Tanduk Spesial
Kambing dengan tanduk keriting adalah yang terbesar dan dinamai demikian karena tanduknya yang sangat khas berbentuk spiral besar. Seluruh tubuhnya berwarna cokelat kekuningan, tetapi rambut di bagian dada dan lehernya berwarna putih, dan panjang rambut di bagian dada kambing jantan dapat melebihi lutut.
Kambing bertanduk tinggal di daerah pegunungan tinggi dan dapat hidup pada ketinggian lebih dari 5.000 meter. Kambing bertanduk adalah yang terbesar dari semua kambing, yang bisa mencapai panjang sekitar 132-165 cm, setara dengan tinggi orang dewasa, dan dapat mempertahankan tinggi sekitar 65-115 cm. Berbeda dengan kambing lainnya, baik betina maupun jantan memiliki tanduk yang panjang dan berbentuk sekrup serta rambut putih yang panjang di bagian dada, tetapi untuk kambing jantan memiliki tanduk yang lebih besar dan tebal serta rambut yang lebih padat dan panjang.
Namun, tanduk yang tampak besar dan berat tidak dapat digunakan melawan predator karena tanduknya yang terlalu kaku, sehingga hanya dapat digunakan sebagai alat untuk menarik lawan jenis selama musim kawin. Kambing bertanduk cenderung hidup dalam kelompok, dengan populasi yang berisi setidaknya sembilan ekor kambing, meskipun kebanyakan adalah betina dan kebanyakan jantan hidup sendirian. Kambing jantan menarik perhatian betina selama musim kawin berlangsung, dan alasan mereka membentuk tanduk spiral yang kompleks adalah untuk menunjukkan kekuatan mereka yang lebih besar dengan terus-menerus memutar dan mendorong lawannya ke bawah selama pertarungan.
Kambing bertanduk tidak menetap di satu tempat setiap tahunnya, tetapi sebagian besar bermigrasi dengan jarak pendek, dan kambing yang lebih tualah yang memimpin jalan. Kambing bertanduk sulit terlihat saat berbaring di atas batu karena bulunya mirip dengan batu, tetapi kadang-kadang macan salju, elang emas, dan serigala dapat menjadi ancaman besar bagi kambing bertanduk. Kambing bertanduk memilih untuk istirahat di atas batu, ini dikarenakan mereka dapat melindungi diri mereka sendiri dengan keuntungan geografis mereka di tempat-tempat curam. Kambing bertanduk dapat berjalan bebas di dinding tebing.
Meskipun ukuran mereka cukup besar, namun anggota tubuh mereka sangat fleksibel dan dapat berlari dengan cepat di atas batu. Setiap kali mereka menghadapi bahaya, mereka akan berlari menuju dinding tebing. Kambing bertanduk memiliki penampilan yang unik dan biasanya hidup di area puncak gunung bersalju dan pernah disebut "hewan suci" oleh beberapa penduduk lokal. Namun, karena perburuan liar dan alasan lainnya, kambing bertanduk telah menjadi hewan liar yang terancam punah, dan sejak 1985, organisasi satwa liar internasional telah menghabiskan waktu lama untuk membudidayakan kambing bertanduk, hingga tahun 2014, jumlah populasi kambing bertanduk lebih dari 3.500 ekor.