Penguin Terbesar
Penguin Magellan adalah salah satu spesies penguin terbesar yang hidup di daerah beriklim sedang.
Berat rata-rata mereka berkisar antara 4,0-4,7 kg.
Baik penguin dewasa maupun remaja memiliki paruh serta punggung yang berwarna hitam, dan bagian depan tubuhnya berwarna putih.
Penguin dewasa memiliki kepala yang didominasi dengan warna hitam dan ada garis putih lebar seperti perban yang membentang dari belakang mata di atas telinga hingga ke bagian dekat rahang bawah. Penguin dewasa juga memiliki dua garis hitam di bagian bawah leher mereka.
Pada umumnya, penguin Magellan menghuni daerah beriklim sedang di Amerika Selatan, tetapi saat di luar musim kawin, mereka berenang kebawah dengan mengikuti arus laut utara menuju garis lintang tropis.
Selama musim kawin, penguin Magellan akan mendiami padang rumput di sepanjang garis pantai.
Makanan utama mereka adalah ikan, udang, dan krustasea.
Antartika bukanlah satu-satunya tempat di mana penguin bisa ditemukan.
Penguin Magellan mendapatkan namanya dari seorang penjelajah Portugis yang bernama Ferdinand Magellan.
Para penjelajah menemukan spesies penguin tersebut dalam pelayaran pertama mereka ke Amerika Selatan pada tahun 1519.
Penguin Magellan yang tinggal di Amerika Selatan memiliki kehidupan yang sulit, karena seringkali dihadapkan tantangan berat seperti kekurangan makanan dan habitat yang semakin berkurang.
Tidak hanya sampai di situ, setelah menikah dan melahirkan, biasanya pasangan penguin akan mengalami kesedihan karena adanya resiko kehilangan anak mereka.
Penguin Magellan memang merupakan perenang dan penyelam yang baik.
Pada musim semi, musim panas, dan musim gugur, saat air laut menjadi hangat dan terdapat banyak ikan dan udang, mereka biasanya tidak perlu menyelam hingga kedalaman lebih dari 50 meter untuk mendapatkan makanan yang cukup.
Tetapi pada saat musim dingin tiba, makanan akan menjadi sangat langka, sehingga mereka harus menyelam lebih dalam lagi, dan terkadang bisa mencapai kedalaman lebih dari 100 meter.
Selain itu, mereka juga akan memperluas jangkauan areanya untuk mencari makanan, dan bahkan bisa berenang sampai ke perairan Brasil untuk mencari makanan.
Namun karena hal itu, Anda dapat melihat di berita bahwa sejumlah penguin Magellan (sekitar 500 atau lebih) mati secara massal di pantai São Paulo, Brasil.
Hal yang menyedihkan itu terjadi karena semua penguin yang mati itu pergi ke Brasil untuk mencari makanan, tetapi tidak dapat menemukan makanan yang cukup hingga akhirnya mereka mati kelaparan.
Mayat-mayat penguin itu mengapung di laut dan tersapu ombak menuju ke pantai São Paulo.
Jika ada pasangan penguin mendapati bayi yang mereka rawat mati, maka mereka tidak akan kawin lagi di tahun kematian bayi tersebut dan tidak akan bertelur lagi.
Bayi penguin Magellan sangat lemah, ini dikarenakan bulunya yang belum tumbuh dengan sempurna, sehingga mereka akan sulit bertahan dari udara yang lembap dan dingin.
Setiap kali banjir atau hujan lebat melanda, suhu tubuh mereka akan turun dengan cepat dan tanpa ada perlindungan yang menyeluruh, maka bayi penguin bisa mati dengan cepat.
Sementara itu, apabila mereka hidup lama di daerah rerumputan yang lebat, kulit bayi penguin yang halus akan dengan mudah menarik banyak parasit, dan ini menyebabkan mereka tidak akan memiliki cukup nutrisi dalam tubuhnya.
Bahkan setelah selamat dari bencana alam dan menghindari parasit yang mengganggu tersebut, bayi penguin masih harus menghadapi rintangan terakhir, yaitu berat badan mereka.
Bayi penguin Magellan tumbuh dengan lambat, dibutuhkan sekitar 9-17 minggu bagi mereka agar menumbuhkan semua bulu-bulunya.
Penampilan mereka akan sangat mirip dengan penguin dewasa, kecuali jika warna bulunya masih agak hitam keabu-abuan dan tidak adanya bulu bercincin yang bisa ditemukan pada penguin dewasa.
Pada tahap ini, disitulah penguin remaja akan terlihat apakah mereka sudah memiliki berat yang cukup.
Karena berbagai masalah tersebut, sangat sedikit pasangan penguin Magellan yang menolak untuk kawin dengan bayinya sendiri setiap tahun.
Saat ini tingkat kelangsungan hidup penguin-penguin muda di Kepulauan Falkland, yang merupakan habitat utama penguin Magellan hanya sekitar 20%.