Roti Klasik
Roti dibuat menggunakan tepung unik dan bahan-bahan terkait dari setiap negara dan wilayah.
Secara bertahap menjadi klasik, dikembangkan atau diinovasi oleh pembuat roti di seluruh dunia.
Namun meski begitu, kita tetap perlu mengetahui asal muasal sebenarnya dari jenis roti klasik ini, sehingga kita dapat membuat rasa roti yang lebih autentik dengan lebih baik atau mengembangkan lebih banyak makanan penutup berdasarkan karakteristik yang relevan.
1. Kaisersemmel
Kaiser berarti kaisar dalam bahasa Jerman, dan bentuk kincir angin melambangkan kaisar. Kaisersemmel adalah roti kecil yang dibuat oleh penduduk berbahasa Jerman yang berpusat di Austria dan Jerman bagian selatan.
Dulu pola kincir angin di permukaan Kaisersemmel dibuat dengan tangan saat dibentuk, namun kini menggunakan mesin emboss khusus. Saat dipanggang, biji poppy ditempelkan di permukaan roti, dan biji wijen kemudian dipanggang. Jika Anda berwisata ke Wina, Anda pasti akan melihat roti jenis ini di sarapan hotel.
2. Pain brie
Pain brie adalah roti yang terkenal di wilayah Normandia di Prancis, tetapi juga populer di wilayah Bordeaux di Prancis dan Venesia di Italia. Selain itu, sering terlihat di Spanyol dan Gurun Sahara bagian utara di Afrika.
Roti jenis ini memiliki ciri kulit terbakar yang keras, gelembung udara yang lebih sedikit, serta kelembapan pada roti yang sulit keluar. Pain brie rasanya sangat kuat jika dimakan langsung, diiris tipis-tipis, dan dipanggang, rotinya akan sangat renyah, dan sangat cocok untuk roti sarapan. Karena Pain Brie yang dipegang dengan baik, Pain Brie dulunya merupakan barang yang wajib dimiliki oleh para pelaut di laut.
3. Pain complet
Complet artinya lengkap, dan Pain complet diterjemahkan sebagai “roti lengkap”, namun sebenarnya mengacu pada roti yang terbuat dari tepung terigu utuh yang dicampur dengan dedak gandum dan kuman. Tepung gandum utuh kaya akan vitamin dan mineral, sehingga roti yang terbuat dari tepung gandum utuh mempunyai nilai gizi yang tinggi, namun kekurangannya adalah kemampuan pengerjaan yang buruk, ukurannya yang kecil, dan rasa yang berat.
4. Pain de Campagne
Pain de Campagne adalah sejenis baguette, roti berukuran besar yang terbuat dari gandum kurang halus dan tepung gandum hitam, cocok untuk disajikan dengan sup. Roti jenis ini dibuat di pinggiran kota Paris, namun sangat populer
di Paris. Tampilan dan rasanya yang sederhana membuat masyarakat Paris kangen dengan kampung halamannya, sehingga diberi nama Pain de Campagne.
Bentuk Pain de Campagne sebagian besar bulat atau oval, dan umum berbentuk bunga aster dan mahkota. Pain de Campagne yang dibuat dengan ragi buatan sendiri ditandai dengan kulit terbakar yang tebal, gelembung internal yang berantakan, dan ukuran yang berbeda-beda. Inti roti dari Pain de Campagne lembab dan kenyal, dan sisa rasa asamnya juga nikmat.
5. Rosetta
Roti Rosetta merupakan roti tradisional yang berasal dari Roma, Italia. Bentuknya seperti bunga mawar dengan 5 kelopak, dan diperas dengan mesin stempel khusus. Keistimewaan terbesar dari roti Rosetta adalah bagian dalamnya yang berlubang dan kulit gosong yang renyah. Konon roti Rosetta dibuat di bawah pengaruh roti Kaiser Semmel di Wina pada masa pemerintahan Austria. Dikatakan bahwa kulit roti keras yang gosong adalah yang terbaik, jadi roti Rosetta dengan hanya kulit gosong mungkin merupakan roti keras yang paling ideal.
6. Schweizerbrot
Walaupun Schweiz dalam bahasa Schweizbrot artinya Swiss, namun roti ini tidak berhubungan langsung dengan Swiss, melainkan sejenis roti Jerman. Tepung gandum hitam di Schweizerbrot menyumbang 20% dari total tepung, tetapi diklasifikasikan sebagai roti gandum dalam klasifikasi roti Jerman.
Prototipe roti ini berupa roti bulat berukuran sedang dengan berat sekitar 400g. Roti yang dicampur tepung gandum hitam memiliki rasa yang lebih kuat dibandingkan roti yang dibuat dari tepung terigu murni.