Burung Kirik-Kirik Senja
Kirik-kirik senja (bahasa Latin = Merops leschenaulti) atau chestnut-headed bee-eater adalah spesies burung dari keluarga Meropidae, dari genus Merops.
Burung ini merupakan jenis burung pemakan lebah, capung, kupu, kumbang yang memiliki habitat di merata di berbagai tempat, tempat terbuka atau pepohonan, tersebar sampai ketinggian 1.200 m dpl.
Ketika ditanyakan tentang burung Kirik-Kirik Senja mungkin hanya sedikit dari kita yang pernah melihatnya di alam bebas. Hal ini terasa wajar sebab jenis burung Kirik-Kirik Senja memang bukan termasuk jenis burung kicauan yang sering dipelihara ataupun diikutkan dalam perlombaan. Walaupun demikian, jenis burung Kirik-Kirik ini juga mempunyai suara kicauan yang tak kalah merdu dibanding jenis burung ocehan lainnya.
Ciri-ciri kirik-kirik senja
Spesies ini dapat kita tandai dari ukuran tubuhnya yang kecil, yakin berkisar 20 cm. Warna bulunya cokelat dan hijau tua, tapi dihiasi corak berwarna biru di atas ekornya.
Mahkota, tengkuk dan “mantel” burung ini berwarna kecokelatan. Sayap dan ekor berwarna hijau, sedangkan kerongkongannya berwarna kuning dibatasi oleh warna cokelat berangan.
Jika diperhatikan, bagian ekor spesies ini cukup mirip dengan ekor srigunting. Bentuknya ramping dan lebar ke bawah, ukurannya bahkan nyaris menyamai ukuran sayap.
Pada dada bagian atas terdapat garis hitam dengan ukuran kecil. Perutnya berwarna hijau pucat dengan bulu sayap bawah berwarna jingga, yang akan terlihat ketika sedang terbang.
Setrip mata kirik-kirik senja berwarna hitam, sedangkan irisnya bercorak cokelat kemerahan. Hewan ini memiliki paruh runcing berwarna kehitaman dan kaki kecil berwarna cokelat tua.
Makanan
Makanan utama dari Kirik-kirik Senja adalah dari kelompok serangga seperti lebah, capung, kupu, kumbang. Sebelum memangsa, Kirik-kirik senja akan terbang menyapu serangga yang kemudian akan dibawa kembali ke tenggeran.
Di situ serangga akan dibanting ke benda keras untuk dipecahkan dan dilunakkan sebelum dimakan.
Habitat
Tidak cuma Indonesia dan Malaysia, spesies ini menyebar sampai ke Sri Lanka, Nepal dan Tiongkok, tepatnya di wilayah berketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut.
Area hutan terbuka atau sekunder merupakan habitat burung ini. Berbeda dengan burung pengicau lainnya, sarang kirik-kirik senja tidak terbuat dari akar pohon. Letaknya pun tidak berada di tajuk hutan, tapi di dalam lubang yang berbentuk terowongan.
Suara
Bunyi kicauan dari burung yang dalam bahasa inggris dipanggil dengan nama Chestnut-headed Bee-eater ini terdengar cukup nyaring dengan volume yang cukup tinggi. Suara kicauannya bertempo cukup rapat dengan volume yang dinaikkan secara perlahan. Nada kicauannya terdengar seperti “kri...kri...wiitt...wiit...witt” yang dibunyikan secara terus menerus. Tapi biasanya burung Kirik-Kirik Senja ini hendak berkicau dilakukan saat terbang bersama kawanannya.
Pengembangbiakkan
Waktu pengembangbiakkan M.leschenaultia berlangsung mulai dari bulan Juli, September dan Oktober. Saat itu terjadi, mereka akan kembali ke sarangnya untuk kawin dan bertelur.
Kirik-kirik senja mampu menghasilkan telur sebanyak 3-4 butir dalam sekali berbiak. Telur-telur ini berwarna keputih-putihan, tugas pengeramannya dilimpahkan kepada induk betina.
Tips merawat burung kirik–kirik senja
Perawatan hariannya terbilang mudah hampir mirip dengan burung kicau lainnya. Kalian emmulainya dengan pengembunan untuk mendapatkan manfaat dari kesehatan organ pernafasannya
Sehingga dia mampu mengeluarkan kicauannya yang merdu serta meningkatkan volume suaranya dan lebih rajin lagi berkicau karena secara langsung dapat berinteraksi dengan burung lain.
Selanjutnya mandikan dia secara rutin dipagi hari dengan menggunakan semprotan lalu berikan makanan dan minuman pokok berupa voer dan selingi dengan EF berupa jangkrik dan kroto. Setelah itu, jemur kurang lebih 1-2 jam hingga kering untuk hasil yang maksimal.