Perbedaan Matcha & Green Tea
Green tea dan matcha sering menjadi perdebatan banyak orang. Terlihat serupa tapi ternyata dua minuman ini berbeda, lho. Untuk itu, ketahui perbedaan green tea dan matcha berikut ini, yuk!
Tak hanya orang umum, bahkan pecinta teh hijau saja masih sulit membedakan kedua hal ini, lho. Matcha dan teh hijau keduanya berasal dari tanaman Camellia sinensis. Teh hijau cenderung hadir dengan kemasan layaknya teh pada umumnya. Sementara matcha adalah tekstur halus dari daun teh hijau yang dihaluskan. Tentu perbedaan green tea dan matcha ini tak hanya sebatas teksturnya. Yuk, cari tahu perbedaan lebih lanjut antara keduanya!
-. Budidaya
Salah satu perbedaan matcha dan green tea terletak pada cara budidayanya. Ya, meski berasal dari tanaman yang sama, ternyata cara budidaya keduanya berbeda lho.
Matcha adalah tanaman yang diproses dengan cara menutup daun teh selama 20-30 hari sebelum dipanen. Daun teh tersebut akan menjadi lebih tua atau berwarna gelap karena tidak terpapar sinar matahari. Hal ini karena terjadi peningkatan asam amino dan produksi L-theanine sehingga kadar klorofil pada daun tanaman menjadi lebih gelap.
Setelah dipanen, petani akan memisahkan batang dan urat daun teh, lalu menumbuknya dengan batu sampai halus sehingga menjadi bubuk matcha. Pada green tea, daun teh hijau akan dibiarkan dipanen di bawah sinar matahari sepanjang hari seperti di perkebunan teh yang sering kamu lihat.
-. Perbedaan warna
Perbedaan green tea dan matcha bisa dilihat dari warnanya. Matcha berwarna hijau cerah karena mengandung banyak klorofil. Sementara, bubuk teh hijau lebih berwarna hijau yang sedikit gelap dan kusam.
Setelah panen matcha atau green tea, daun akan dikeringkan dengan cepat untuk meminimalkan oksidasi.
Untuk matcha, batang dan vena dari daun akan dibuang dan digiling menjadi bubuk hijau terang yang halus. Sedangkan, bubuk teh hijau lebih kasar dibandingkan teh lainnya karena batang dan 'uratnya' belum dibuang.
Perbedaan lainnya adalah daun teh hijau digiling dengan bilah logam, bukan batu.
-. Manfaat dan kandungan
Soal kandungan antioksidan, minum secangkir matcha bisa diibaratkan dengan mengonsumsi tiga cangkir teh hijau lho. Dikatakan juga antioksidan matcha lebih tinggi dibanding beberapa jenis sayuran. Matcha mengandung kafein, polifenol, dan antioksidan lebih tinggi (termasuk EGCG) dan L-Theanine lebih banyak daripada rata-rata teh hijau. Oleh karena itu, para peneliti mengatakan bahwa matcha memiliki kemampuan membakar lemak lebih tinggi, mencegah kanker, menjernihkan pikiran, meningkatkan konsentrasi, menangkal radikal bebas dan memperbaiki sel tubuh.
-. Cara konsumsi
Cara mengonsumsi green tea dan matcha pada dasarnya berbeda. Matcha dibuat dengan mencampurkan 1 sdt bubuk matcha ke dalam air panas. Kemudian, bubuk matcha diaduk sampai tidak ada lagi gumpalan terlihat.
Beberapa kafe atau kedai teh sering mencampur matcha dengan tambahan gula, susu, atau bahan lain sebagai pemikat selera.
Sementara, cara mengonsumsi teh hijau cukup sederhana. Sama dengan teh lainnya, kamu dapat menyeduh kantung atau daun teh hijau dengan air panas, rendam sebentar, lalu angkat.
-. Kafein matcha lebih banyak
Karena cara budidayanya berbeda, maka kandungan kafein teh hijau dan matcha tidak sama.
Secangkir teh hijau mengandung sekitar 28 mg kafein. Sementara, secangkir matcha mengandung kafein lebih banyak yaitu sekitar 70 mg.
Kesimpulannya, matcha dan teh hijau sama-sama mengandung antioksidan dan antiinflamasi yang baik bagi kesehatan. Kedua minuman tersebut sama-sama memiliki nutrisi penting yang dapat menunjang kesehatan. Pemilihannya kembali lagi kepada selera masing-masing. Semoga bermanfaat!