Proses Bulan Sabit
Bulan mengorbit di bumi dan bumi mengorbit di matahari. Bulan yang berputar mengelilingi bumi sering terlihat berbeda setiap malamnya.
Bulan merupakan benda langit yang tampak dari bumi dan memancarkan sinar sehingga tampil dengan berbagai macam bentuk yang menarik. Jika diteliti dengan menggunakan mata telanjang, tampak bulan memiliki bagian yang gelap dan terang. Bagian gelap pada bulan merupakan bagian yang tidak pernah terkena sinar matahari. Sedangkan bagian yang terang merupakan bagian bulan yang tidak sepenuhnya terkena pancaran sinar matahari. Bulan memiliki bentuk bulat seperti bumi dan memiliki ukuran atau volume 80 kali lebih kecil dari bumi. Diameternya sepanjang 3.476 km. Jarak antara bulan dan bumi bisa dikatakan sangat dekat, yaitu rata-rata sepanjang 384.400 km. Bulan merupakan satelit bumi yang memancarkan sinar di malam hari akibat pantulan sinar matahari ke bumi.
Bulan sabit adalah sebutan bagi bulan yang memiliki bentuk yang sangat kecil, hanya segaris melengkung saja sehingga membentuk seperti sabit. Bulan sabit menandakan adanya bulan baru atau pergantian bulan, namun juga menandakan bahwa bulan akan selesai . Bulan sabit dalam Bahasa Arab disebut juga “Hilal” yang digunakan masyarakat untuk menandai awal bulan. Mengapa dinamakan bulan sabut? Karena bentuknya yang menyerupai sabit, yaitu sejenis senjata tradisional yang melengkung , yang mengambil bagian pinggir dari suatu lingkaran.
Bulan sabit merupakan salah satu bagian dari fase bulan. Fase- fase bulan ini selalu berganti- ganti karena menyerupai sebuah siklus. Lalu, kapan kita bisa melihat bulan sabit? Kita bisa melihat kemunculan bulan sabit ketika awal bulan. Setelah bulan baru yang mungkin tidak terlihat bagi mata kita, kita bisa melihat keberadaan bulan sabit. Bulan sabit bisa membesar seiring dengan berjalannya waktu. Bulan bisa terlihat oleh mata manusia karena mendapatkan cahaya dari sinar matahari. Bentuk- bentuk bulan yang berbeda- beda ini karena pencahayaan sinar matahari mengenai salah satu bagian dari bulan. Bentuk bulan sebenarnya adalah bulat seperti Bumi. Namun bisa terlihat seperti berbentuk berbeda- beda.
Terjadinya bulan sabit diawali dengan bulan baru terlebih dahulu. Kita tahu bahwasannya bulan memiliki gerakan revolusi yaitu mengelilingi bumi. Satu kali revolusi menandakan satu bulan. Dengan demikian ketika bulan baru maka menandakan telah terjadi pergantian bulan. Nah bulan baru ini masih terlihat sangat muda sehingga sangat samar untuk dilihat dengan mata telanjang dan justru seolah tidak ada. Hal ini karana cahaya matahari yang mengenai bulan tidak seberapa banyak.Pergerakan bulan seiring berjalannya waktu membuat sinar matahari mengenai lebih banyak bagian dari bulan. Di fase ini maka bulan sudah terlihat menyabit dengan sempurna. Bulan tampak dari bumi sabagai lengkungan yang menampakkan sis luar dari setengah lingkaran.
Nah itulah beberapa proses terjadinya bulan sabit. Semoga bermanfaat!