Jenis-Jenis Durian
Durian dikenal dengan sebutan raja buah yang sangat terkenal di Asia Tenggara. Banyak orang suka menyantap durian karena rasanya yang nikmat dan wanginya yang khas hingga membuat ketagihan.
Buah yang memiliki duri dan berwarna hijau ini tumbuh di beberapa negara seperti Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Bahkan, setiap daerah memiliki jenis serta nama durian masing-masing, seperti durian montong dari Medan Sumatera Utara, atau durian musang king dari Malaysia.
Durian memang memiliki aroma yang menyengat. Namun, ternyata durian memiliki nutrisi yang tinggi jika dibandingkan dengan nutrisi buah-buahan yang lain.
Dilansir dari Healthline, durian termasuk ke dalam golongan buah yang kaya akan serat, vitamin B, vitamin C, dan nutrisi lain seperti karotenoid, polifenol, flavonoid, dan anthocyanin yang berfungsi sebagai antioksidan.
Ini dia mengenai jenis-jenis durian yang bisa kamu coba selengkapnya!
1. Durian montong
Bahas soal jenis durian yang paling enak di Indonesia, varietas satu ini wajib disebut. Durian montong merupakan varietas durian unggulan di Indonesia yang jadi favorit bagi banyak orang.
Awalnya durian montong berasal dari Thailand, namun kini telah lama dibudidayakan di Indonesia. Keunikan durian montong terletak pada ukuran daging buah yang lebih besar dibandingkan kebanyakan varietas durian lainnya.
Daging durian montong mayoritas berwarna kuning cerah, namun ada juga yang kuning pucat. Karena legit dan berukuran jumbo, tidak heran kalau durian montong dibanderol dengan harga yang lebih mahal dibanding lainnya.
2. Durian musang king
Jenis durian unggulan yang cepat berbuah berikutnya ialah musang king. Ini merupakan jenis durian asal Malaysia yang banyak diminati di Indonesia. Memiliki ciri khas, bijinya bentuk pipih dan daging buah yang tebal. Sehingga memberi kepuasan tersendiri bagi pecinta durian.
Rasa durian musang king pun legit dan manis, meski ada sedikit sensasi pahit. Buahnya akan masak sempurna dengan cara diperam sekitar 2-4 hari. Uniknya lagi, daging durian musang king memiliki warna oranye mirip kunyit.
Harganya pun tergolong mahal, untuk ukuran buah yang rata-rata 2 hingga 3 killogram, serta diameter rata-rata 20 cm.
3. Durian matahari
Durian matahari merupakan durian lokal yang berasal dari Banten. Disebut matahari karena daging buahnya kuning tua mirip seperti warna cahaya matahari.
Selain itu, keunggulan jenis durian ini ialah daging buahnya tebal, aromanya tidak terlalu tajam, dan biji buahnya kecil. Sehingga memuaskan para pecinta durian ketika menyantapnya.
Durian matahari tumbuh subur di dataran rendah dengan kebutuhan cahaya matahari tinggi.
Masa produktifnya sekitar 4-5 tahun terhitung dari masa penanaman. Ukuran buahnya sekitar 2-3,5 kg/buah.
4. Durian bawor
Jika kamu ingin membeli durian montong, coba perhatikan baik-baik karakteristiknya. Bisa saja penjual akan memberikan durian dengan jenis lain jika tidak teliti. Biasanya penjual akan mengganti dengan durian jenis Bawor.
Durian Bawor memiliki kemiripan dengan durian montong. Harganya tak jauh beda dengan durian montong. Buah durian montong memiliki rasa manis. Buahnya relatif tebal dengan biji yang kecil.
5. Durian bokor
Satu lagi varietas durian lokal paling enak adalah durian bokor. Durian asal Majalengka ini memiliki ciri khas kulit yang berwarna hijau, dengan bentuk buah hampir bulat sempurna.
Saat dibelah, kalian akan menemukan daging durian yang padat dan tampak penuh. Secara tekstur, daging buahnya terasa lembut di mulut dan hanya memiliki sedikit serat.
Kalau kalian penyuka aroma durian yang harum, durian bokor pasti jadi favorit. Pasalnya, dibandingkan jenis durian lain, durian bokor jauh lebih aromatik.
6. Durian petruk
Jenis durian unggul yang cepat berbuah berikutnya ialah durian petruk asal Jepara, Jawa Tengah. Durian yang satu ini sangat cocok ditanam di daerah dataran rendah. Kelebihan yang ditawarkan durian petruk, yaitu rasanya yang legit, lezat, manis dan sedikit pahit.
Selain itu, produktivitas pohonnya relatif tinggi, hampir sebanding dengan durian musang king. Namun diperlukan perawatan ekstra, karena lemah terhadap penyakit dan hama.