Mengenal Singa Asia
Singa asia dikenal sebagai singa india atau singa persia adalah subspesies singa yang hidup di negara bagian India.
Singa Asia (Panthera leo persica) adalah spesies kucing besar. Singa ini adalah predator, sangat mirip dengan singa Afrika baik dari segi penampilan maupun ukurannya. Namun mereka sedikit lebih kecil dibandingkan dengan saudara mereka di Afrika. Perbedaan penting lainnya adalah adanya jumbai di ujung ekor mereka serta rambut di siku mereka lebih panjang daripada singa Afrika.
Singa Asia (Panthera leo persica) adalah subspesies dari singa yang hanya bertahan hingga saat ini di India dan oleh karena itu ia juga memiliki julukan sebagai singa India. Singa Asia pernah berkisar dari Mediterania ke India, meliputi sebagian besar Asia Barat Daya di mana ia juga dikenal sebagai Singa Persia. Populasi liar singa Asia saat ini terdiri dari sekitar 350 individu terbatas pada Hutan Gir di negara bagian Gujarat, India, dan berada di bawah perlindungan pribadi penguasa negara kecil. Habitat singa Asia termasuk hutan kering tropis, padang rumput tropis, gurun dan semi-gurun.
Singa asia pertama dijelaskan oleh zoologi Austria, Johann N. Meyer dalam trinomen Felis leo persicus. Singa asia adalah salah satu dari lima spesies kucing besar yang ditemukan di India, bersama dengan harimau Benggala, macan tutul India, macan tutul salju, dan macan dahan. Sejak tahun 2010, populasi singa di Taman Nasional Hutan Gir telah meningkat terus. Pada bulan Mei 2015, sensus singa asia ke-14 dilakukan di atas wilayah dengan luas sekitar 20.000 km2 (7.700 sq mi); populasi singa diperkirakan 523 ekor, yang terdiri dari 109 jantan dewasa, 201 betina dewasa, dan 213 anak singa. Habitat sebelumnya dari singa asia mencakup Eropa tenggara, Basin Laut Hitam, Kaukasus, Persia, Kanaan, Mesopotamia, Baluchistan, dari Sindhu di barat sampai Benggala di timur, dan dari Rampur dan Rohilkund di utara sampai Nerbudda di selatan. Singa asia berbeda dari singa Afrika dengan auditory bulla (kapsul tulang yang mengelilingi bagian tengah dan dalam telinga00 yang kurang menggembung, ekor yang lebih besar, dan bulu tengkuk yang kurang mengembang.
Singa Asia adalah hewan yang suka bergaul dan komunikatif. Singa-singa ini berkumpul dalam unit sosial kecil yang disebut pride. Pride dapat berisi hanya dua ekor betina dewasa, sedangkan singa Afrika bisa berisi 4-6 ekor betina dewasa. Unit singa betina Asia terbesar yang pernah dicatat hanya terdiri atas 5 ekor betina. Namun singa jantan tidak bersosialisasi seperti betina. Mereka bergabung dengan kawanan terutama untuk kawin dan perburuan besar. Meskipun berburu membutuhkan kerja sama, pejantan dewasa cenderung tidak ambil bagian di dalamnya. Di daerah dengan sedikit vegetasi, singa berburu di malam hari, sementara di daerah dengan vegetasi lebat mereka bisa berburu di siang hari. Singa-singa ini relatif pasif di sebagian besar hari: mereka dapat beristirahat dan tidur selama 20 jam per hari.
Dibandingkan dengan sepupu Afrika mereka, singa Asia memiliki bulu yang lebih berbulu, dengan rumbai yang lebih panjang di ujung ekor dan jumbai rambut yang lebih panjang di siku. Ciri fisik yang paling mencolok ditemukan pada semua singa Asia, tetapi jarang pada singa Afrika, adalah lipatan kulit memanjang di sepanjang perut mereka. Surai singa Asia umumnya lebih pendek daripada singa Afrika, sehingga telinganya selalu terlihat. Singa Asia, secara umum, sedikit lebih kecil dari singa Afrika. Singa Asia jantan berukuran panjang 1,7 – 2,5 meter dan berat 150 – 250 kilogram, sedangkan singa Asia betina berukuran panjang 1,4 – 1,75 meter dan berat 120 – 182 kilogram. Ekor singa Asia rata-rata memiliki panjang sekitar 70 – 105 sentimeter. Seperti semua kucing, singa Asia dilengkapi dengan cakar kuat yang dapat ditarik dan gigi taring panjang yang tajam yang digunakan untuk menyeret mangsanya ke tanah.
Demikian informasi mengenai singa asia. Semoga bermanfaat!