Mengenal Hewan Kelinci
Kelinci adalah hewan mamalia yang merupakan kerabat Leporidae.
Menurut data biologis, kelinci hanya dapat hidup 510 tahun pada usia kehamilan 2835 hari dan 68 minggu penyapihan. Kelinci berumur 410 bulan dan dapat dianggap dewasa jika sudah siap kawin selama 612 bulan. Kelinci berkembang biak sejak lahir, yang dikenal sebagai embrio. Sebelumnya, hewan ini merupakan satwa liar dari Afrika hingga daratan Eropa yang dalam perkembangannya, kelinci diklasifikasikan dalam ordo Lagomorpha pada tahun 1912. Ordo ini kemudian dibagi menjadi dua familia, yakni Ochtonidae (sejenis pika yang dapat bersiul) dan Leporidae (termasuk kelinci dan terwelu). Kata kelinci yang berasal dari kata Belanda tersebut menandakan bahwa kelinci belang asli sumatera (Nesolagus netscheri) ditemukan di pulau sumatera pada tahun 1972, padahal masyarakat nusantara mulai mengenal kelinci pada masa penjajahan.
Saat ini ada beberapa jenis kelinci yang dibiakkan sebagai hewan peliharaan dan hewan pedaging. Beberapa kelinci sebagai hewan daging juga dipelihara sebagai hewan peliharaan. Spesies kelinci terbesar di dunia yaitu Continental Giant biasa dijadikan hewan pedaging, namun memeliharanya dan resmi menjadi kelinci terbesar di dunia dengan tinggi atau panjang 4 kaki + 4 inci (132 cm) dan beratnya 3,5 batu (22,2 kilogram). Kelinci umumnya diklasifikasikan menjadi beberapa jenis. Pertama, kelinci liar yang termasuk kelinci (Lepus curpaeums) dan kelinci liar (Oryctolagus cuniculus). Berdasarkan jenis bulunya, kelinci jenis ini terbagi menjadi jenis bulu pendek dan panjang dengan warna yang cenderung kekuningan. Saat musim dingin, warna kekuningan bulu kelinci ini akan berubah menjadi lebih kelabu. Berdasarkan rasnya, hewan kelinci terbagi menjadi beberapa jenis, diantaranya yakni Angora, Lyon, American Chinchilla, Dutch, English Spot, Himalayan, dan sebagainya.
Khusus jenis kelinci Lyon sebenarnya merupakan hasil dari persilangan luar antara kelinci Anggora dengan ras yang lainnya. tetapi saat di kalangan peternak kelinci hias, hasil persilangan tersebut justru disebut sebagai Lyon atau Anggora jadi-jadian. Di Indonesia sendiri hanya ada satu jenis kelinci, yakni Kelinci Sumatera (Nesolagus netseherischlgel) yang merupakan satu satunya ras kelinci asli yang berasal dari Indonesia. Habitatnya adalah hutan pegunungan Sumatera. Panjang tubuhnya sudah mencapai 40 cm dengan warna bulunya yang kuning keabu-abuan.
Kelinci memiliki punggung melengkung dan ekor pendek. Ukuran kepalanya kecil, dengan daun telinga yang agak tegak ke atas. Namun, beberapa jenis dari kelinci ada yang memiliki telinga terjuntai ke bawah. Kelinci memiliki telinga yang panjang. Kelinci betina biasanya memiliki telinga lebih besar daripada kelinci jantan. Kelinci dapat mendengar bunyi dalam jarak 3 Kilometer. Telinga ini juga memiliki beragam kemampuan yang menakjubkan. Menariknya, telinga kelinci juga dapat diputar 270 derajat bergantung kebutuhan untuk membantu mendeteksi bahaya dari jarak yang sangat jauh. Selain itu, telinga kelinci juga berfungsi untuk pengaturan suhu (thermoregulasi). Telinga kelinci berisi banyak pembuluh darah menciptakan sebuah luas permukaan yang besar yang dapat memfasilitasi pertukaran panas. Jika kelinci merasa kedinginan, maka pembuluh darah di telinga mereka akan membesar menjadikan telinga kelinci hangat. Sebaliknya, jika kelinci kepanasan, maka pembuluh darah di telinga kelinci akan mengerut mengurangi panas yang ada di tubuh kelinci.
Demikian informasi mengenai hewan kelinci. Semoga bermanfaat!