Paus Pembunuh: Orca
Paus pembunuh yang secara ilmiah dikenal sebagai “Orcinus orca” yang termasuk dalam genus Paus Pembunuh dalam ordo Delphinidae.
Mereka adalah anggota terbesar dari keluarga lumba-lumba. Paus pembunuh jantan dewasa memiliki panjang rata-rata 8 meter, dengan individu terbesar yang tercatat berukuran 9,75 meter.
Sementara itu, betina memiliki berat sekitar 3,8 ton, sedangkan jantan bisa mencapai bobot hingga 5,5 ton. Paus pembunuh betina biasanya memiliki panjang sekitar 7 meter, mencapai panjang maksimal 8,5 meter.
Habitat paus pembunuh (orca) terutama mencakup perairan kutub dan daerah beriklim sedang, dengan distribusi luas di lautan global. Keberadaan mereka cenderung lebih padat di daerah lintang tinggi, khususnya di lokasi dengan kelimpahan mangsa. Pola pergerakan paus pembunuh sering dikaitkan dengan pencarian mangsa atau optimasi tingkat predasi, terutama selama musim pemijahan ikan dan waktu melahirkan anjing laut.
Sebagai karnivora, paus pembunuh (orca) utamanya mengonsumsi ikan, zooplankton (selama musim pemijahan ikan), dan mamalia laut seperti anjing laut. Mereka menunjukkan kemampuan berburu yang kuat dan perilaku sosial yang tinggi, sering kali berkolaborasi dalam kelompok untuk menangkap mangsa. Paus pembunuh (orca) menggunakan vokalisasi sebagai sarana utama berkomunikasi dengan individu yang berada jauh. Seperti halnya lumba-lumba lain, mereka mengeluarkan suara dengan frekuensi tinggi, dan penelitian menunjukkan adanya "aksen" dan bahasa yang berbeda di antara kelompok paus pembunuh dari berbagai wilayah.
Vokalisasi paus pembunuh dapat menyebar dengan kecepatan yang sangat tinggi di dalam air laut, mencapai kecepatan rambat bunyi yang jauh lebih cepat dibandingkan dengan udara. Paus pembunuh dianggap sebagai salah satu spesies mamalia yang paling cerdas, dengan kemampuan belajar dan ingatan yang luar biasa. Mereka dapat memperoleh perilaku dan keterampilan baru melalui observasi dan peniruan.
Musim kawin paus pembunuh biasanya terjadi pada musim dingin atau awal musim semi. Jantan melakukan perilaku pacaran untuk menarik perhatian betina. Masa kehamilan berlangsung 12 hingga 16 bulan, menghasilkan satu anak sapi. Setelah lahir, anak sapi bergantung pada induknya untuk menyusui dan merawatnya, biasanya disapih pada usia satu tahun. Tingkat reproduksi yang lambat membuat paus pembunuh sangat penting dalam upaya konservasi dan menjaga stabilitas populasi.
Meskipun sering ditemui di akuarium, perlu dicatat bahwa paus pembunuh adalah makhluk yang menginginkan kebebasan. Paus pembunuh yang hidup di penangkaran memiliki umur rata-rata sekitar 35 tahun, sementara yang hidup di alam liar bisa bertahan hidup hingga 80 hingga 90 tahun, asalkan kondisinya mendukung.