Sejarah & Varian Cheesecake
Sesuai dengan namanya, cheese cake adalah suguhan cake yang terbuat dari bahan dasar keju. Untuk membuat kue ini, setidaknya dibutuhkan beberapa jenis keju seperti, keju muda (soft cheese) dan keju segar (fresh cheese).
Berdasarkan sejarahnya, makanan pencuci mulut ini dipercaya berasal dari zaman peradaban Yunani Kuno. Konon, cheese cake sudah menjadi hidangan bagi para atlet olimpiade pertama yakni, pada tahun 776 Sebelum Masehi.
Proses pengolahan serta bahan-bahan pertama kali diperkenalkan pada 230 Masehi. Dan pada 1000 Masehi, resep cheese cake mulai diperkenalkan oleh tentara Romawi yang berhasil menaklukan Yunani ke wilayah Inggris dan Eropa Barat, dan kemudian dengan cepat menyebar ke hampir seluruh wilayah Eropa.
Seiring berkembangnya zaman, buku masakan berisi resep-resep cheese kali mulai diterbitkan pada tahun 1545. Kala itu, keju yang digunakan pada proses pembuatan cheese cake dikenal dengan sebutan keju “Neufchatel”.
Cheese cake mulai melebarkan sayapnya hingga ke daratan Amerika pada 1872, tepatnya di wilayah Philadelphia. Jenis keju yang digunakan pun sedikit berbeda yakni, cream cheese. Keju ini dianggap lebih terasa aromanya, dan proses pembuatan yang lebih sederhana.
Walaupun keju Neufchatel masih banyak digunakan, terutama untuk resep-resep yang berasal dari Eropa, hampir di seluruh dunia penggunaan cream cheese jauh lebih populer.
Nah, inilah beberapa varian cheesecake yang ada di dunia.
New York Cheesecake
Dari semua jenis cheesecake yang ada, hidangan penutup bergaya New York menjadi salah satu kue favorit yang paling populer. Kue satu ini memiliki tekstur yang halus, lembut, dan kaya akan krim. Tidak heran banyak orang yang menyukainya.
Umumnya, untuk membuat kue satu ini Anda membutuhkan beberapa bahan utama utama, seperti gula, biskuit, dan mentega untuk membuat bagian dasar.
Sementara itu, sebagai isi dari kue ini, Anda memerlukan gula, kuning telur, krim keju, krim kental atau krim asam, dan telur utuh. Nah, bila ingin memberikan rasa segar, Anda bisa menambahkan sedikit lemon di dalam adonannya.
Italian Cheesecake
Umumnya, cheesecake Italia dibuat menggunakan keju ricotta atau mascarpone, gula, vanlili, dan tepung roti. Dibanding cheesecake Amerika, tekstur kue ini lebih kering.
Cheesecake kerap disajikan dalam beragam perayaan, dengan topping yang bermacam-macam. Masyarakat Italia juga sering mengonsumsi cheesecake sebagai pendamping espresso.
German Cheesecake
Dalam bahasa Jerman, cheesecake disebut dengan Käsekuchen. Biasanya, kue ini memakai keju quark. Bagian bawahnya dilapisi remah biskuit, sedangkan toppingnya memakai buah-buahan atau kismis. Cheesecake Jerman versi lainnya adalaah Käsesahnetorte, yakni kue keju yang ditambahkan krim, tapi tak dipanggang.
Philadelphia Style Cheesecake
Kue satu ini memiliki nama lain “Philly Cheesecake” dan sudah ada sejak zaman Yunani kuno. Kemudian, pada abad pertengahan, kue ini mulai populer di Inggris dan Amerika.
Makanan penutup satu ini memiliki tekstur yang super ringan dan halus dibandingkan dengan New York Cheesecake.
Bahan utama untuk membuat Philly Cheesecake adalah krim keju dengan merk Philadelphia. Lalu, Anda perlu mengombinasikannya dengan mentega, biskuit, dan gula untuk membuat bagian dasarnya.
Jadinya, kue ini terasa renyah pada bagian bawahnya dan gurih di atasnya. Kue keju ini bisa menjadi ‘teman’ yang nikmat saat Anda menyantapnya dengan teh pahit hangat.
No-Bake Cheesecake
Buat Anda yang tidak memiliki oven di rumah, tenang, Anda tetap bisa membuat cheesecake. Seperti namanya, saat membuat jenis kue ini, Anda tidak perlu memanggangnya, tetapi Anda harus mendinginkannya terlebih dahulu sebelum mengonsumsinya.
Biasanya, kue ini memiliki tekstur lembut pada bagian tengah dan renyah pada bagian atasnya. Bahan utama dalam membuat kue ini adalah keju krim dan gelatin. Nah, agar terasa lebih lembut, Anda juga bisa mencampurkan susu kental dengan krim kocok.
Japanese Cheesecake
Kue ini juga sering disebut dengan Japanese cotton cheesecake karena teksturnya lembut, mirip kapas. Bentuknya jelas jauh berbeda dengan cheesecake gaya Eropa yang cenderung berat dan creamy.
Japanese chesecake lebih ringan, fluffy, dengan rasa yang tak terlalu bold. Jadi kalau mau makan, lebih dari sepotong gak bakal enek.
Biasanya orang yang lebih suka dominasi rasa keju atau krim asam pada cheeseake, gak cocok dengan jenis kue satu ini. Karena dibanding krim keju, Japanese cheesecake punya aroma vanila dan telur yang lebih kuat.
Savory Cheesecake
Cheessecake tidak harus selalu menonjol dengan rasa manis, seperti hidangan penutup ala Prancis satu ini, yang punya rasa gurih.
Biasanya, Savory Cheesecake terbuat dari bahan utama berupa keju mascarpone, keju chevre, dan cream Neufchatel, yang dicampur dengan telur, keju krim, bawang putih, bawang karamel, jinten, dan paprika.
Dalam proses pembuatannya, Anda membutuhkan oven agar dapat menghasilkan tekstur cheesecake yang mengembang dan renyah.
Meski dibuat tanpa kulit, kue satu ini punya cita rasa yang sama nikmatnya dengan cake keju lainnya.