10 Jenis Awan
Awan yang seringkali kita lihat bertebaran di langit memiliki nama dan karakter yang berbeda.
Awan bisa terbentuk karena adanya proses pengembunan uap air yang terdapat di dalam udara akibat suhu dingin di atmosfer. Terdapat beragam jenis awan, ada yang menghasilkan hujan atau salju, ada juga yang hanya bergerak lalu menghilang seiring waktu. Secara umum awan dibedakan dari letak dan ukurannya di atmosfer. Jenis-jenisnya tersebut dapat diamati dan dikelompokkan melalui bentuknya, ketinggian, dan presipitasi yang dihasilkan. Meski begitu, awan tidak sama dengan uap air. Secara sederhana, terbentuknya awan bermula dari sekumpulan uap air yang dipanaskan matahari. Kemudian, uap naik ke permukaan udara. Seperti saat sedang naik gunung, semakin tinggi naik, maka akan semakin dingin udaranya. Demikian juga dengan uap.
Berikut ini jenis bentuk awan:
1. Awan Stratus
Awan stratus sering terlihat seperti lembaran putih tipis yang menutupi seluruh langit. Karena sangat tipis, mereka jarang menghasilkan banyak hujan atau salju. Terkadang, di pegunungan atau perbukitan, awan ini tampak seperti kabut.
2. Awan Nimbostratus
Nimbostratus merupakan awan berbentuk tebal dan cenderung tidak teratur dengan warna putih keabu-abuan. Tekstur awan yang tebal dan menutup cahaya matahari ini kerap menghasilkan hujan dan salju. Di daerah tropis, awan ini menghasilkan air hujan yang cukup tinggi. Sementara di daerah subtropik hingga dingin, awan ini mampu menghasilkan salju.
3. Awan Cirrostratus
Awan Cirrostratus merupakan perpaduan awan Cirrus dan stratus. Awan jenis ini terbentuk dari awan Cirrus yang halus kemudian bersatu dan membentuk lembaran. Biasanya, awan ini sangat luas ukurannya dan sulit untuk diidentifikasi karena terlalu tipis. Awan cirrostatus biasanya menandakan akan datang hujan saat terjadi cuaca panas.
4. Awan Nimbus
Lalu ada perpaduan kombinasi antara awan stratus, cumulus, dan cirrus yang bernama awan nimbus. Awan ini biasanya membawa hujan, berwarna abu-abu gelap, teksturnya tebal dan merata. Awan ini biasanya menutup sinar matahari secara luas dan menimbulkan suasana mendung.
5. Awan Stratocumulus
Awan stratocumulus adalah awan abu-abu atau puti
6. Awan Altocumulus
Awan altocumulus memiliki beberapa lapisan putih atau abu-abu yang tidak merata, dan tampaknya terdiri dari banyak baris kecil riak halus. Mereka lebih rendah dari awan cirrus, tetapi masih cukup tinggi. Mereka terbuat dari air cair, tetapi awan ini tidak sering menghasilkan hujan.
7. Awan Altostratus
Altostratus merupakan jenis awan yang banyak sekali mengandung butiran air. Awan ini dapat menghasilkan hujan ringan dan virga (hujan yang tidak sampai ke tanah). Bentuk awan ini berupa lembaran tipis yang membentuk jalur-jalur berwarna keabu-abuan. Awan ini menutup sebagian besar permukaan langit, meski beberapa bagian masih dapat tertembus oleh cahaya matahari. Terbentuknya altostratus biasanya saat senja dan malam hari, lalu akan perlahan hilang jika siang datang dengan matahari terik.
8. Awan Cumulonimbus
Kemudian awan Cumulonimbus yang bentuknya cukup besar dan menjulang tinggi seperti pohon. Cumulonimbus memiliki warna putih hingga abu-abu sangat gelap dan membawa muatan air atau kristal es cukup banyak. Awan cumulonimbus biasanya jadi pertanda hujan lebat akan terjadi. Juga bisa jadi pertanda akan terjadi hujan badai disertai petir.
9. Cirrocumulus
Awan Cirrocumulus adalah awan tipis, kadang-kadang tambal sulam, seperti lembaran. Terkadang terlihat seperti penuh riak atau terbuat dari butiran kecil. Jika tinggal di daerah tropis, awan ini bisa menjadi pertanda datangnya badai.
10. Awan Cumulus
Awan cumulus adalah awan yang paling sering kamu lihat dan menjadi simbol dari semua awan. Kamu mungkin sering menggambar awan cumulus saat kecil. Warna awan ini putih, bentuknya halus seperti kembang kol, umumnya ada saat cuaca cerah.
Nah itulah 10 jenis awan yang perlu kamu ketahui. Semoga bermanfaat!