Tentang Burung Kolibri
Burung Kolibri, sangat disukai oleh orang-orang yang menyukai makhluk saku lucu ini.
Semua orang tahu tentang burung kolibri dari buku.
Terdapat 338 spesies burung kolibri yang ditemukan di Amerika Latin. Sebagian besar spesies ini tersebar di daerah tropis dan subtropis di Amerika Tengah dan Selatan, dan beberapa spesies hidup di daerah beriklim sedang.
Burung kolibri terutama memakan nektar, tetapi seperti burung lainnya, mereka juga memangsa serangga kecil.
Pada tahun 2004, ahli burung Jerman Gerald Mayr menemukan fosil burung kolibri berumur 30 juta tahun
di Baden-Württemberg, Jerman. Mengubah anggapan lama bahwa burung kolibri adalah burung asli Amerika. Ini juga merupakan langkah penting dalam studi evolusi burung kolibri. Fosil burung kolibri ini disimpan di sebuah museum
di Stuttgart, Jerman. Berbeda dengan vertebrata besar lainnya, burung kolibri tidak meninggalkan banyak fosil.
Sebelumnya, para ilmuwan telah menemukan fosil burung kolibri di lapisan tanah di Brazil dan Bahama. Fosil tersebut terbentuk pada masa geologi Pleistosen, sekitar 2,6 juta hingga 10.000 tahun yang lalu. Fosil burung kolibri yang baru tidak terlalu lengkap, dan ia menunjukkan beberapa ciri yang lebih mirip burung walet daripada burung kolibri modern. Ditambah dengan konsep yang menyesatkan bahwa burung kolibri selalu dianggap unik di benua Amerika, akhirnya dipastikan kembali bahwa ini adalah fosil burung kolibri awal setelah pengamatan dan penelitian lebih cermat, dan diberi nama
“burung kolibri Eropa”.
Nenek moyang burung kolibri modern semuanya tiba di Amerika Selatan sekitar 22 juta tahun lalu. Amerika Selatan menyediakan kondisi yang sangat baik bagi evolusi burung kolibri yang eksplosif, terutama di Andes. Misalnya, di daerah dataran tinggi yang dingin, jumlah serangga penyerbuk relatif sedikit, sehingga memberikan ruang bagi burung kolibri untuk bertahan hidup dan berkembang.
Pemanfaatan relung ekologi yang baik oleh burung kolibri juga tercermin dalam adaptasi mereka terhadap lembah terpencil dan lereng bukit curam dengan iklim yang berubah dengan cepat. Selain itu, Pegunungan Andes juga menjadi habitat bagi burung kolibri. Burung kolibri telah berevolusi menjadi sembilan spesies berbeda termasuk burung kolibri Amerika Selatan. Beberapa spesies burung kolibri kemudian kembali masuk ke Amerika Utara untuk mencari habitat.
Sekitar 5 juta tahun yang lalu, burung kolibri memasuki Laut Karibia sebanyak enam kali. Proses evolusi burung kolibri ini cukup menarik dan terkesan sempurna. Namun, seiring berkembangnya teknologi genetika, para ilmuwan mengurutkan genom burung dan menemukan bahwa burung umumnya tidak memiliki gen pengkode reseptor rasa manis yang dibutuhkan vertebrata untuk merasakan rasa manis. Burung tidak memiliki urutan gen yang mengkode T1R2 dalam genomnya dan tidak merasakan rasa manis.
Namun bagaimana burung kolibri, burung yang makanan utamanya nektar, mencari makan tanpa reseptor manis?
Para ilmuwan melakukan percobaan preferensi seleksi pada burung kolibri dengan larutan sukrosa dan air murni, dan hasilnya membuktikan bahwa burung kolibri lebih menyukai larutan sukrosa. Hal ini menunjukkan bahwa burung kolibri mampu merasakan “manis”.