Burung Nuri
Burung nuri memiliki kemampuan berbicara yang hebat, berbakat, mempunyai IQ tinggi, dan terkenal karena kemampuannya meniru ucapan manusia.
Burung nuri biasanya bergerak bersama dalam kelompok kecil saat mencari makan, lebih suka memakan semua jenis biji-bijian, kacang-kacangan, buah-buahan, beri, dll. Kadang-kadang mereka juga memakan bunga dan kulit kayu, serta serangga dan siput, bahkan pergi ke ladang-ladang untuk mencari makan, menyebabkan kerugian di bidang pertanian, terutama di ladang jagung.
Burung nuri dapat mencari pohon-pohon yang berbuah dalam jarak yang jauh dan akan bermigrasi secara musiman, terutama pada musim kemarau. Burung nuri berkumpul dalam kawanan besar dan sambil bertengger mereka bisa sangat berisik.
Burung nuri mengeluarkan suara kwek, bersiul, dan melengking baik saat istirahat maupun saat terbang. Selain mampu menirukan ucapan manusia, burung nuri juga ditemukan bisa meniru suara burung dan mamalia lain di alam liar.
Dalam beberapa tugas, burung nuri telah terbukti memiliki tingkat kognitif sekelas anak berusia 4 hingga 6 tahun, dan kemampuan mimikri burung nuri yang luar biasa menunjukkan bahwa kecerdasan burung nuri dapat dianggap sangat tinggi di dunia hewan.
Burung nuri abu-abu Afrika adalah salah satu burung nuri paling cerdas, dengan IQ setara dengan anak manusia berusia 4-6 tahun. Selain itu, Burung nuri Abu-abu Afrika adalah salah satu dari sedikit hewan yang diketahui dapat berbicara dengan manusia dan memiliki kemampuan berbicara yang sangat baik.
Eksperimen baru menunjukkan bahwa burung nuri abu-abu Afrika dapat mempelajari urutan angka dan dapat mengasosiasikan suara manusia dengan wajah manusia.
Yang paling terkenal, Dr Erin Pepperberg bekerja dengan burung nuri abu-abu Afrika bernama Alex untuk menunjukkan bahwa ia dapat mempelajari lebih dari 100 kata dan juga bisa membedakan antara objek, warna, bahan, dan bentuk.
Burung nuri abu-abu Afrika sangat cerdas serta dapat menggunakan kata-kata dan angka dengan tepat juga dapat berkomunikasi secara lancar dengan manusia.
Jika anda dapat melatih mereka dengan benar, beberapa burung nuri abu-abu Afrika juga dapat membedakan warna dan menambah kosa kata mereka, yang sungguh luar biasa, dan mereka akan meneruskan apa yang telah mereka pelajari ke generasi berikutnya.
Burung nuri adalah pelajar yang tekun dan mereka dapat belajar dengan cara mengamati sambil mempelajari, misalnya burung nuri di laboratorium Universitas Oxford menggunakan prinsip Archimedes untuk membuat kawat logam panjang menjadi kail melengkung untuk menangkap ikan dari dalam tabung reaksi.
Pada periode ini, para ilmuwan percaya bahwa burung-burung itu sangat cerdas dan otaknya mirip dengan manusia. Penemuan besar tentang burung nuri diterbitkan di Current Biology, sebuah sub-jurnal dari jurnal akademik biologi internasional terkemuka, Cell.
Kakatua Goffin bernama Figaro mengejutkan beberapa ilmuwan dari Inggris dan Swiss dengan membuat alat kemudian menggunakan alat itu untuk mendapatkan apa yang diinginkannya.
Melalui pengamatan eksperimental para ilmuwan, mereka menemukan bahwa kakatua dapat menggunakan alat untuk mendapatkan sesuatu dan juga bisa membuat alat sederhana, yang menunjukkan bahwa kecerdasan kakatua tidak hanya tercermin dalam kemampuan meniru, tetapi juga dapat berpikir secara mandiri.
Melalui berbagai bukti percobaan, kita dapat menentukan bahwa burung nuri adalah burung yang sangat cerdas. Tentu saja, kecerdasan burung nuri tidak hanya terkait dengan genetik dan sisi batin alaminya, tetapi juga terkait erat dengan pelatihan dari para pelatih burung di kemudian hari.
Misalnya, ketika seekor burung nuri bersama pelatih burung yang hebat, IQ-nya juga akan menjadi lebih tinggi. Oleh karena itu, ketika kita ingin memelihara burung nuri yang sangat cerdas, maka ini akan erat kaitannya dengan perkembangannya yang dapat dilihat dari hal-hal yang dipelajarinya.