Proses Terbentuknya Gunung
Gunung biasanya memiliki sisi curam yang secara signifikan menyingkap batuan dasarnya. Gunung berbeda dari dataran tinggi karena memiliki daerah puncak yang terbatas, gunung lebih besar dari sebuah bukit, biasanya memiliki ketinggian setidaknya 300 meter (1.000 kaki) di atas tanah sekitarnya.
Beberapa gunung adalah puncak yang berdiri sendiri, tetapi sebagian besar merupakan bagian dari rangkaian pegunungan.
Pegunungan terbentuk melalui kekuatan tektonik, erosi, atau aktivitas vulkanik, yang bekerja pada skala waktu hingga puluhan juta tahun. Begitu pembentukan gunung berhenti, gunung-gunung perlahan-lahan akan semakin landai melalui aksi pelapukan, melalui kemerosotan, serta bentuk-bentuk pemborosan massal lainnya, serta melalui erosi oleh sungai dan gletser.
Ketinggian di pegunungan menghasilkan iklim yang lebih dingin daripada di permukaan laut pada garis lintang yang sama. Iklim yang lebih dingin ini sangat mempengaruhi ekosistem pegunungan: ketinggian gunung yang berbeda-beda menjadi habitat tumbuhan dan hewan yang berbeda pula. Karena medan dan iklim yang kurang ramah, gunung cenderung lebih sedikit digunakan untuk pertanian dan lebih banyak untuk ekstraksi sumber daya, seperti pertambangan dan penebangan, atau dijadikan tempat rekreasi, seperti mendaki gunung dan bermain ski.
Gunung tertinggi di Bumi adalah Gunung Everest di Himalaya, Asia, yang puncaknya mencapai ketinggian 8.850 m (29.035 ft) di atas permukaan laut rata-rata. Gunung tertinggi di antara semua planet Tata Surya adalah Olympus Mons di Mars dengan ketinggian 21.171 m (69.459 ft).
Tabrakan antarlempeng di kerak bumi Melansir dari National Geographic, tabrakan antar lempeng di dalam kerak bumi juga menjadi penyebab terbentuknya gunung. Antar lempeng tersebut saling bertumbuk satu sama lain, dan akhirnya membentuk lengkungan atau posisi terlipat. Contohnya Pegunungan Jura di Eropa, serta Pegunungan Zagros di Iran.
Terjadinya blok patahan Dalam situs Lumen Learning dijelaskan jika gunung bisa terbentuk karena terjadinya blok patahan di dalam bumi. Blok patahan ini timbul ketika kerak bumi patah dan akhirnya terangkat ke atas di sepanjang garis sesar bumi. Contohnya Pegungan Sierra Nevada di California, serta Pegunungan Harz di Jerman. Adanya erosi di kawasan gunung Mengutip dari situs Universe Today, terbentuknya gunung juga bisa disebabkan oleh erosi selama berjuta-juta tahun. Erosi ini terjadi karena adanya pengaruh angin, air, es, serta gravitasi. Karena pengaruh tersebut, permukaan gunung mulai terbentuk dan mengikis permukaan yang terbuka. Setelah itu, endapan sedimen mulai terjadi di aliran aluvial, hingga akhirnya terbentuklah karakteristik bentang alam berupa gunung.
Contohnya Pegunungan Catskill di New York, yang terbentuk lewat erosi di dataran tinggi. Selain itu, ada Pegunungan Adirondack di New York, yang terbentuk karena proses pergerakan lempeng tektonik dan erosi.
Terdapat tiga jenis tipe utama dari gunung. Gunung api, gunung lipatan, dan gunung patahan. Ketiga tipe ini terbentuk dari lempeng tektonik ketika bagian dari kerak bumi bergerak, roboh dan tenggelam. Tenaga endogen, pengangkatan isotasi dan intrusi magma mengangkat lapisan batuan ke atas dan membentuk sebuah dataran yang lebih tinggi dari dataran sekitar. Ketinggian dari pengangkatan ini membentuk bukit, jika bukitnya lebih tinggi dan lebih curam maka terbentuklah gunung. Pegunungan utama cenderung terbentuk dalam garis panjang yang menandakan batas dan aktivitas sebuah lempeng tektonik.