Hewan yang cerdas
Lumba-lumba adalah kelompok mamalia air yang termasuk dalam keluarga Delphinidae. Mereka ditemukan di lautan dan perairan payau di dekat sungai, dengan beberapa spesies menghuni sungai air tawar. Lumba-lumba dikenal karena perilaku sosialnya, berburu secara berkelompok, serta memakan ikan dan cumi-cumi.
Keluarga Delphinidae berevolusi dari jaman Miosen sekitar 10 juta tahun yang lalu dan merupakan keluarga cetacea terbesar, dengan 17 genera dan hampir memiliki 40 spesies.
Anggota lain dari keluarga ini termasuk paus pilot, paus pembunuh, dan cetacea hitam. Lumba-lumba memiliki tubuh yang ramping, tidak berbulu, ingatan yang baik, dan kecerdasan yang tinggi, menjadikan mereka salah satu keluarga hewan yang paling cerdas. Mereka memiliki struktur sulkus otak yang kompleks dan bisa mempelajari banyak gerakan dengan pelatihan dari manusia.
Lumba-lumba memiliki rasio berat otak ke tubuh lebih tinggi dari kera besar tetapi lebih rendah dari manusia. Mereka memiliki neokorteks yang kompleks, yang bertanggung jawab untuk pemecahan masalah, kesadaran diri, dan fungsi lainnya, juga mampu mengutarakan emosi, kognisi sosial, serta memahami gerak tubuh manusia yang kompleks.
Lumba-lumba dapat mengenali dirinya di cermin dan memiliki proses belajar yang mirip dengan anak balita pada manusia.
Hiu sering dianggap sebagai pembunuh berdarah dingin, tetapi apa yang terjadi jika mereka berhadapan dengan lumba-lumba? Meskipun hiu besar bisa memangsa lumba-lumba muda atau lemah, lumba-lumba sering berburu dalam kelompok dan dapat membantu anggota yang lebih lemah. Selain itu, paus pembunuh, jenis lumba-lumba terbesar, dapat menyerang dan berburu hiu.
Lumba-lumba adalah simbol cinta dan dianggap sebagai malaikat cinta. Di zaman modern, para pasangan sering saling memberi lumba-lumba sebagai simbol cinta mereka. Dalam mitologi Yunani, lumba-lumba adalah perwujudan individu berjiwa bebas yang melompat ke laut dan menjadi lumba-lumba, melambangkan kebijaksanaan, persahabatan, dan cinta yang tulus.
Lumba-lumba juga dikenal karena perilakunya yang senang bermain, sering terlihat melompat dan menyelam di dalam air. Mereka adalah hewan yang sangat sosial dan hidup dalam kelompok, terkadang berjumlah ratusan. Mereka berkomunikasi satu sama lain melalui berbagai suara, termasuk siulan, kode klik, dan bahasa tubuh.
Lumba-lumba memiliki cara berburu yang unik, menggunakan ekolokasi untuk menemukan mangsanya. Mereka mengeluarkan suara bernada tinggi yang memantulkan benda-benda di dalam air dan kembali ke lumba-lumba, memungkinkan mereka untuk menentukan lokasi dan ukuran mangsanya. Teknik berburu ini sangat efektif sehingga lumba-lumba mampu menangkap ikan dalam kegelapan total.
Terlepas dari sikapnya yang menyenangkan dan ramah, lumba-lumba bisa saja berbahaya bagi manusia, terutama saat mereka merasa terancam. Namun, secara umum, lumba-lumba tidak agresif terhadap manusia dan diketahui banyak membantu manusia dalam kesusahan, seperti membimbing perenang yang hilang kembali ke pantai.
Lumba-lumba telah dijadikan subjek penelitian ilmiah selama bertahun-tahun, memberikan wawasan berharga tentang perilaku, anatomi, dan kecerdasan mereka. Penelitian ini telah menghasilkan pemahaman yang lebih baik tentang lumba-lumba dan tempatnya pada ekosistem.
Sayangnya, banyak spesies lumba-lumba yang menghadapi ancaman dari aktivitas manusia, seperti penangkapan ikan yang berlebihan, polusi, dan perubahan iklim. Kegiatan ini mengurangi jumlah lumba-lumba di alam liar dan membuat masa depan mereka dalam bahaya.
Upaya konservasi sedang dilakukan untuk melindungi lumba-lumba dan habitatnya, tetapi masih banyak yang harus dilakukan untuk memastikan kelangsungan hidup mereka.