Harimau Putih Bengal
Harimau putih Bengal adalah salah satu hewan yang dilindungi di seluruh dunia dan dianggap sebagai aset nasional India.
Istilah "harimau putih" umumnya mengacu pada harimau putih Bengal, karena hanya harimau Bengal yang tercatat memiliki warna putih.
Namun, bulu harimau putih Bengal tidak disebabkan oleh albinisme. Albinisme biasanya ditandai dengan bulu putih dan mata berwarna pink, sedangkan mata harimau putih Bengal berwarna biru terang. Penampilan harimau putih Bengal disebabkan oleh sepasang mutasi gen resesif dalam harimau Bengal, yang kebetulan menjadi gen untuk bulu putih. Teori yang diterima secara umum mengenai munculnya varian putih pada harimau Bengal adalah bahwa saat zaman es berlangsung, warna mantel putih memberikan keunggulan adaptif.
Ketika zaman es berakhir dan periode antarglacial dimulai, warna putih menjadi lebih umum, dan gen untuk rambut putih secara bertahap berubah dari dominan menjadi resesif, dengan yang resesif bertahan dari seleksi alam. Harimau putih Bengal pertama kali tercatat pada tahun 1820, ketika satu ekor ditangkap dan dikirim ke London karena keberadaannya yang langka. Meskipun banyak laporan tentang penemuan harimau putih setelah itu, kebanyakan dari mereka terlihat di habitat alami dan meninggalkan sedikit bukti.
Baru pada tahun 1915, seorang pria bernama Gulab Singh menemukan harimau putih muda saat berburu di hutan di Bihar, India. Setelah penemuan ini, harimau putih hampir punah dari habitat alaminya. Baru pada tahun 1951, putra Gulab Singh menemukan anak harimau putih berusia 9 bulan, yang kemudian diberi nama "Mohan". Sejak saat itu, kecuali satu harimau putih yang ditembak di alam liar pada tahun 1958, tidak ada lagi harimau putih yang terlihat di habitat alaminya. Hal ini disebabkan oleh kejadian yang sangat langka, dengan peluang kurang dari 1 dari 10.000, dan mudah terlihat oleh mangsanya, membuat tingkat keberhasilan berburunya sangat rendah.
Alasan orang menentang persilangan dalam harimau putih Bengal adalah karena dapat menyebabkan kelainan bawaan dan masalah kesehatan lainnya. Pada abad ke-20, untuk menjaga gen harimau putih tetap hidup, orang mulai membiarkan Mohan berkembang biak dengan harimau Bengal betina. Namun, harimau Bengal betina melahirkan anak yang semuanya berwarna normal. Jadi, orang mulai membiarkan keturunan betina Mohan dikawinkan kembali dengan Mohan, yang menghasilkan harimau putih. Persilangan kembali ini adalah jenis persilangan dalam dan dapat menyebabkan masalah kesehatan pada keturunan.
Jenis pembiakan selektif untuk hewan peliharaan ini tidak disetujui oleh banyak orang. Harimau putih adalah varian yang muncul melalui mutasi gen dalam lingkungan alam mereka, tetapi lingkungan tempat mereka hidup dan kebiasaan mereka membuat mereka rentan terhadap kepunahan di habitat alaminya. Populasi harimau Bengal, yang dahulu berkembang dengan jumlah yang besar, telah mengalami penurunan menjadi sekitar 2.000 individu di habitat alaminya. Untuk menanggapi situasi kritis ini, pemerintah Bangladesh dan India telah mengambil langkah proaktif dengan membentuk jaringan cagar alam dan meluncurkan inisiatif pelestarian satwa liar.
Upaya ini bertujuan untuk melindungi sisa-sisa harimau Bengal dan memberikan lingkungan yang aman bagi mereka untuk hidup, berkembang biak, dan, semoga, bertambah jumlahnya.