Sungai Sumber Inspirasi
Sungai Lijiang disebut sebagai salah satu sungai yang terindah di dunia, bagaikan lukisan pemandangan yang indah.
Sebuah aliran sungai yang disebut-sebut sebagai yang terindah di Negeri Tirai Bambu itu, bahkan indahnya seperti di negeri dongeng. Saking indahnya, banyak penyair di China menjadi Sungai Li Jiang sebagai tempat untuk mencari sumber inspirasi. Selain air sungai, pemandangan utama di Li Jiang adalah deretan bukit karst serta pemandangan hijau yang berada di sekelilingnya. Sungai Li berasal dari Pegunungan Mao'er di Xing'an dan mengalir ke arah selatan melalui Guilin, Yangshuo dan Pingle. Di Pingle Sungai Li menyatu dengan dua aliran lainnya, dan terus mengalir ke selatan sebagai sungai Gui, yang jatuh ke dalam sungai Jiang Xi, yang merupakan anak sungai Pearl, di Wuzhou.
Hulu Sungai Li dihubungkan oleh kanal Lingqu kuno dengan Sungai Xiang, yang mengalir ke utara ke arah Sungai Yangtze, hal ini pada masa lalu membuat bagian sungau Li dan sungai Gui menjadi jalur air yang sangat penting yang menghubungkan Lembah Yangtze dengan delta sungai Pearl.
Sungai Li di Guilin sendiri memiliki panjang 83 km. Sebagai sungai besar, Li Jiang menjadi sumber beberapa kanal yang dialirkan ke pemukiman. Salah satu kanalnya adalah Linggu River. Kanal ini menjadi salah satu yang tertua di China, karena telah dibangun sejak 214 sebelum masehi. Pemerintah tahu betul akan pesona sungai satu ini. Sungai Li dijadikan obyek wisata yang bisa dijelajahi dengan perahu bambu tradisional atau kapal pesiar. Sembari berkeliling sungai, sejarah tentang sungai ini menjadi pendamping yang pas. Penemuan Li Jiang menjadi penemuan harta karun alam yang begitu dibanggakan China.
Alkisah sungai ini ditemukan oleh orang-orang primitif China sekitar 8.000 tahun yang lalu. Diiris oleh erosi dan cuaca, Li Jiang semakin mempesona dari waktu ke waktu. Muncullah masa di mana kerajaan-kerajaan berkuasa di China. Saat itu dinasti yang berkuasa adalah Qin dan dikepalai oleh Raja Qin Shi Huang. Sang Raja Qin mendengar tentang keindahan sungai ini. Sehingga dibangunlah kanal dengan nama Linggu River. Dari sinilah Guilin terbentuk. Dinasti berganti. Guilin semakin bersinar karena ditopang kekayaan alam. Pada masa dinasti Song dan Tang, kanal-kanal menjadi salah satu transportasi dalam mengantarkan makanan ke berbagai daerah di China. Ini mengapa Li Jiang menjadi bagian penting dalam sejarah dan budaya China. Ada beberapa tempat yang bisa dinikmati di Li Jiang. Sebut saja Reed flute cave, Elephant Trunk Hill, Seven Star Park, Linggu Canal, dan 20 Yuan Note.
Walaupun sudah terkenal sejak lama, Sungai Li tetap ditata secara berkala. Di beberapa ruas, pinggiran sungai sengaja dibeton, sementara di ruas lainnya dibiarkan seperti tepian pantai. Penataan Sungai Li memberi bukti bahwa China sangat siap memadukan kemajuan ekonomi dengan wisata. Selain menikmati keindahan panorama di sepanjang perjalanan, wisatawan juga bisa berinteraksi dengan penduduk lokal yang berjualan. Para pedagang akan mengaitkan sampannya di samping kapal yang pelan melaju sambil menawarkan barang dagangannya. Para pedagang ini umumnya menjual buah-buahan atau sayuran segar yang baru saja dipetik.
Tarif naik kapal penjelajah Sungai Li 500 yuan atau sekitar Rp 750.000 per orang. Pada akhir November 2012, tempat wisata ini ramai dikunjungi wisatawan lokal dan wisatawan asing dari Asia, Eropa, Amerika Serikat, dan Amerika Latin. Keseriusan China menggarap sektor wisata juga terlihat di dermaga Yangshuo, tempat penjelajahan berakhir. Di atas dermaga, dibangun kawasan penjualan suvenir sepanjang sekitar 1 kilometer memanjang hingga pintu keluar. Tempat penjualan berbagai jenis suvenir ini nyaman karena dilengkapi dengan atap permanen yang menghindarkan wisatawan dari hujan atau panas matahari. Di luar kompleks dermaga Yangshuo juga masih berderet toko cendera mata dan kios makanan. Harga barang-barangnya lebih murah dibandingkan dengan barang yang sama yang dijual di sekitar dermaga.
Demikian informasi mengenai sungai lijiang. Semoga bermanfaat!