Mitos Mengenai Kucing
Jenis kucing persia, kucing anggora, kucing sphynx, bahkan kucing domestik kerap kali menjadi pilihan hewan peliharaan favorit.
Dilansir dari Better Homes & Gardens, berbagai mitos yang sering dilabelkan dalam hewan ini dilatarbelakangi oleh perjalanan dan sejarah kucing tersebut. Apa saja mitos yang sebenarnya tidak benar tentang kucing? Simak ulasannya berikut ini.
1. kumis kucing itu bisa membantu keseimbangan mereka
Banyak yang percaya kalau kita gak boleh memotong kumis kucing. Karena kepercayaan populer mengatakan bahwa kumis kucing terhubung dengan keseimbangan mereka. Tapi ternyata itu mitos. Kumis kucing terbentuk dari bahan yang sama yang membentuk tanduk binatang lain, atau yang biasa disebut keratin. Kumis yang terhubung ke wajah kucing merupakan sejumlah besar saraf, dan berguna untuk merasakan perubahan udara. Jika kamu pernah memperhatikan bulu-bulu halus di atas kepala kucing atau di belakang kakinya, meskipun gak semua kucing memilikinya, itu juga disebut kumis, dan mereka bekerja dengan cara yang sama. Jadi, jika kumis kucing itu merupakan alat keseimbangan kucing itu mitos ya, tapi untuk memotong kumis kucing memang gak dianjurkan, karena itu bisa membuat mereka takut dan lemah. Itu mengapa mereka menghindar ketika ingin dipotong kumisnya.
2. Kucing menyukai susu
Mitos ini muncul berdasarkan ilustrasi dan gambaran yang disajikan oleh media di berbagai platform untuk anak-anak, seperti buku cerita, kartun, dan film. Sehingga, akhirnya tumbuh kepercayaan bahwa kucing menyukai susu. Faktanya adalah kucing sebenarnya memiliki intoleransi laktosa saat mereka mulai tumbuh dewasa. Anak kucing tetap memiliki enzim laktase untuk membantu proses pencernaan laktosa yang didapatkan dari susu induknya. Tetapi saat mereka mulai tumbuh menjadi kucing dewasa, enzim tersebut mulai menghilang. Sehingga, mereka tidak mampu memproses kandungan laktosa yang ada pada susu. Jika tetap ingin memberikan susu pada kucing peliharaan, maka sebaiknya gunakan susu khusus untuk kucing.
3. Kucing membenci air
Mitos ini tidak sepenuhnya benar karena tidak semua kucing membenci air. Tetapi, sebagian besar kucing memang memiliki kecenderungan membenci air. Akan sangat jarang melihat kucing tenang saat mereka tersiram air. Sebisa mungkin mereka akan menghindari air. Jadi, mitos ini tidak sepenuhnya benar dan salah.
4. Semua kucing belang tiga adalah betina Kebanyakan kucing belang tiga memang betina. Itu karena pola bulu tiga warna dibawa oleh kromosom X, yang sangat mengurangi kemungkinan lahirnya kucing belang tiga jantan. Namun, kucing belang tiga jantan memang hidup dalam jumlah yang sangat kecil (1 dari 3.000 anak kucing) dan biasanya steril. Kucing belang tiga, yang sering dijuluki "kucing uang", juga dipercaya membawa keberuntungan bagi pemiliknya.
5. Kucing melihat pemilknya sebagai induknya
Daripada induk, akan lebih tepat jika kucing melihat pemiliknya sebagai sumber mereka mendapatkan makanan, kenyamanan, serta tempat tinggal. Hal tersebut muncul dari kebiasaan pemilik kucing yang akan merawat peliharaannya, seperti memberikan tempat tinggal yang nyaman, memberikan makanan, hingga meluangkan waktu untuk bermain. Terlepas dari anggapan tersebut, sebenarnya tidak ada yang salah dengan mitos ini. Jika kucing memang melihat pemilknya sebagai induknya, maka hal tersebut adalah hal yang baik karena pemilik mampu memberikan dan memenuhi kebutuhan kucing sebagai makhluk hidup dengan sangat baik.
6. menyatakan bahwa semua kucing liar sama
Kucing liar sering dianggap sebagai pengganggu, karena mereka suka mencuri makanan di dapur setiap orang yang pintu rumahnya terbuka dan suka merobohkan tong sampah untuk mencari secercah sisa makanan. Tapi sebetulnya, setiap kucing liar itu berbeda-beda dan inilah sebabnya. Kucing-kucing liar yang dilahirkan dan dibesarkan di jalan, cenderung gak pernah memiliki hubungan yang baik dengan manusia, mereka biasanya takut pada manusia, dan kucing liar akan sensitif jika didekati manusia. Mereka gak memiliki sosialisasi.
Namun ada kucing liar yang di sisi lain adalah kucing peliharaan yang gak memiliki keadilan. Mereka mengenal orang, dan mereka tahu kalau manusia bisa bersikap baik padanya. Mereka mungkin sudah pernah mendapatkan sosialisasi. Mereka mungkin agak sedikit takut, tetapi manusia masih bisa mendapatkan kepercayaan mereka dan membuat mereka bisa dipelihara. Biasanya kucing liar jenis ini pernah dipelihara manusia hanya saja ditendang kembali karena sifat mereka yang selalu mencuri makanan, atau karena alasan lain.
7. Semua kucing berbulu putih itu tuli dan bermata biru
Banyak yang percaya kalau kemungkinan kucing putih dengan mata yang gak biru memiliki peluang sekitar 20 persen untuk menjadi tuli, kucing putih dengan satu mata biru memiliki risiko sekitar 40 persen, dan dua mata biru memiliki antara 65 dan 85 persen. Namun belum ada penelitian tentang hal ini. Banyak yang menganggap bahwa kucing dengan mata biru cenderung tuli di sisi yang sama. Tapi jujur saja, kita bahkan gak tahu apakah mereka tuli atau tidak, karena hampir semua kucing gak pernah menengok atau menghampiri ketika kita panggil.
8. Kucing itu hewan nokturnal
Siapa pun yang memelihara kucing di rumah pasti tahu kalau dia aktif di malam hari, seperti mengamati sesuatu di dapur rumahmu, atau memandangi dinding rumah untuk melihat cicak. Bahkan hal itu mungkin terjadi begitu sering sehingga kita berpikir kalau kucing itu hewan nokturnal atau hewan yang aktif pada malam hari. Kucing sebenarnya adalah crepuscular, yang berarti mereka cenderung caper pada jam-jam sekitar senja dan fajar. Menurut Abrams Royal Animal Clinic, jadwal aneh ini terjadi secara alami karena naluri mangsa kucing paling aktif di jam-jam itu. Gagasan bahwa kucing adalah hewan nokturnal itu mitos.
Nah itu dia beberapa mitos mengenai kucing. Semoga bermanfaat!