Mengenal Gajah Semak Afrika
Gajah semak afrika atau gajah sabana afrika (Loxodonta africana) adalah yang terbesar dari dua spesies gajah afrika.
Gajah Semak Afrika merupakan mamalia darat terbesar dengan gajah jantan mencapai tinggi hingga 3,5 meter dan betina memiliki tinggi sekitar 3 meter. Tubuh Gajah Semak Afrika juga dapat tumbuh hingga panjang 6-7 meter. Gading bisa tumbuh hingga berukuran hampir 2,5 meter dan memiliki berat antara 25 dan 50 kg. Gajah Semak Afrika memiliki empat gigi geraham dengan berat masing-masing sekitar 5,0 kg dan berukuran panjang 30 cm. Saat pasangan gigi geraham depan patah atau rusak, gigi di belakangnya akan bergeser ke depan untuk menggantikan, yang disusul dengan tumbuhnya dua gigi geraham baru di bagian belakang mulut. Gajah Semak Afrika mengganti gigi mereka enam kali selama hidup, tetapi saat berusia 40 sampai 60 tahun, mereka tidak mampu lagi mengganti gigi dan pada akhirnya akan mati kelaparan.
Gajah ini dan gajah hutan afrika telah diklasifikasikan sebagai spesies tunggal, dikenal sebagai gajah afrika. Beberapa otoritas masih menganggap bukti-bukti yang kini tersedia tidak cukup untuk memecah gajah afrika menajdi dua spesies yang berbeda. Hewan ini juga dikenal sebagai gajah semak. Sebelumnya, baik gajah hutan Afrika maupun gajah semak Afrika dianggap sebagai hewan dari spesies yang sama dan hanya dikenal sebagai gajah Afrika. Namun studi genetik baru-baru ini mengungkapkan bahwa gajah-gajah ini tidak bisa dianggap sebagai spesies yang sama. Mereka hanyalah kerabat jauh. Akibatnya, gajah Afrika diberi nama sebagai gajah hutan Afrika dan gajah semak Afrika berdasarkan preferensi mereka terhadap habitat.
Umumnya, satu kawanan beranggotakan sekitar 10 individu namun bisa pula beranggotakan lebih banyak. Gajah jantan dewasa umumnya hidup sendiri meskipun ada pula yang bergabung dengan kelompok. Betina menjalankan dan mengelola kawanan setiap saat. Gajah jantan dewasa, yang disebut bull, menghabiskan hidupnya terpisah dari kawanannya dan hanya kembali jika sudah waktunya untuk kawin. Keturunan dipelihara, apa pun jenis kelaminnya, selama rata-rata delapan tahun. Selama waktu ini, pejantan aktif secara sosial dalam kawanan tetapi kurang terhubung secara emosional dibandingkan rekan betina mereka. Setelah masa pertumbuhan dan perkembangan ini, anak jantan dikirim untuk menyendiri dan menjalani hidup mereka terpisah dari kawanan.
Gajah semak Afrika adalah mamalia darat terpanjang kedua setelah manusia. Untuk konteksnya, beberapa gajah semak Afrika yang lahir pada tahun 1949 masih hidup sampai sekarang. Satu-satunya spesies non-manusia lain yang bersaing dengan mereka ada di laut biru yang dalam. Belut bersirip panjang, paus kepala busur, hiu greenland, dan quahog laut semuanya hidup lebih dari seratus tahun. Sayangnya, Gajah Afrika terancam dan mendekati status “Terancam Punah.” Perburuan gajah dan perusakan lingkungannya telah menyebabkan jumlah populasi gajah semak Afrika turun drastis selama satu abad terakhir.
Demikian informasi mengenai gajah semak afrika. Semoga bermanfaat!