihkan rumah, menyiapkan makanan, dan mencuci piring sendiri tanpa harus dilayani.
Cari tahu mana yang menjadi prioritas, sehingga tugas rumah bukan menjadi hal yang harus dipermasalahkan dalam rumah tangga.
5. Tidak terpaku pada giliran bekerja
Suami dan istri memang sudah punya tugas dan jam kerja masing-masing, tapi sebaiknya jangan terlalu berpaku pada giliran.
Jika suami mendapat giliran mengerjakan tugas rumah, tapi dia ada harus menyelesaikan pekerjaan di kantor sampai larut malam, masa istri membiarkan rumah berantakan?
Tentu tidak, tapi inisiatif untuk mengambilalih tugas suami. Dan sebaliknya. Intinya, jangan terlalu perhitungan sama tenaga. Toh, keindahan dan kenyamanan di dalam rumah dirasakan bersama-sama.
6. Menghargai satu sama lain
Tips selanjutnya adalah saling menghargai. Misalnya saat istri sedang mengepel, suami tidak perlu mondar-mandir untuk mengambil sesuatu karena rumah jadi semakin kotor.
Lebih baik minta bantuan istri untuk mengambilkan barang yang dibutuhkan, jadi area yang sudah dipel tidak kotor lagi. Saat istri sudah capek bekerja, suami tidak perlu mencari masalah yang dapat membuat istri emosi.
Tahulah menempatkan diri. Istri sudah capek, biarkan dia beristirahat sebentar sebelum akhirnya kembali mengerjakan tugas rumah.
7. Hindari ego masing-masing
Tips bagi tugas rumah tangga yang terakhir adalah menghindari ego masing-masing. Dalam pembagian tugas, tidak ada yang namanya pekerjaan istri harus lebih banyak daripada suami karena suami adalah kepala rumah tangga.
Semuanya sama, jadi tidak ada bedanya cuma karena perbedaan jenis kelamin. Begitu pula dengan istri, jangan beranggapan karena kamu perempuan, maka suamilah yang harus menyelesaikan pekerjaan berat.
Kamu juga harus belajar melakukannya supaya makin terbiasa. Tentunya untuk kategori pekerjaan yang masih bisa kamu handle, tapi kalau sudah berhubungan dengan kelistrikan, memperbaiki genteng, atau mengangkat barang berat, baru bisa andalkan suami.
Tolong-menolong akan Meringankan Semuanya
Sudah seharusnya suami dan istri saling tolong-menolong dalam mengerjakan tugas rumah, sehingga semuanya terasa ringan. Sebab, apa yang dikerjakan bersama juga dirasakan bersama-sama.
Selagi bisa membantu, lakukan agar pekerjaan rumah tangga cepat selesai dan kalian punya waktu lebih banyak untuk bersantai berdua atau dengan anak-anak.