Air Berkarbonasi
Air karbonasi adalah jenis air yang telah diberi gas karbon dioksida. Biasanya dinikmati sebagai minuman menyegarkan yang berbuih.
Proses ini akan membentuk asam karbonat, yang merupakan asam lemah, sehingga setiap kali kita minum air, lidah kita akan terasa kebas dan krispi! Alasannya adalah bahwa asam karbonat mengaktifkan saraf di mulut, memberikan kita kenikmatan yang menyenangkan.
Air berkarbonasi berasal dari Amerika, merupakan minuman baru yang pertama masuk ke pasar Eropa dan Amerika. Minuman ini tidak hanya bebas gula dan kalori, tetapi juga dapat membawa manfaat kesehatan bagi kesehatan manusia, yang telah diakui oleh banyak orang.
Karena mengandung sejumlah asam karbonat, yang dapat membentuk karbon dioksida dalam tubuh manusia, mengonsumsi kalori, menghilangkan kelelahan, sehat dan lezat, jenis air berbuih ini telah menarik perhatian orang.
Ada dua jenis utama air berkarbonasi, yaitu air berkarbonasi gas alami dan air berkarbonasi buatan. Air berkarbonasi gas alami adalah jenis air mineral alami yang mengandung karbon dioksida, sedangkan air berkarbonasi buatan adalah air mineral yang ditambahkan karbon dioksida.
Meskipun banyak jenis minuman ringan yang berbusa, minuman ini bukan air berkarbonasi. Meskipun keduanya terlihat seperti minuman yang mengandung karbon dioksida, prinsip pembuatannya berbeda, sehingga banyak orang tidak dapat membedakan kedua minuman ini.
Sekarang mari kita lihat dari mana asal kedua jenis air yang tampaknya sama tapi sebenarnya sangat berbeda ini berasal.
Ketika lempeng kerak bergerak, benturan lempeng akan menghasilkan retakan. Di antaranya, karbon dioksida magma di "astenosfer" masuk ke permukaan melalui retakan di dalam retakan, dan ketika karbon dioksida melewati "akifer" ke dalam air mineral, ia membentuk air berkarbonasi alami.
Air mineral berkarbonasi alami sangat langka. Gelembungnya sangat halus pada suhu dan tekanan kamar. Asam karbonat ini dapat bertahan di air untuk waktu yang lama dan memiliki rasa yang segar dan lezat.
Sedangkan air berkarbonasi buatan umumnya menggunakan air mineral alami, karbon dioksida yang dapat dimakan, campur ke dalam air, sebenarnya adalah air mineral ditambah karbon dioksida. Air berkarbonasi buatan kasar dibandingkan air berkarbonasi alami, dan karbon dioksida yang dimasukkan akan cepat hilang pada suhu dan tekanan kamar.
Meskipun air berkarbonasi dan minuman ringan soda terdengar seperti soda, keduanya sama sekali tidak sama. Minuman ringan soda mengandung banyak karbon dioksida, serta banyak pemanis, pengawet, pigmen, rasa, dan bahan tambahan lainnya.
Jika tubuh manusia mengonsumsi sejumlah air soda secara berlebihan, maka tentu itu dapat menyebabkan hiccups, flatulence, dll. Orang dengan usus dan pencernaan lemah atau esophagitis disarankan untuk mengkonsumsinya lebih sedikit.