Jenis Rusa Di Dunia
Rusa adalah salah satu jenis fauna yang masuk ke dalam ordo Artiodactyla dan famili Cervidae.
Rusa adalah salah satu jenis hewan liar yang cukup mudah kita temui. Namun rusa-rusa di kedua kawasan tersebut hanyalah salah satu jenis rusa yang cukup umum. Sebenarnya jumlah spesies rusa yang ada di dunia masih banyak lagi, jumlah tepatnya adalah 43 spesies yang tergabung dalam famili Cervidae seperti dilansir Britannica. Di Indonesia, jenis-jenis rusa yang dijumpai adalah Rusa Sambar (Cervus unicolor), Rusa Timor (Cervus timorensis), Rusa Bawean (Axis kuhlii), Kijang Kuning (Muntiacus atherodes), dan kijang (Muntiacus muntjak). Rusa-rusa tersebut tersebar luas di pulau besar dan kecil di Indonesia.
Selain jenis rusa tersebut, terdapat rusa yang bukan asli Indonesia yakni Rusa Totol (Axis axis) yang berasal dari India. Rusa Totol tersebut diintroduksi ke Indonesia sekitar tahun 1814 atas perintah Gubernur Jenderal Thomas Stanford Raffles sebanyak tiga pasang yang ditempatkan pertama kali di halaman rumah dinas Gubernur Jenderal Belanda di Kebun Raya Bogor. Berikut ini jenis-jenis rusa yang perlu di ketahui:
1. Rusa Bawean (Axis kuhlii)
Rusa Bawean merupakan kelompok rusa berbadan kecil asli Indonesia yang habitat aslinya hanya berada di pulau Bawean (150 km dari Gresik). Tinggi gumba dewasa sekitar 65 cm dan panjang tubuh mencapai 140 cm; tidak memiliki gigi taring di rahang atas dan gigi seri di rahang bawah berukuran agak besar; tengkorak pendek dengan penulangan hidung hidung yang lurus; rambut pendek dengan tekstur halus berwarna antara kuning dan coklat; kelenjar preorbital lebih kecil daripada kelompok rusa yang lain. Ranggah (antler) pertama sangat pendek, hanya 40-50 mm dan berbentuk pipih. Bentuk telinga jantan membulat di daerah pangkal daun telinga dan sedikit meruncing di bagian ujung daun telinga, sementara pada betina bagian runcing agak berkurang.
2. Rusa kutub
Spesies rusa terbesar kedua di dunia adalah rusa kutub (Rangifer tarandus). Mereka biasanya terkenal sebagai rusa terbang yang konon menarik kereta seluncur Santa Claus. Di Eropa mereka disebut reindeer, sedangkan di Amerika Utara mereka disebut caribou. Ukuran mereka mencapai 1,3 m hingga ke bahu, panjang 2,1 meter, dan berat hingga 240 kg. Salah satu keunikan rusa kutub adalah mereka satu-satunya spesies rusa yang jantan maupun betinanya sama-sama memiliki tanduk. Dilansir Live Science, mereka diduga sebagai salah satu hewan pertama yang didomestikasi manusia, karena mereka didomestikasi sejak 2.000 tahun lalu.
3. Rusa Timor (Rusa timorensis)
Menurut beberapa ahli, rusa timor diperkirakan berasal dari Pulau Jawa dan Bali. Rusa timor memiliki wilayah sebaran yang luas hingga mencakup wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi, Maluku, dan Merauke. Hingga saat ini rusa timor bahkan dijadikan sebagai fauna identitas wilayah NTB. Rusa timor dewasa dapat tumbuh hingga mencapai berat 60-100 kg. Pada rusa jantan ranggah akan mulai tumbuh pada usia delapan bulan dan sempurna pada usia dewasa dengan bentuk runcing dan bercabang tiga hingga mencapai ukuran 80-90 cm. Rambutnya berwarna cokelat kekuning-kuningan dengan ekor panjang, tungkai pendek dan gigi seri yang relatif besar. Pada umumnya, spesies ini hidup berkelompok dengan populasi berjumlah 3-20 ekor. Status konservasi rusa timor berdasarkan data IUCN Red List yaitu rentan terhadap kepunahan (vulnerable). Jumlah rusa dewasa diperkirakan kurang dari 10.000 ekor dan terus menurun di habitat aslinya akibat deforestasi hutan dan perburuan liar.
4. Rusa Sambar (Cervus unicolor)
Rusa sambar merupakan rusa tropis terbesar yang memiliki sebaran terluas di benua Asia. Berat rusa betina dapat mencapai 135 kg dan pada jantan mencapai 225 kg. Rambut rusa sambar umumnya memiliki warna coklat dan coklat kemerah-merahan yang diikuti dengan adanya gradasi sampai agak kehitaman (gelap) pada rusa jantan atau rusa berusia tua. Ekor rusa sambar agak pendek serta tertutup bulu yang cukup panjang. Di Indonesia, terdapat dua sub-spesies, yakni Cervus unicolor equines (Sumatra) dan Cervus unicolor brookei (Kalimantan).
5. Muncak
Sebenarnya ada jenis rusa lain yang juga memiliki taring panjang di mulutnya, yaitu muncak. Muncak sendiri adalah sebutan umum untuk 7 spesies rusa yang tergabung dalam genus Muntiacus. Namun berbeda dengan kijang air, muncak gak hanya punya taring panjang, tapi juga tanduk sehingga memiliki dua macam senjata. Menurut Britannica, taring panjang serta tanduk tersebut membuat muncak mendapat sebutan "rusa berwajah tulang rusuk". Dan sama seperti kijang air, muncak juga mampu mengeluarkan suara seperti menggonggong sehingga disebut juga rusa menggonggong.
6. Kijang Kuning (Muntiacus atherodes)
Secara keseluruhan, rusa ini memiliki warna rambut kekuningan-jingga dengan pola warna coklat gelap di bagian punggung terutama di bagian tengkuk. Bagian perut berwarna kuning pucat atau putih. Ekornya berwarna coklat gelap pada permukaan atasanya sementara bagian bawa berwarna putih. Ranggah berukuran kecil dan tidak bercabang. Panjang tumbuh antara 86-92 cm dengan berap 13.5 – 17.7 kg
7. Rusa Totol (Axis axis)
Ciri-ciri rusa totol memiliki berat antara 75-100 Kg saat dewasa. Rusa totol memiliki rambut berwarna coklat kemerah-merahan yang dipenuhi dengan bintik-bintik besar warna putih. Terdapat garis gelap yang membujur di sepanjang punggung rusa totol. Bagian leher memiliki bagian yang berwarna putih, moncongnya berwarna lebih gelap bila dibandingkan dengan bagian wajah. Ekornya berukuran lebih besar bila dibandingkan dengan jenis rusa pada umumnya.
Itulah spesies rusa yang ada di dunia. Semoga bermanfaat!