Mengenal Pohon Aspen
Pohon Aspen, Koloni Pohon Tertua di Dunia Yang Mulai Berkurang.
Pohon aspen merupakan salah satu pohon yang memiliki banyak julukan, dari Pando, trembling aspen, golden aspen, quiver-leaf aspen, small-toothed aspen, canadian aspen, quakie, hingga popple. Pohon ini banyak ditemukan di tegakan murni di atas lereng berpasir dan berkerikil. Sebuah riset mengungkapkan bahwa organisme terbesar di bumi, pohon Aspen (Populus tremuloides) yang berada di Hutan Nasional Fishlake di Richfield, Utah, Amerika Serikat, telah menyusut akibat dari pengelolaan hutan yang tidak baik.
Pohon Aspen secara genetis merupakan organisme paling masif dan koloni pohon tertua di bumi. Penelitian mengungkapkan bahwa kumpulan pohon yang tumbuh di atas lahan seluas 106 hektare itu dihubungkan oleh satu sistem akar dan semuanya berasal dari DNA yang sama. Pohon Aspen merupakan pohon berdaun yang tergolong berukuran sedang. Biasanya, tinggi pohon ini dapat mencapai sekitar 8 hingga 24 meter, dan diameternya dapat mencapai 7 hingga 46 centimeter. Pohon dengan ukuran yang di luar perkiraan ini juga terkadang dapat ditemukan secara alami. Pohon ini memiliki tekstur kulit kayu yang halus dengan varian warna yang cukup luas. Di antaranya, terdapat putih kehijauan, putih kekuningan, abu-abu kekuningan, ataupun abu-abu sampai hampir putih. Warna hijau yang terkadang ditemui berasal dari pigmen klorofil yang terdapat pada kulit kayu. Namun, seiring bertambahnya usia, kulit kayu mereka dapat perlahan berubah menjadi semakin kasar dan berpecah-pecah.
Dari semua spesies berdaun lebar, Pohon Aspen memiliki jenis daun yang dapat disebut paling sensitif terhadap angin. Daun-daun dari Pohon Aspen cenderung bergetar saat angin sedang bertiup. Daun aspen berpenampilan tipis, keras, dan hampir bulat, dengan diameter yang dapat mencapai sekitar 3 hingga 8 centimeter. Mereka memiliki bentuk yang lancip pada ujungnya tetapi cekung pada ujung yang satunya lagi, dengan banyak gigi-gigi yang runcing ataupun yang berbentuk bulat kecil di sepanjang marginnya. Daun aspen memiliki tekstur halus, berwarna hijau terang ke hijau kekuningan. Balik daun tersebut terlihat kusam, tetapi bisa berubah menjadi kuning cemerlang, emas, jingga, atau sedikit kemerahan di musim gugur. Tangkai daun merata, tegak, dan lurus dengan bilah daun. Batang atau tangkainya yang rata ini memungkinkan daun-daun untuk melambai ketika angin sepoi-sepoi menghembus.
Pohon aspen adalah spesies pohon yang paling banyak tersebar di Amerika Utara, mulai dari Alaska hingga Newfoundland dan menuruni Pegunungan Rocky hingga Meksiko. Utah dan Colorado adalah rumah bagi bagian terbesar dari tempat alami aspen di dunia. Pando, pohon yang telah hidup selama 80.000 tahun, dipilih sebagai lambang bagi 10th International Whitehead Conference dan 9th Ecological Civilization International Forum, karena mengajarkan manusia cara hidup berkelanjutan. Penyelenggara konferensi menyatakan di situs web konferensi bahwa mereka mengambil namanya untuk mengidentifikasi gerakan baru yang diilhami oleh hubungan ekologi yang menghubungkan semua manusia, Pando Populus (“populus” adalah genus dari spesies-spesies pohon berbunga). Bernama latin Ropulus tremuloides, pohon aspen adalah pohon yang memiliki beragam julukan, seperti trembling aspen, golden aspeh, quakie, popple, dan masih banyak lagi.
Demikian informasi mengenai pohon aspen. Semoga bermanfaat!