Rahasia Koala
Koala dianggap sebagai harta nasional Australia. Pertemuan pertama antara seorang Eropa dengan koala tercatat pada tahun 1788 ketika John Price pertama kali mendarat di benua Australia.
Pada tahun 1816, koala diberi nama ilmiah "Phascolarctos cinereus," yang artinya "beruang grizzly." Namun, ketika orang belajar lebih banyak tentang hewan yang lucu ini, mereka menemukan bahwa koala bukanlah beruang, tetapi marsupial. Kebanyakan marsupial memiliki kantung di mana bayi mereka berkembang. Bayi koala dilahirkan buta dan tuli serta akan segera merayap masuk ke dalam kantung ibunya. Mereka menggunakan indra peraba dan penciuman yang kuat, serta memiliki naluri alamiah untuk dapat menemukan jalan. Koala gemuk, dengan bulu tebal dan kusut serta tanpa ekor. Koala dewasa memiliki panjang sekitar 70-80 cm dan berat sekitar 10 kg. Mereka berwarna abu-abu muda hingga kuning muda, dengan warna yang relatif cerah di sekitar perut, hidung botak dan bulat, kepala bulat, bulu tebal di telinga, dan cakar kuat pada kaki depan mereka, yang sangat cocok untuk memanjat. Koala umumnya dianggap sebagai hewan nokturnal, aktif pada malam dan pagi hari. Hal ini karena berolahraga pada malam hari dapat menghemat konsumsi air dan energi, dibandingkan pada siang hari ketika suhu tinggi.
Selama siang hari, koala biasanya menggulung dan bertengger di pohon eukaliptus, dan hanya keluar di malam hari untuk mendaki naik dan turun cabang mencari daun eukaliptus untuk memuaskan rasa laparnya. Mereka menghabiskan sebagian besar hidup mereka tinggal di pohon eukaliptus tetapi kadang-kadang bergerak ke tanah karena perubahan pohon habitat atau menelan kerikil untuk membantu pencernaan.
Koala dikenal karena kemampuan tidurnya untuk waktu yang lama, dan akan bangun hanya untuk makan daun. Mereka tidur selama 17-20 jam sehari karena kapasitas otak mereka yang kecil dan kenyataan bahwa tingkat energi mereka tidak mencukupi untuk aktivitas jangka panjang. Hati mereka mampu memisahkan zat beracun dalam daun eukaliptus, dan karena itu mereka tidur untuk waktu yang lama untuk mencerna zat beracun ini.Sehingga membuat mereka yang hanya empat jam sehari untuk makan, aktivitas, kebersihan pribadi, dan komunikasi dengan koala lainnya.
Ancaman manusia terhadap koala mencapai puncaknya pada tahun 1924 ketika lebih dari dua juta kulit koala diekspor. Sebelum ini, hewan tersebut punah di Australia selatan dan sebagian besar hilang dari Victoria dan New South Wales. Publik mulai melindungi populasi mereka, dan pemerintah mengeluarkan larangan berburu dan mengencangkan pengelolaan, yang membantu membalikkan penurunan populasi mereka.
Hari ini, meskipun koala dilindungi oleh hukum dan tidak terdaftar sebagai spesies yang terancam punah, akan tetapi habitat mereka telah terancam. Terdapat sekitar 80% habitat koala telah dihancurkan oleh aktifitas kegiatan manusia, kekeringan, dan kebakaran hutan.