Mengenal Planet Pluto
Pluto merupakan salah satu dari ratusan ribu asteroid es yang orbitnya mengelilingi Matahari lebih jauh dibanding Neptunus.
Pluto merupakan planet katai terbesar dan bermassa terbesar kedua di Tata Surya dan benda terbesar kesembilan dan bermassa terbesar kesepuluh yang mengorbit Matahari secara langsung. Pluto merupakan objek trans-Neptunus dengan volume terbesar dan massa yang sedikit lebih kecil daripada Eris, planet katai di piringan tersebar. Layaknya objek lain di sabuk Kuiper, Pluto terdiri dari batu dan es dan relatif kecil—kurang lebih seperenam massa Bulan dan sepertiga volume Bulan. Pluto memiliki orbit eksentris dan miring dengan jarak 30 sampai 49 satuan astronomi (4,4–7,3 miliar km) dari Matahari. Ini berarti ada saatnya Pluto lebih dekat ke Matahari daripada Neptunus; resonansi orbit yang stabil dengan Neptunus membuat kedua planet ini tidak bertabrakan. Pada tahun 2014, Pluto berjarak 32,6 sa dari Matahari. Cahaya Matahari butuh waktu 5,5 jam untuk mencapai Pluto pada jarak rata-ratanya (39,4 sa).
Pluto sejauh ini diketahui memiliki lima satelit: Charon (terbesar; diameternya separuh diameter Pluto), Styx, Nix, Kerberos, dan Hydra. Pluto merupakan benda langit yang memiliki bidang lintasan tidak sejajar. Dibanding planet lainnya, Pluto memiliki keunikan orbit yaitu sangat lonjong. Sehingga terlihat memiliki orbit yang ke luar melewati orbit Neptunus. Pastinya meskipun suatu kali Pluto melewati orbit Neptunus, Pluto tidak sekalipun akan menabrak planet Neptunus tersebut dikarenakan orbit yang dilewati oleh Pluto berada jauh dengan keberadaan planet Neptunus.
Para astronom mulai curiga karena pada nyatanya Pluto ukurannya jauh lebih kecil dibanding planet-planet lainnya. Ketika objek pada Sabuk Kuiper yang kedua ditemukan pada 1992, para astronom mengetahui bahwa Pluto bahkan lebih kecil daripada Bulan. Tapi karena Pluto telah lama dianggap sebagai planet, maka status planetnya tetap dipertahankan. Para astronom juga telah mengetahui selama beberapa dekade bahwa orbit Pluto sebenarnya melintasi orbit Neptunus. Tidak ada planet yang saling melintasi orbit satu sama lain, jadi mengapa orbit Pluto berbeda? Beberapa tahun kemudian para astronom kemudian menemukan ratusan objek-objek di Sabuk Kuiper lainnya. Pada 2005, astronom Mike Brown menemukan Eris, yang bahkan lebih besar dibanding Pluto.
Pada 2006, para astronom di International Astronomical Union bertemu dan melakukan pemungutan suara untuk memutuskan apakah Pluto dapat terus disebut planet kesembilan atau tidak. Banyak astronom sangat menyukai Pluto dan menganggap Pluto sebagai semacam saudara bayi di tata surya kita dan enggan untuk mengeluarkan Pluto dari klub planet. Tetapi banyak juga yang berpendapat bahwa Pluto seharusnya sudah disebut objek Sabuk Kuiper sejak awal dan tidak disebut sebagai sebuah planet. Pada akhirnya mereka mencapai sebuah keputusan. Pluto tidak lagi menjadi salah satu planet, dan sebagai gantinya ia disebut sebagai suatu bagian dari kategori baru yang disebut “planet kerdil”.
Nah itulah informasi mengenai planet pluto. Semoga bermanfaat!