Kantong Kertas
Terdapat beragam jenis kantong kertas, dari yang berukuran kecil hingga ukuran besar.
Saat ini, kantong kertas sepertinya sudah menjadi bagian dari kehidupan kita.
Secara keseluruhan, kantong kertas jauh lebih ramah dan aman untuk lingkungan, hal ini menjadi alasan utama mengapa pelanggan saat ini lebih memilih menggunakan kantong kertas. Kantong kertas terutama terbuat dari bahan-bahan berikut:
1. Karton putih
Keunggulan karton putih: padat, relatif tahan lama, kehalusan sangat baik, hasil cetakan kaya dan penuh warna. Kantong kertas yang dbutuhkan karton putih adalah 210-300 gram.
2. Kertas pelat tembaga
Ciri-ciri bahan kertas berlapis: warna putih dan kilap sangat baik, pencetakan dapat membuat gambar-gambar yang mencerminkan kesan tiga dimensi, jenis kertas ini lebih kokoh dibandingkan karton putih. Paper bag yang biasa digunakan dengan ketebalan kertas berlapis 128-300 gram.
3. Kertas kraft
Keunggulan kertas kraft: tingkat ketangguhan dan soliditas yang tinggi dan tidak mudah sobek. Kertas kraft umumnya cocok untuk mencetak beberapa kantong kertas satu warna atau dua warna yang tidak kaya warna. Ukuran yang umum digunakan adalah 120-300 gram.
Sten Gustav Thulin dari Swedia pada tahun 1959 merupakan penemu kantong plastik. Niat awal penemuan kantong plastik adalah untuk menggantikan kantong kertas. Saat itu masyarakat banyak menggunakan kantong kertas sehingga mengakibatkan penggundulan hutan secara besar-besaran. Dibandingkan dengan kantong kertas, kantong plastik memiliki keunggulan yaitu lebih ringan dan kuat, tahan air, tidak mudah pecah, ditemukan setelah digunakan secara luas, dan bahkan lebih mudah digunakan kembali dibandingkan kantong kertas.
Namun masalahnya harga kantong plastik tersebut terlalu murah, terlalu nyaman dan terlalu mudah didapat, sehingga orang malas untuk menyimpannya dan membuangnya setelah digunakan sekali, karena kebiasaan penggunaan masyarakat ini, kantong plastik menjadi sekali pakai. Sifat non-biodegradabilitas dianggap sebagai penyebab utama kantong plastik, namun daya rusaknya seringkali dikaitkan dengan rendahnya tingkat daur ulang. Kata “non-biodegradable” terdengar sangat memprihatinkan, namun nyatanya selain produk plastik, produk logam dan produk kaca juga non-biodegradable, produk kaca membutuhkan waktu sekitar 1000 tahun untuk terurai secara alami, yaitu lima kali lebih lama dibandingkan produk plastik.
Manusia tidak bisa melarang semua bahan-bahan ini secara bersamaan, jadi kunci masalahnya adalah apakah bahan-bahan yang tidak dapat terurai ini dapat dibuang dengan benar. Hal yang memalukan dari pembuangan kantong plastik adalah pembakaran akan mencemari atmosfer, tempat pembuangan sampah dan mencemari tanah, maka daur ulang menjadi tujuan terbaiknya. Dan plastik dapat didaur ulang berkali-kali.
Bahan utama pembuatan kertas berasal dari pohon, itulah alasan diciptakannya kantong plastik untuk menggantikan kantong kertas. Berdasarkan statistik, volume kertas rumah tangga global saat ini mencapai 320 juta ton, produksi satu ton kertas perlu menggunakan sekitar empat pohon berumur 20 tahun, maka dunia perlu menebang 1,28 miliar pohon setahun.
Jika semua kantong kertas menggantikan kantong plastik, berarti area penggundulan hutan akan diperluas, yang pada dasarnya kembali ke tahun 1950-an, adalah cara yang lama. Selain masalah penebangan pohon, polusi dari kertas juga sering diabaikan, bahkan polusi kertas mungkin lebih besar dibandingkan pembuatan plastik. Bahan plastik sebagai salah satu penemuan terbesar sejak abad ke 19 memang tidak salah, yang salah adalah cara kita menggunakannya.