Markisa
Buah markisa adalah buah ajaib, saat buah sudah matang.
Kulit luar buah markisa yang dibelah akan mengeluarkan aroma yang kuat dari berbagai buah.
Sehingga sulit membedakan aroma buah yang mirip. Tampaknya ada sedikit rasa mangga, nanas, dan lemon, baunya sangat nikmat. Namun, saat Anda pertama kali mulai mengonsumsi buah markisa, mungkin agak sulit untuk mencobanya. Sesendok kecil saja yang dimasukkan ke dalam mulut sudah menimbulkan rasa asam yang membuat alis Anda berkerut, dan Anda tidak berani menggigitnya lagi. Mengapa buah markisa berbau harum tetapi rasanya asam?
Kaya Vitamin C
Orang yang pernah mengonsumsi tablet vitamin C mungkin tahu bahwa memasukkannya ke dalam mulut bisa terasa sedikit asam. Buah markisa mengandung sepuluh kali lipat vitamin C yang ditemukan dalam apel, sehingga membuatnya mendapat gelar ‘raja buah vitamin C yang menjelaskan rasa asamnya yang kuat dibandingkan buah-buahan lainnya.
Buah markisa kaya akan nutrisi, mengandung banyak serat, 17 asam amino esensial, vitamin A dan vitamin B, protein, asam folat, kalsium, kalium, fosfor, zat besi, dan zat lainnya. Oleh karena itu, banyak orang yang suka memakannya meskipun rasanya asam.
Beberapa penjual di pasar mempromosikan buah markisa dengan tulisan “manis murni” di depannya untuk menonjolkan keunikannya, atau berusaha keras untuk menyombongkan bahwa buah markisa yang mereka jual telah diperbaiki dan diimpor sebagai jenis “manis murni”, yang mana sangat tidak dapat diandalkan.
Apakah buah markisa benar-benar manis?
Sebenarnya ada buah markisa yang dianggap “manis” yaitu buah markisa emas. Manisnya bisa mencapai 20 derajat, tidak perlu tambahan madu, dan bisa dimakan langsung setelah dipotong, hampir manis murni. Dibandingkan markisa biasa, kandungan sarinya 15-25% lebih tinggi, aroma lebih pekat, rasa manis tanpa asam, dan manisnya lima kali lipat markisa ungu.
Jika ingin rasa markisa ungu atau merah tidak terlalu asam, ada caranya. Umumnya setelah buah dipetik disimpan
di tempat yang berventilasi dan kering selama beberapa hari hingga kulitnya sedikit berkerut. Pada titik ini, rasa manis pada daging akan meningkat, keasaman akan menurun, dan aromanya akan menjadi lebih kuat sehingga tidak terlalu asam saat dimakan. Jika ingin menambah rasa manisnya, bisa juga dimakan dengan madu agar menambah rasa.
Cara memilih buah markisa yang tepat
1. Lihatlah kulitnya
Buah markisa segar harus memiliki kulit luar yang montok dan halus dengan tampilan mengkilap dan tidak ada bintik atau cekungan. Selain itu, warnanya harus kuning cerah atau ungu, menandakan kesegaran.
2. Sentuh
Buah markisa segar harus keras, bukan lunak. Jika Anda mencubitnya perlahan dan merasakan kerasnya buah tersebut, berarti buah markisa tersebut segar dan enak.
3. Mencium
Buah markisa segar seharusnya memiliki aroma yang samar. Jika Anda tidak bisa mencium bau apa pun, mungkin buah markisanya sudah tidak segar
Dalam dunia buah markisa, rasa asam dan manis saling terkait, nutrisi dan kelezatan hidup berdampingan. Baik menjelajahi rasa manis buah segar atau mengejar keasaman vitamin C yang menyegarkan, orang akan ketagihan dengan pesona buah ajaib ini. Mari kita nikmati manisnya hidup dalam keharuman buah markisa!