Mengenal Fenomena Aurora
Fenomena aurora adalah fenomena alam berupa pendaran cahaya berwarna-warni di langit malam.
Aurora merupakan fenomena langit yang membuat banyak orang bingung hingga bertanya-tanta bagaimana fenomena aurora terjadi. Cahaya dari fenomena aurora layaknya menari-menari dengan warna yang indah dan kerap ditemukan pada di wilayah kutub. Terdapat dua jenis aurora, yakni aurora borealis dan aurora australis. Aurora borealis adalah aurora yang terjadi di Kutub Utara, sedangkan aurora australis adalah aurora yang terjadi di Kutub Selatan. Aurora borealis dan australis menampilkan warna-warni cahaya yang menari-nari dengan sangat mempesona.
Aurora adalah fenomena alam yang menyerupai pancaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer, yang terlihat di Kutub Utara atau Selatan. Tampilannya mirip lampu warna-warni biru, merah, kuning, hijau, dan oranye bergeser dengan lembut dan berubah bentuk seperti tirai yang bertiup lembut. Fenomena aurora juga dikenal dengan sebutan cahaya kutub. Dilansir dari Edukasi Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Fitri Nuraeni, Peneliti Pusat Sains Antariksa LAPAN, mengatakan bahwa warna-warni aurora disebabkan oleh komposisi atmosfer atas yang terdiri dari berbagai macam atom dan molekul seperti oksigen dan nitrogen. “Warna aurora yang sering muncul adalah hijau karena partikel Matahari pada umumnya bertumbukkan dengan atmosfer atas pada ketinggian 90 hingga 130 km, di mana terdapat konsentrasi oksigen yang tinggi sehingga akan membangkitkan aurora dengan gradasi warna hijau,” jelasnya.
Di sana, partikel berinteraksi dengan gas di atmosfer Bumi menghasilkan cahaya yang indah menari-nari di atas langit. Warna hijau yang kerap kali muncul pada aurora berasal dari oksigen. Kendati demikian, oksigen ini juga terkadang mengeluarkan cahaya berwarna merah. Sementara nitrogen akan menghasilkan sinar berwarna biru dan ungu pada aurora. Berbicara tentang aurora, di Bumi ada dua nama aurora yang sudah dikenal. Yang pertama adalah aurora Borealis. Fenomena ini umumnya terjadi di langit bagian Kutub Utara. Aurora Borealis terlihat dengan warna kemerah-merahan, umumnya terjadi antara bulan Maret dan April serta September dan Oktober.
Sementara aurora yang kedua bernama Australis. Sebaliknya dari Borealis, aurora Astralis terjadi di langit bagian Kutub Selatan. Aurora Australis cenderung jarang terlihat karena biasanya justru terlihat terang di daerah yang jarang penduduknya. Namun demikian, aurora Australis sering terlihat di Australia pada siklus 11 tahun aktivitas titik Matahari.
Dilansir dari National Geographic, aktivitas yang menciptakan aurora dimulai dari matahari. Matahari adalah bola gas super panas yang terdiri dari partikel bermuatan listrik yang disebut ion. Ion-ion yang terus mengalir dari permukaan matahari disebut angin matahari. Saat angin matahari mendekati Bumi, bertemu dengan medan magnet Bumi. Tanpa medan magnet yang melindungi planet ini, angin matahari akan menerbangkan atmosfer bumi yang rapuh, sebagian besar angin matahari terhalang oleh magnetosfer, dan ion-ion, yang dipaksa mengelilingi planet, terus bergerak lebih jauh ke dalam tata surya. Meskipun sebagian besar angin matahari terhalang oleh magnetosfer, beberapa ion terperangkap di daerah penahan berbentuk cincin di sekitar planet. Daerah ini, di wilayah atmosfer yang disebut ionosfer, berpusat di sekitar kutub geomagnetik bumi. Kutub geomagnetik menandai sumbu miring dari medan magnet bumi, terletak sekitar 1.300 kilometer (800 mil) dari kutub geografis, tetapi bergerak perlahan. Di ionosfer, ion angin matahari bertabrakan dengan atom oksigen dan nitrogen dari atmosfer bumi. Energi yang dilepaskan selama tumbukan ini menyebabkan lingkaran cahaya berwarna-warni di sekitar kutub, disebut aurora. Atau saat badai matahari menghampiri bumi, sebagian energi dan partikel kecil dapat bergerak menuruni garis medan magnet di kutub utara dan selatan menuju atmosfer bumi. Kemudian, partikel berinteraksi dengan gas di atmosfer bumi hingga menghasilkan tampilan cahaya yang indah di langit. Aurora paling aktif terjadi saat angin matahari paling kuat. Angin matahari biasanya cukup konstan, tetapi cuaca matahari-pemanasan dan pendinginan-dapat berubah setiap hari.
Nah itulah informasi mengenai aurora. Semoga bermanfaat!