Habitat Penguin Kaisar
Penguin kaisar yang mempunyai nama latin Aptenodytes forsteri, termasuk jenis yang terbesar di antara famili penguin.
Penguin kaisar dideskripsikan pada tahun 1844 oleh zoolog Inggris George Robert Gray. Namun ciri yang paling terlihat untuk membedakan penguin kaisar dengan jenis penguin lain adalah garis kuning samar pada bagian lehernya. Berbeda dengan penguin raja, di mana garis kuning pada leher penguin ini lebih mencolok dan membentuk lengkungan tegas di lehernya daripada Penguin kaisar.
Ahli dari Argentine Antarctic Institute (IAA) memperingatkan, bahwa penguin kaisar (Aptenodytes forsteri) yang hidup di laut dingin Antartika mengalami ancaman kepunahan. Hal itu disebabkan karena perubahan iklim, yang berisiko membuat populasi spesies penguin kaisar punah dalam kurun waktu 30 hingga 40 tahun ke depan. Dijelaskan ahli biologi di IAA, Marcela Libertelli perubahan iklim akan membuat air laut yang membeku jadi mencair sebelum waktunya.
Populasi Penguin kaisar hanya terdapat di Benua Antartika - kutub selatan bumi, merupakan daerah terdingin di belahan dunia paling selatan dengan suhu terendah mencapai -73° celcius. Mereka bersarang di sepanjang wilayah tepi pantai benua Antartika. Penguin kaisar dapat bertahan hidup di suhu dingin tersebut karena lapisan lemak setebal 2–3 cm pada tubuhnya berguna untuk menyimpan panas dan memisahkan udara dingin dari luar.
Periode masa kawin pada penguin kaisar terjadi sepanjang tahun pada bulan Juni-Agustus. Penguin jantan dewasa akan mengepak-kepakan sayap untuk menarik perhatian betinanya, kemudian ketika mereka sudah menemukan satu pasangan yang tepat keduanya akan membuat ikatan dengan cara saling menepukan sayap di bagian belakang leher. Penguin adalah spesies burung yang setia pada satu pasangan.
Untuk bertahan hidup dalam suhu yang sangat dingin, hewan ini memiliki adaptasi khusus. Mereka memiliki lemak dan bulu-bulu yang berfungsi untuk melindungi mereka dari angin dingin. Mereka juga berkumpul dalam kelompok besar untuk menjaga diri satu sama lain dan membuat tubuh mereka tetap hangat.
Terdapat 40 koloni pertangkaran di sekitar Antartika, dan dalam satu koloni tersebut masing-masing berjumlah hingga 10.000 ekor Penguin Kaisar dewasa. Koloni ini akan terus bersama-sama dan saling menghangatkan satu sama lain dengan cara berdiri saling berimpitan, terutama ketika penguin jantan sedang mengerami telur. Pada bulan Januari-Februari, penguin akan bermigrasi ke arah selatan bumi untuk mencari makanan.
Bayi penguin tidak pernah diajarkan cara berenang, menyelam ataupun berburu oleh orangtuanya. Secara otomatis, penguin akan beradaptasi dengan sendirinya untuk bertahan hidup. Jika mereka lelah berjalan, penguin-penguin akan meluncur di atas es menggunakan bagian dadanya.
Populasi penguin kaisar bergantung pada jumlah ikan yang ada di laut, jika penangkapan ikan oleh manusia terus dilakukan secara besar-besaran maka populasi penguin pun dapat berkurang jumlahnya. Secara umum penguin tidak memiliki banyak musuh, singa laut adalah musuh utama mereka. Akan tetapi dengan kelincahan mereka di dalam air, penguin dapat dengan mudah menghindarinya.
Demikian informasi mengenai habitat penguin kaisar. Semoga bermanfaat!