Mitos Hewan Singa
Selama ribuan tahun, manusia menganggap singa sebagai salah satu hewan paling berani.
Singa adalah salah satu hewan yang memiliki citra kuat, mulai dari “raja hutan” hingga anggapan bahwa singa albino adalah makhluk sakral. Singa seringkali muncul dalam sebuah legenda ataupun budaya masa kini. Dari kisah singa bernama Nemean melawan Hercules dalam mitologi Yunani Kuno, hingga dewa perang Mesir berkepala singa. Berikut ini mitos mengenai singa:
1. Singa tidak hidup di hutan, tidak ada istilah "Singa adalah raja hutan"
Singa tidak hidup di hutan, melainkan di semak belukar, padang rumput, savana, dan perbukitan berbatu. Istilah hutan dalam bahasa Inggris, jungle, secara etimologis berasal dari bahasa Hindi, yaitu jangel, yang berarti hutan atau gurun. Istilah itu dengan mudah diasosiasikan dengan savana.
2. Albino
Singa berkulit putih sering disakralkan oleh masyarakat di setiap wilayah Afrika. Terdapat kekeliruan persepsi mengenai singa putih yang dianggap albino. Jenis singa albino memang ada, namun singa putih merupakan bagian kecil dari kelompok besar. Singa putih memiliki mutasi besar atau dalam ilmu pengetahuan istilahnya leucism. Kondisi ini membuat jumlah pigmen melanin yan mengandalkan warna kulit dan mata mereka berkurang cukup drastis.mWarna mata adalah satu-satunya yang dapat membedakan mana singa putih dan mana singa albino. Singa putih memiliki mata biru, sedangkan singa albino memiliki mata merah atau merah jambu.
3. Tidak ada 'Raja Singa'
Meski Anda sudah terlanjur mempercayai cerita dalam film klasik yang diproduksi Disney, sebenarnya tidak pernah ada Mustafa atau Simba dalam kelompok sosial singa di alam liar, termasuk di kumpulan hewan-hewan Afrika, sebagaimana digambarkan dalam kisah fiksi. Tidak ada raja atau ratu di antara mereka, karena singa hidup dalam perkumpulan yang egaliter, tanpa pembedaan kelas.
4. Perbedaan tugas antara jantan dan betina
Singa betina dipersepsikan sebagai sosok yang paling bertanggung jawab mencari makan bagi keluarganya. Tetapi, tidak demikian faktanya. Peran utama singa betina memang berburu, sementara singa lainnya menjaga wilayah mereka. Namun sebenarnya semua singa dapat mencari makanan untuk diri mereka sendiri. Bukan hanya itu, sebuah penelitian dari Journal of Zoology menyatakan bahwa baik singa jantan maupun singa betina memiliki tingkat keberhasilan yang sama dalam berburu.
5. Gotong-royong
Anggapan umum menyebutkan, singa betina adalah sosok yang paling bertanggung jawab mencari sumber makanan bagi keluarganya. Nyatanya terdapat bukti yang menyangkal anggapan tersebut. Peran utama singa betina memang berburu. Sementara singa jantan menjaga wilayah territorial mereka. Sebenarnya seluruh singa, baik jantan maupun betina mampu mencari makanan untuk diri mereka sendiri. Mereka juga dapat berbagi peran yang adil dan seimbang dalam kelompok mereka.
Nah itulah beberapa mitos mengenai singa. Semoga bermanfaat!