Pertanian yang Cerdas
Modernisasi pertanian menggunakan unsur-unsur industri, seperti pupuk kimia, pestisida, dan mesin pertanian.
Dalam menggantikan faktor dan sumber daya pertanian tradisional seperti tanah dan tenaga kerja.
Proses ini dikenal sebagai industrialisasi pertanian, yang secara bertahap menjadi lebih beragam dan meluas, terutama sejak pergantian abad. Teknologi digital, seperti teknologi sensor dan pembelajaran mesin, telah mempercepat tren infiltrasi, integrasi, dan substitusi yang menjadi ciri khas industrialisasi pertanian pada masa itu.
Pertanian dalam kelangsungan hidup dan pembangunan sangatlah penting. Namun, dengan pertumbuhan penduduk dan dampak perubahan iklim, pertanian modern menghadapi berbagai tantangan. Maka dari itu perlu meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi pertanian, agar memastikan keamanan pangan serta mengurangi pencemaran lingkungan.
Perkembangan teknologi kecerdasan buatan adalah perubahan baru yang dialami industri pertanian, dan aplikasi pertanian cerdas telah menjadi tren yang tak terelakkan untuk pengembangan pertanian di masa depan.
Karakteristik industri pertanian modern tersebar luas di setiap mata rantai dari ladang hingga meja. Proses produksi pupuk kimia, pestisida, input mekanis, pemrosesan produk pascaproduksi, penyimpanan, transportasi, dan penjualan adalah semua elemen industri yang ada dalam pertanian modern.
Proses bertahap dan jangka panjang ini telah melahirkan industrialisasi pertanian, yang telah terdiversifikasi dari waktu ke waktu.
Dengan perkembangan teknologi sensor dan pembelajaran mesin, produksi pertanian menjadi semakin cerdas.
Pertanian cerdas mengumpulkan banyak data dan menganalisis berbagai faktor seperti kondisi pertumbuhan tanaman, kelembapan tanah, dan perubahan cuaca untuk memberikan keputusan ilmiah dan solusi manajemen yang tepat untuk memaksimalkan efisiensi dan kualitas produksi pertanian.
Teknologi utama yang digunakan dalam pertanian cerdas meliputi Internet of Things (IoT), pembelajaran mesin, komputasi awan, dan pemrosesan bahasa alami.
IoT menyadari pemantauan dan pengumpulan data secara real-time, pembelajaran mesin memprediksi status pertumbuhan tanaman dan hama dan penyakit berdasarkan data historis, komputasi awan menyediakan sarana manajemen yang lebih efisien dan nyaman untuk produksi pertanian serta pemrosesan bahasa alami membantu petani membuat keputusan cerdas dalam pengelolaan.
Ekonomi digital memengaruhi semua aspek pertanian, pedesaan, maupun para petani yang melibatkan berbagai dimensi produksi, kehidupan, dan ekologi. Promosi revitalisasi pedesaan tidak hanya membutuhkan peningkatan tingkat penetrasi teknologi digital di bidang pertanian, tetapi juga menutupi kekurangan ekonomi digital dalam pembangunan pertanian dan pedesaan.
Dalam lingkungan eksternal yang kompleks dan terus berubah saat ini, perkembangan ekonomi digital harus membawa perubahan dalam empat aspek: memastikan ketahanan pangan nasional, meningkatkan pendapatan petani, meningkatkan daya saing pertanian, dan mencapai pembangunan pertanian berkelanjutan.
Kesimpulannya, integrasi unsur industri, termasuk teknologi digital, dalam pertanian modern telah melahirkan industrialisasi pertanian. Proses ini ditandai dengan gradualitas, diversifikasi, dan efek jangka panjang.
Promosi aplikasi pertanian cerdas melalui penggunaan IoT, pembelajaran mesin, komputasi awan, dan pemrosesan bahasa alami telah menjadi tren yang tak terelakkan untuk pengembangan pertanian di masa depan.
Pengembangan ekonomi digital sangat penting untuk memastikan ketahanan pangan nasional, meningkatkan pendapatan petani, meningkatkan daya saing pertanian, dan mencapai pembangunan pertanian berkelanjutan.