Kosmetik Kecantikan
Kosmetik adalah produk yang digunakan untuk mempercantik atau mengubah penampilan wajah, wewangian, atau tekstur tubuh. Kosmetik yang diaplikasikan pada wajah untuk mempercantik penampilan disebut juga dengan makeup, yang meliputi lipstik, maskara, eye shadow, foundation, blush on, highlighter, dan banyak produk lainnya.
Sejarah kosmetik sudah ada sejak munculnya masyarakat manusia. Pada masyarakat primitif, beberapa suku mengolesi minyak hewani pada kulit mereka selama kegiatan kurban agar kulit mereka terlihat sehat dan berkilau. Ini juga merupakan bentuk paling awal dari perilaku perawatan kulit. Produksi kosmetik saat ini sebagian besar didominasi oleh segelintir perusahaan multinasional yang muncul pada awal abad ke-20. Namun, distribusi dan penjualan kosmetik terfragmentasi di banyak industri. Pada tahun 2005, ukuran pasar industri kosmetik di Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang adalah sekitar 70 miliar euro per tahun.
Di Jerman, industri kosmetik menciptakan penjualan eceran sebesar 12,6 miliar euro pada tahun 2008, menjadikan industri kosmetik Jerman terbesar ketiga di dunia setelah Jepang dan Amerika Serikat. Pada tahun 2008, ekspor kosmetik Jerman mencapai 5,8 miliar euro, sedangkan impor kosmetik mencapai 3 miliar euro.
Kosmetik diklasifikasikan menurut objek penggunaannya dan dapat dibagi menjadi tiga jenis sebagai berikut:
(1) Kosmetik Untuk Remaja
Kulit remaja sedang dalam tahap perkembangan, sehingga memiliki kondisi kulit yang tidak stabil, yang mungkin membuat kebanyakan remaja lebih rentan berjerawat. Bahan baku yang mengatur sekresi dapat dipilih untuk menyiapkan kosmetik yang rendah akan minyak.
(2) Kosmetik Wanita
Pemilihan kosmetik wanita sebaiknya mempertimbangkan kondisi kulit dan kelompok usia. Secara umum, kulit kering memilih kosmetik dengan fungsi dapat melembapkan, sedangkan kulit berminyak memilih kosmetik dengan fungsi menyegarkan dan ringan.
(3) Kosmetik Pria
Kebanyakan pria memiliki kulit berminyak, jadi bahan baku yang cocok untuk kulit berminyak harus dipilih. Krim cukur dan losion aftershave adalah kosmetik khusus pria.
Urutan pengaplikasian kosmetik biasanya dimulai dari tekstur yang tipis hingga tekstur yang kental. Pasalnya, produk perawatan kulit dengan tekstur tipis memiliki berat molekul yang rendah dan lebih mudah diserap oleh kulit. Produk perawatan kulit yang tebal seringkali memiliki pengental atau polimer dengan berat molekul tinggi lainnya, yang membentuk lapisan pelindung pada permukaan kulit untuk mencegah hilangnya nutrisi dan kelembapan.
Meskipun kosmetik pada umumnya tidak menyebabkan banyak kerusakan pada kulit tetapi jika dihilangkan dengan tidak benar, penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan resiko terjadinya kerusakan tertentu. Terdapat zat berbahaya dalam kosmetik, dan penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan ketidakseimbangan air dan minyak, serta memperparah atau menyebabkan jerawat di wajah. Riasan jangka panjang bisa membuat pori-pori membesar. Kulit memiliki banyak pori untuk ventilasi, dan kosmetik dapat menyumbat pori-pori. Hal ini karena riasan tidak seluruhnya hilang sehingga menyebabkan sebagian kosmetik tertinggal di kulit.
Riasan jangka panjang dapat menyebabkan perbedaan warna kulit. Kosmetik yang mengandung lebih banyak pigmen, dan riasan jangka panjang dapat berdampak tertentu pada kulit, terutama concealer dan alas bedak, yang mungkin menimbulkan bahaya iritasi pada kulit. Kosmetik dapat mengiritasi kulit karena mengandung berbagai bahan kimia yang dapat menimbulkan gejala seperti gatal dan dermatitis jika bersentuhan dengan kulit, terutama bagi orang dengan kulit sensitif.
Kosmetik memainkan peran penting dalam meningkatkan atau mengubah penampilan seseorang. Namun, penting untuk memilih jenis kosmetik yang tepat sesuai dengan jenis kulit, dan kelompok usia. Penting juga untuk mengikuti urutan cara aplikasi yang benar agar dapat memberikan manfaat yang lebih maksimal, dan tentunya untuk pencegahan resiko kerusakan pada kulit dalam jangka panjang.